Tambahan info lagi, "Ku lihat ibu pertiwi" diambil/dijiplak dari lagu Rohani (kristen) "What a Friend We have in Jesus." Persis sama, cuma kata-katanya saja yang beda.
Aku lupa nama pengarang lagu dan pencipta syair-nya. Bisa di-google atau di-Youtube kali. Karena lagu ini sangat, sangat populer sekaligus abadi. Cerita yang ku pernah dengar, lagu ini ditulis (syairnya) oleh seorang yang mengalami 2X musibah, kehilangan calon istri menjelang menikah. Maka dia menuliskan pergumulan imannya. A beautiful song..... ----- Original Message ----- From: Henny To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Tuesday, October 02, 2007 11:54 PM Subject: [mediacare] CUCAKROWO lagu Jawa ? Malaysia Oh Malaysia Duluuuuu sekali saya pernah mendengar lagu yang sama dengan CUCAKROWO, yg syairnya kalau tdk salah demikian: Sai salamat ma si neger negeri, ageni si Bual buali to Sipirok, to Siantar, Padang Panjang, Fork de Cock (Bukit Tinggi), sai salamat ma si neger negeri...mungkin rekan dari Sumatra bisa membantu.... Konon ada Bis antar kota namanya Si Bual Buali kalau dan kemudian terdengar lagu Cucakrowo...lho koq sama? Lebih heran lagi waktu saya menikmati JibJab.com masa pemilihan US president 2004 latar belakangnya lagu yang nadanya sama judulnya "She'll Be Coming 'Round the Mountain". Wah koq bisa sama bagaimana ceritanya? Silahkan buka jibjab.com..mungkin masih ada. Saya banyak bertanya sana-sini dan org-org tua berkata woow that is an old..old song back to probably 200 years ago....Ternyata lagu ini adalah American Folk song yang dibuat pada akhir 1800san, berdasarkan Negro Spiritual berjudul When the Chariot Comes. Lagu ini kemudian menyebar kemana-mana. Konon katanya "she" berarti Kereta api atau Mary Harris "mother" Jones, bagi yg ada waktu mungkin bisa lihat di google, type saja She'll be coming from the mountain. Satu lagi lagu yg terkenal yg dibawakan oleh Almarhum Broery dan Dewi Yul, dan cobalah anda mendengar lagu "Sorry Seems to be the Hardest Word, by Elton John....lho koq sama....juga dulu lagunya Chrisye....jadi..nggak jelas. Suatu waktu dalam jamuan makan malam dengan Elaine Chow menteri tenaga kerjanya Bush anak-anak band Tahiland memainkan lagu Burung Kakak Tua..lho bukankah itu lagu Indonesia? Nggak jelaskan???? Reserach saja dulu mas. sebelum berkomentar... Salam HH ----- Original Message ----- From: pandu ganesa To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Tuesday, October 02, 2007 4:01 AM Subject: [mediacare] Re: Malaysia Oh Malaysia Apa lagu Cucakrowo itu lagu rakyat/pop Jawa? Dan Panon Hideung adalah lagu Sunda? Kopi Dangdut adalah lagu dangdut (jadi asli Indonesia)? Oh Lihat Ibu Pertiwi (sedang bersusah hati) lagu nasional?... Kalau Anda menjawab: ya! Maka Anda sama saja dengan orang-orang Malaysia itu. Lagu-lagu di atas adalah lagu asing yang sudah mengindonesia. Orang Jepang di kampung-kampung, kalau sarapan menunya tempe, tapi masih belum mateng, kedelenya masih agak terpisah, jamurnya masih belum tumbuh bener. Tahu/takwa, jelas dari Tiongkok. Juga kecap. Yang manis, nah itu baru penemuan Indonesia. Di Filipina, pisang goreng ditusuk macam sate. Ditusuk seperti sate dulu, baru digoreng (jadi: pisang goreng dan sate asli mana?). Yang daging so pasti juga ada . Di handbook "Batik" setebal bantal, dalam bahasa Inggris terbitan tahun 60-an (karena saya lihatnya tahun 70-an), disebutkan batik berasal dari India (mungkin seperti wayang juga) jaman kuno dulu ... Jadi, bagaimana? Kita ganyang juga?... gono PS Waktu lagu "Terang Bulan" (seangkatan tuh dengan Rasa Sayang, saya punya PH/platnya: "Heinwee Naar Insulinde". Insulinde=Indonesia, nama waktu itu) dijadikan lagu kebangsaan Malaysia, kok nggak ada yang protes ya? Re: Malaysia Oh Malaysia Posted by: "ati gustiati" [EMAIL PROTECTED] hatiku_rumahku Mon Oct 1, 2007 9:53 pm (PST) Well, Ambalat dicuekin, gak pernah di urus, gak pernah di klaim milik RI, setelah diciduki malaysia, di peras kekayaan alam nya selama ber tahun2, baru mewek dan ngotot batu menyadari kalau itu wilayah RI, tul sekali Yenny, Indo gak Lugas, enggak sportif, padahal ini negara yg sangat kaya budaya dan keunikan nya, karena enggak ditangani secara professional, hak cipta di sabet orang lain, baru sadar.....capek deh! maghfiroh yenny <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Lagipula...kita memang tidak pernah becus menjaga apa yg kita punya. Kalo tempe kita diklaim jepang, batik dll diklaim malaysia, ya mungkin salah kita (baca: pemerintah) jg...knp kita tdk pernah mau kenalan apalagi mau akrab dgn yg namanya hak cipta. Kalo kita merasa memilikinya, yah diurusin dong. Minimal kita promosi-in apa yang kita punya...Nah, kalo urusan melanggar hak cipta, baru kita jagonya. Jd, kalo skrg kita debat malaysia atau jepang, sorry bos...mungkin mereka sdh punya segudang bukti (ilmiah pula) yg bisa menunjukkan kalo semua itu mereka