Saya kecewa sekali dengan artikel KOMPAS yang terbit hari ini tentang kontroversi lagu “Rasa sayange”, fokusnya lebih kepada pembelaan bahwa Malaysia nggak merasa berdosa kok udah nyomot tuch lagu Maluku sebagai tema iklan pariwisatanya. Tidak ada pemuatan konfirmasi misalnya dari pihak pewaris lagu tersebut. Lha, media massanya saja melempem kayak pemerintah, ambil sikap “aman”. Reporter tv pun begitu, lebih banyak memasok berita jalur mudik seolah pemirsa disuruh pulang kampong aja dech. Kok dengan bangsa "ndeso" begini, rakyat Indonesia masih mau menginjakkan kaki disana untuk sekedar keliling pusing2 ? ......... fwd from : [EMAIL PROTECTED] Lagunya bisa di download secara cuma-cuma di website rasasayang.com.my itu... yaelah malaysia lagi malaysia lagi ...napa seh negara!!! ga bisa ya ga nyuri terus dr indonesia....!!!??? Jakarta (SIB) Anda pasti hafal atau setidaknya pernah mendengar lagu 'Rasa Sayang aSayange' kan ? Selama ini bangsa Indonesia mengenalnya sebagai lagu daerah dari Sulawesi/Maluku. Namun, saat ini lagu terkenal ini jadi lagu iklan pariwisata Malaysia . Dengan dijadikannya lagu ini sebagai sound track iklan pariwisata di Malaysia , maka diskusi mengenai lagu ini pun menjadi heboh. Apalagi, sudah banyak orang yang melihat iklan pariwisata ini diiklankan di televisi-televisi Malaysia . Orang Indonesia pun langsung teringat, "Lho.. lagu ini kan lagu Indonesia ?" Heboh lagu 'Rasa Sayang Sayange' ini juga menjadi bahan diskusi menarik di DetikForum. Banyak juga informasi yang berkembang di arena diskusi secara online tersebut. Siapa sebenarnya yang menciptakan lagu ini pertama kali? Apakah memang orang Malaysia ataukah orang Maluku? Jiplak-menjiplak lagu seperti ini sudah sering terjadi. Namun, agar masyarakat tidak bingung, tentu pemerintah Indonesia atau lembaga berkompeten sebaiknya menelusurinya. Anda bisa menyimak iklan pariwisata Malaysia yang menggunakan lagu 'Rasa Sayang Sayange' ini di http://www.youtube .. com/watch? v=_J-WPdBSS6c atau di website resmi pariwisata Malaysia : http://www.rasasaya ng.com.my/ index.cfm. Memang lirik lagu ini tidak sama dengan lagu Rasa Sayang Sayange yang beredar di Indonesia .. Bahkan, ada tambahan lirik dalam bahasa Inggris, Mandarin, dan India . Lirik dalam banyak bahasa ini memperlihatkan keragaman suku atau asal di Malaysia . Namun, nada yang digunakan iklan pariwisata Malaysia ini sama. "Tapi, ini adalah lagu Indonesia . Tidak ada bahasa Melayu pakai akhiran 'e' (Rasa Sayang Sayange)," komentar salah peserta diskusi. Intinya, peserta diskusi di detikForum mempertanyakan mengapa lagu Maluku itu dipakai iklan Malaysia .. Kalau diperhatikan lebih jauh, ternyata lirik lagu yang digunakan Malaysia itu tidak menggunakan kalimat 'Rasa Sayang Sayange'. Tapi , Malaysia menggunakan lirik 'Rasa Sayang Sayang Hey...'. Anda memiliki informasi penting mengenai lagu ini? Silakan bergabung dengan para peserta lainnya di DetikForum atau kirimkan informasi Anda ke email: [EMAIL PROTECTED] detik.com JANGAN SEENAKNYA AMBIL KEBUDAYAAN ORANG Heboh lagu 'Rasa Sayange' tidak hanya ramai di detikForum. Situs pariwisata Malaysia yang menggunakan lagu bernada sama juga dipenuhi adu argumentasi antara warga Indonesia dan warga Malaysia . Argumentasi itu mencuat di halaman 'share your comments' situs www.rasasayang. com.my. Halaman komentar itu sejatinya ditujukan untuk "Share your sentiments on the Rasa Sayang Malaysia Campaign and tell us how you feel about being a Malaysian". "Greaaat ... But ... tollloooonggg laaaa .... Jangan memakai lagu INDONESIA . Lagu Rasa Sayange adalah lagu dari MALUKU. Tengok huruf "e" di ujung kata Sayang. Itu bahasa Maluku atau bahasa Jawa. Lebih baik ditukar saja lagunya. Ok? :D" begitulah komentar dari orang Indonesia yang tertulis. "Puan2, Pak Cik, Makcik, tolonglah balikin yang sudah kau ambil dan jangan kau ambil lagi budaya Indonesia ," imbuh yang lain. Masih ada lainnya yang menyatakan, "Walaupun indonenesia ma malaysia satu rumpun bukan berarti dengan seenaknya mengambil kebudayaan orang.... kayaknya malaysia dah ga py sisa budaya yang bisa di pake apa yaa?? makanya ngambil lagu py indonesia ....Hidup Indonesia ...." Komentar yang lain misalnya: "Iya ini lagu dari Indonesia , saya warga Indonesia tinggal di Malaysia dan waktu elementary di Indonesia sering menyanyikan ni lagu." Dan juga: "Yes.maybe u heard that song from age 1 or 2. But do you know, Indonesian has been living in Malaysia since alongtime ago,and we bring our culture here,song,food, art, etc.But thats all originally from Indonesia.So, u can just replay it,not for commrcial." Warga Malaysia tidak mau ketinggalan menjawab. "Nuthing much different between Malaysia & Indonesia . Masih serumpun dan satu budaya. p/s Proud to be Malaysian!!! !!" Ada juga yang berujar, " Indonesia malaysia ibarat kakak-adik ... sekali sekala bergaduh tak ape-ape ... milik kakak diaku sebagai milik adik yah tak ape lah ... dunia ttp tau pemilik sebenar dalam satu keluarga .. yang tua kudu banyak mengalah ... jaya indonesia-malaysia". Ada juga yang menulis, "walaupun lagu rasa sayang itu berasal dari indonesia , tetapi ianya telah menjadi lagu rakyat Malaysia sejak berkurun lama..dan ianya telah dinyanyikan sejak saya lahir..jadi tidak timbul isu cetak rompak.." Lainnya berkomentar," Whether this "Rasa Sayang" song is claimed to be Indonesia song or not, I don't even care as I love Malaysia (much much love my country). The most important thing is to set in out mind that Malaysia is ours. This song has been heard since i was 4...." Komisi X: Klaim Rasa Sayange , Malaysia Harus Dituntut Komisi X DPR akan mendesak pemerintah bersikap tegas terhadap Malaysia yang mengklaim lagu Rasa Sayange sebagai milik mereka. Cukup sudah negeri jiran itu merendahkan Indonesia .. "Secara politik, pemerintah harus bertindak. Kita Komisi X akan mendesak pemerintah untuk segera mengecek masalah ini," tegas Wakil Ketua Komisi X (bidang kebudayaan) DPR Hakam Naja kepada detikcom, Senin (1/10). Pemerintah harus mengecek keaslian dan asal lagu tersebut di Indonesia, apakah benar dari Maluku atau bukan. Jika terbukti benar, pemerintah bisa melakukan penuntutan kepada Malaysia karena menjadikan lagu itu bagian dari promosi wisatanya yang bertema Truly Asia. Sebab tindakan negeri jiran itu sudah sangat berlebihan. Tidak hanya lagu saja yang kini diklaim, Malaysia sebelumnya juga sudah mempatenkan batik Indonesia , kerajinan tangan dan wayang karena mereka ingin menjadi etalase Asia . "Saya kira pemerintah perlu mengambil suatu tindakan. Sebab kalau begitu terus, k ita dianggap sebelah mata. Ibaratnya, halaman rumah dipakai tetangga untuk menanam bunga mereka tanpa izin," tuturnya. Pengklaiman ini, imbuh dia, bisa dijadikan titik bagi pemerintah untuk unjuk gigi, sehingga Malaysia tidak melihat Indonesia sebagai negara mis kin mengekspor TKI yang tidak punya posisi tawar. "Soal ini, k ita akan mendesak Menbudpar untuk segera mengambil tindakan, tidak usah ditunda-tunda. Jadi biar semua secara simultan, dilakukan pengecekan ke arsip nasional, dan kemudian segera memprotes," ujarnya. (detikcom/y/ k)
--------------------------------- Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers