--- Begin Message ---
Kursus Narasi
P A N T A U
Andreas Harsono dan Budi Setiyono
6 November 2007 April 2008
Pantau membuka kursus baru bernama Narasi. Kursus ini dirancang untuk orang
yang ingin belajar menulis panjang dengan memikat dan mendalam. Juga bagi
mereka yang berminat menulis esai atau buku nonfiksi.
Kursus diadakan selama 18 sesi dengan frekuensi mingguan, petang hari (pukul
19.00-21.00), kecuali pada sesi Daoed Joesoef. Cara mingguan ini sengaja dibuat
agar peserta punya waktu mengendapkan materi belajar, mengerjakan pekerjaan
rumah serta membaca. Jumlah peserta maksimal 20 orang agar ada waktu diskusi.
Kursus ini ditekankan pada banyak latihan.
Tugas akhirnya berupa penulisan sebuah narasi sekitar 5.000 kata. Ia dilakukan
sesudah peserta berlatih melakukan riset, liputan, wawancara, dan menulis.
Jumlah kata sekadar pegangan saja. Ia bisa lebih pendek atau panjang lagi.
Peserta akan membaca dan membicarakan karya-karya Joseph Mitchell, Truman
Capote, John Hersey, Gay Talese dan Ryszard Kapuscinski serta membaca cerita
Pham Xuan An dari Saigon.
INSTRUKTUR
Andreas Harsono wartawan Jakarta, pernah bekerja di harian The Nation
(Bangkok), The Star (Kuala Lumpur) dan majalah Pantau (Jakarta). Ia menang
beberapa penghargaan internasional antara lain The Correspondent of the Year
dari The American Reporter (1997) serta Nieman Fellowship dari Universitas
Harvard (1999-2000). Dia co-editor buku Jurnalisme Sastrawi: Antologi Liputan
Mendalam dan Memikat (2005). Kini ia sedang menyelesaikan buku From Sabang to
Merauke: Debunking the Myth of Indonesian Nationalism.
www.andreasharsono.blogspot.com
Budi Setiyono wartawan Jakarta, pernah bekerja untuk Suara Merdeka (Semarang)
dan majalah Pantau (Jakarta). Ia jadi co-editor buku Revolusi Belum Selesai
yang berisi kumpulan pidato politik Presiden Soekarno serta Jurnalisme
Sastrawi: Antologi Liputan Mendalam dan Memikat. Kini ia sedang menyelesaikan
buku soal penyair A.S. Dharta dari Lembaga Kebudayaan Rakyat.
www.budisetiyono.blogspot.com
SYARAT DAN BIAYA
Peserta terbiasa dengan dunia tulis-menulis. Entah menulis di blog, makalah,
buku harian atau media. Mereka juga terbiasa melakukan riset dan akrab dengan
internet. Latar belakang bisa dari berbagai disiplin ilmu, minat atau profesi.
Angkatan pertama dan kedua terdiri dari aktivis, wartawan, dokter, pengacara,
mahasiswa, dosen, manajer NGO dan sebagainya. Peserta juga lancar membaca
naskah dalam bahasa Inggris karena banyak materi kursus dari bahasa Inggris.
Biaya Rp 4 juta, bisa diangsur selama kursus.
SILABUS
SESI PERTAMA (6 November 2007)
Perkenalan, pembicaraan silabus dan diskusi soal jurnalisme dasar, isu tentang
objektivitas wartawan dengan membahas Sembilan Elemen Jurnalisme dari Bill
Kovach dan Tom Rosenstiel serta membandingkannya dengan praktik jurnalisme di
Jakarta a.l. byline, firewall, advertorial.
[Andreas Harsono dan Budi Setiyono]
Bacaan: Sebelum kuliah dimulai, sebaiknya Anda membaca resensi buku Sembilan
Elemen Jurnalisme oleh Andreas Harsono (kalau tertarik baca bukunya The
Elements of Journalism atau versi Indonesia Sembilan Elemen Jurnalisme karya
Bill Kovach dan Tom Rosenstiel). Silahkan menelusuri www.journalism.org.
SESI KEDUA (13 November 2007)
Diskusi soal jurnalisme sastrawi, bagaimana Tom Wolfe memulai gerakan ini di
Amerika Serikat pada 1960-an dan bagaimana suratkabar-suratkabar Amerika
mengambil elemen-elemen genre ini. Diskusi tentang prinsip-prinsip dasar dalam
melakukan reportase, membedakan mana yang fakta dan mana yang fiksi, kriteria
dari gerakan literary journalism.
[Andreas Harsono]
Bacaan: Kegusaran Tom Wolfe oleh Septiawan Santana Kurnia; Ibarat Kawan Lama
Datang Bercerita oleh Andreas Harsono; edisi jurnal Nieman Reports edisi
Spring 2002 Volume 56 No. 1 tentang narrative journalism. Bacaan Nieman ini
cukup tebal. Ini penting guna tahu sejarah dan perdebatan soal genre ini di
Barat serta bagaimana genre ini masuk dalam cerita-cerita sehari-hari dalam
suratkabar.
SESI KETIGA (20 November 2007)
Diskusi soal struktur karangan dengan contoh Hiroshima karya John Hersey. Ini
sebuah karya klasik, dimuat majalah The New Yorker pada Agustus 1946, yang
pernah dipilih sebuah panel wartawan dan akademisi Universitas Columbia sebagai
naskah terbaik jurnalisme Amerika pada abad XX. [Andreas Harsono]
Bacaan: Hiroshima dalam majalah The New Yorker edisi 31 Agustus 1946 oleh
John Hersey dan Menyusuri Jejak John Hiroshima Herseyoleh Bimo Nugroho.
Usahakan baca John Hersey hingga selesai. Bacaan dari Bimo Nugroho membantu
memahami Hiroshima.
SESI KEEMPAT (27 November 2007)
Diskusi soal deskripsi dan dialog dengan menggunakan Ngak Ngik Ngok karya
Budi Setiyono serta contoh-contoh lain dalam buku Jurnalisme Sastrawi: Antologi
Liputan Mendalam dan Memikat..
[Budi Setiyono]
Pekerjaan rumah: Rekamlah pembicaraan dengan seseorang lalu buatlah satu
deskripsi pendek, sekitar 200-500 kata. Siti Maemunah dari angkatan kedua
membuat deskripsi menarik tentang Mbah Ndut, seorang dukun pijat, yang kawin
beberapa kali. Kita akan membaca empat atau lima tugas ini pada pertemuan
berikutnya. Kursus ini sifatnya sukarela. Kalau Anda lagi sibuk atau ada tugas
kantor, tentu saja, Anda tak merasa harus mengerjakannya. Kalau mau tambahan,
bacalah The Riverman karya Joseph Mitchell. Karya ini terkenal dengan
deskripsinya soal Sungai Hudson.
SESI KELIMA (4 Desember 2007)
Diskusi membahas deskripsi serta teori soal feature. Bagaimana mencari fokus,
angle dan outline dalam menulis sebuah feature. Bacalah Seandainya Saya
Wartawan Tempo karya Goenawan Mohamad
[Budi Setiyono]
Pekerjaan rumah: Buatlah sebuah feature pendek, yang terkait dengan kehidupan
atau pekerjaan Anda sehari-hari. Ini penting agar pekerjaan rumah ini tak
terlalu membebani Anda. Carilah isu yang menarik!
SESI KEENAM (11 Desember 2007)
Para peserta akan membacakan featurenya. Peserta lain menanggapi. Pekerjaan
rumah akan difotokopi sesuai kebutuhan kelas agar setiap peserta mendapatkan
selembar.
[Budi Setiyono]
Pekerjaan rumah: Buatlah satu kumpulan profile para peserta kelas ini. Kelas
akan bikin undian. Masing-masing peserta akan mewawancarai satu peserta lain.
Kami memperkirakan dalam enam minggu, semua karya ini bisa selesai. Kalau bagus
bisa dibukukan (penjilidan sederhana).
SESI KETUJUH (18 Desember 2007)
Diskusi dengan melihat karya-karya Ryszard Kapuscinski dari Warsawa.
Kapuscinski seorang koresponden perang, meliput di Afrika, Asia dan Eropa.
Perhatikan bagaimana dia memakai foto-foto lama untuk menerangkan
karakter-karakternya.
[Andreas Harsono]
Bacaan: Shah of Shahs dan The Soccer War karya Ryszard Kapuscinski.
SESI KEDELAPAN (8 Januari 2008)
Diskusi struktur karangan dengan melihat lima tulisan tentang Aceh dikerjakan
empat orang berbeda. Bagaimana sebuah isu sama dikerjakan dengan sudut pandang
dan metode beda-beda? Apa masing-masing kelebihan dan kekurangan? [Andreas
Harsono]
Bacaan: Republik Indonesia Kilometer Nol karya Andreas Harsono, Kejarlah
Daku Kau Kusekolahkan karya Alfian Hamzah, Panglima, Cuak, dan RBT dan
Sebuah Kegilangan di Simpang Kraft karya Chik Rini, dan Orang-orang Di Tiro
karya Linda Christanty.
SESI KESEMBILAN (15 Januari 2008)
Teknik wawancara dengan melihat teknik-teknik yang dikembangkan oleh
International Center for Journalists. Peserta melakukan praktik wawancara di
depan kelas. Sesudahnya menonton Black Hawk Down karya Mark Bowden untuk
lihat deskripsi yang berubah jadi film.
[Andreas Harsono]
Bacaan: bacalah oleh Ten Tips For Better Interview (www.ijnet.org) dan The
Art of the Interview oleh Eric Nalder. Kalau sempat bacalah dulu buku Black
Hawk Down. Perhatikan beda buku dan film.
Pekerjaan rumah: Gunakan tape recorder atau handycam untuk interview seseorang,
mungkin teman, keluarga atau lainnya. Dengarkan ulang dan catat kelebihan dan
kekurangan interview tersebut. Buatlah deskripsi dari interview itu untuk kelas
minggu depan. Bawa pula kaset rekaman untuk didengar atau ditonton bersama.
SESI TAMBAHAN (Sabtu, 19 Januari 2008 pukul 10:00-12:00)
Diskusi dengan Daoed Joesoef tentang penulisan buku di rumahnya, Jl. Bangka
Dalam VII No. 15 telepon 7190431). Isterinya, Sri Soelastri Joesoef, akan
menemani. Diskusi akan diakhiri dengan makan siang bersama di rumah asri
keluarga Joesoef. They are a Dutch-educated couple, very strict, please dont
be late!
Bacaan: Karya Daoed Joesoef dalam buku Emak dan Aku dan Dia (hanya bab
Monsieur Courazier dan Aku). Orang-orang dari Salemba karya Goenawan
Mohamad dkk dalam buku Menyambut Indonesia (h. 34-67). Joesoef seorang
cendekiawan didikan Sorbonne, Paris. Dia pernah jadi dosen Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia dan Menteri Pendidikan rezim Presiden Soeharto.
SESI KESEPULUH (22 Januari 2008)
Membahas deskripsi dari hasil interview [Budi Setiyono]
Pekerjaan rumah: Kalau Anda hendak membuat sebuah naskah panjang, isu apa yang
menarik perhatian Anda? Buatlah outline serta argumentasi mengapa cerita itu
menarik, tidak klise, bahal menyedot perhatian pembaca.
SESI KESEBELAS (29 Januari 2008)
Diskusi menggali, mengembangkan dan menajamkan ide laporan serta menemukan
fokus dan angle. Bisa sharing soal bagaimana bikin biografi penyair A.S.
Dharta, yang mendirikan Lembaga Kebudayaan Rakyat, serta hubungannya dengan
Presiden Soekarno.
[Budi Setiyono]
Bacaan: Rangsang Detik karya A.S. Dharta, Selamat Jalan Sastrawan Sunda
karya Budi Setiyono.
SESI KEDUABELAS (5 Februari 2008)
Diskusi politik identitas dengan campuran agama, nasionalisme dan etnik dengan
studi kasus etnik Tionghoa di Indonesia
[Andreas Harsono]
Bacaan: Hoakiao dari Jember oleh Andreas Harsono, The Culture of Chinese
Minority in Indonesia oleh Leo Suryadinata, The Encyclopedia of the Chinese
Overseas bagian Indonesia oleh Mary Somers Heidhues (h. 151-168).
SESI KETIGABELAS (12 Februari 2008)
Sekali lagi soal deskripsi. Kita akan diskusi hasil membuat profile sesama
peserta kelas serta bicara soal editing. Nonton film Capote tentang Truman
Capote, yang dibintangi Philip Seymour Hoffman. Situs web
http://www.sonypictures.com/classics/capote/ [Budi Setiyono]
Bacaan: Kalau masih ada waktu, bacalah In Cold Blood karya Truman Capote. Ini
karya klasik dari The New Yorker. Kalau ingin tahu bagaimana elemen-elemen
narasi dipakai dalam straightnews pendek, bacalah Ini sebuah Kehormatan karya
Jimmy Breslin.
SESI TAMBAHAN (19 Februari 2008)
Diskusi dengan Samuel Mulia, seorang kolumnis harian Kompas, serta konsultan
majalah. Samuel kelahiran Denpasar, kuliah untuk jadi seorang dokter. Dia
kolumnis yang dapat banyak komentar. Tahu banyak soal gaya hidup metropolitan,
mulai dari model pakaian hingga kesehatan.
[Budi Setiyono]
Bacaan: Beberapa kolom Samuel Mulia dari Kompas; Aku Tak Biasa (Mei 207, 99
komentar), ATM (April 2007, 98 komentar) dan Juri (Juni 2007, 85 komentar)
SESI KEEMPATBELAS (26 Februari 2008)
Diskusi soal sikap terhadap kebenaran dengan independensi seorang penulis.
Diskusi soal sosok Pham Xuan An, seorang wartawan majalah Time merangkap intel
di Saigon, yang berperan dalam kemenangan Hanoi terhadap Saigon pada
1975.[Andreas Harsono]
Bacaan: Perfect Spy karya Larry Berman, karya-karya Bob Shaplen dari The New
Yorker soal Perang Vietnam, surat protes Zalin Grant terhadap majalah The New
Yorker. The Quiet Vietnamese: Journalist and Spy Pham Xuan An Led a Life of
Ambiguity oleh Devid deVoss, My Friend the Spy oleh H.D.S. Greenway, The
Journalist Who Spied oleh Stanley Cloud, Pham Xuan An: Vietnam War Journalist
and Spy oleh Bruce Palling.
SESI KELIMABELAS (4 Maret 2008)
The Silent Season of A Hero mengubah cara wartawan menulis sosok di Amerika.
Bacalah juga Frank Sinatra Has a Cold karya Gay Talese. Situs web resmi Gay
Talese adalah www.randomhouse.com/kvpa/talese/index.html [Andreas Harsono]
SESI KEENAMBELAS (11 Maret 2008)
Warna sari, tanya jawab. Penutupan. [Andreas Harsono dan Budi Setiyono]
Kalau Anda tertarik , silahkan menghubungi:
Siti Nurrofiqoh
Pantau
Jl. Raya Kebayoran Lama No 18 CD
Jakarta Selatan 12220
Telp/Fax. 021 7221031/021 7221055
Cell. 081 382 460 455
Email. [EMAIL PROTECTED]
Website. www.pantau.or.id
---------------------------------
Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows.
Yahoo! Answers - Check it out.
--- End Message ---