Kalo FPI boleh merazia sesorang yang ia tidak ia sukai (maksiat, judi
dll), tentunya ormas lain bisa dong berbuat sama...

Kalo setiap ormas bisa merazia orang lain saya kira dunia akan hancur
dan polisi kurang kerjaan rugi rakyat menggaji polisi..


Buat apa setor pajak untuk menggaji orang yang cuma duduk ongkang2?



________________________________

From: mediacare@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of yayasan kippas
Sent: Thursday, October 04, 2007 7:21 PM
To: mediacare@yahoogroups.com
Subject: Re: [mediacare] Siaran Pers : *KBR68H Sesalkan Tekanan Terhadap
Yogya TV*



perilaku FPI memang sudah meresahkan, tapi ada baiknya pers juga koreksi
diri, dalam arti, tak usah lah terlalu  membesar-besarkan kegiatan
anarkhis mereka, khususnya kalau pas meringsek tempat-tempat yang mereka
vonis "maksiat!" (alamak jang!). jadi nilai konflik dari sebuah berita,
diembargo saja untuk mereka. soalnya peragaan kekerasan bagi mereka itu
satu pengalaman keyakinan beragama! jadi nggak ada hubungannya dengan
nilai2 keadaban, atawa bikin jari mata bergerak menutup muka, wah....

j anto


----- Original Message ----
From: Paul <[EMAIL PROTECTED]>
To: Promosi 68H <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, October 4, 2007 3:28:09 AM
Subject: [mediacare] Siaran Pers : *KBR68H Sesalkan Tekanan Terhadap
Yogya TV*



Jakarta 4 Oktober 2007


Siaran Pers :

*KBR68H Sesalkan Tekanan Terhadap Yogya TV*


Sensor oleh kelompok yang tidak toleran pada perbedaan pendapat, rupanya

masih saja terjadi. Kali ini menimpa Yogya TV, stasiun televisi lokal
yang berbasis di Yogyakarta.


Manajemen televisi itu, sejak 3 Oktober 2007, tidak dapat melanjutkan
penayangan acara "Kongkow Bareng Gus Dur" dikarenakan situasi yang
kurang kondusif. Demikian surat yang kami terima dari manajemen Yogya
TV.


Menurut laporan yang kami kumpulkan, Yogya TV dikomplain oleh FPI
Yogyakarta karena acara itu dianggap menghina pimpinan mereka. Yogya TV
diminta untuk menghentikan penayangan acara Gus Dur tersebut.


Kami menghargai keputusan yang diambil Yogya TV. Tetapi kami menyesalkan

adanya tekanan tekanan yang masih menghambat kebebasan bersiaran di
negeri ini.


Kongkow Bareng Gus Dur adalah acara rutin yang diadakan KBR68H setiap
Sabtu pagi, dan disiarkan lebih dari 70 radio anggota jaringan di
seluruh Indonesia.


Selama ramadhan, program itu juga diputar untuk stasiun televisi, dan
tersedia 15 episode yang siap tayang. Versi televisi ini diproduksi
KBR68H bersama School for Broadcast Media, dan disebarluaskan dengan
dukungan Ragam Production House dan Tifa Foundation. Sebanyak 12
televisi lokal, termasuk Yogya TV menyiarkan acara tersebut.


Kami berharap Yogya TV, juga media-media lain di negeri ini, akan
terbebas dari berbagai tekanan, dan dapat menyiarkan program yang
dinilainya layak untuk pemirsanya tanpa rasa was-was.




Santoso

Direktur Utama

KBR68H

Kirim email ke