HARIAN ANALISA
Edisi Jumat, 5 Oktober 2007

Empat Mahasiswa Indonesia Dirampok di Apartemen Kuala Lumpur 

Kuala Lumpur, (Analisa) 

Empat mahasiswa Indonesia yang menempati apartemen di kawasan Sentul, Kuala 
Lumpur dirampok tiga orang, Kamis dinihari selepas sahur, menyebabkan dua orang 
terluka dan dua notebook raib diambil perampok. 

"Perampok telah membacok tangan Hussein Fauzi sedangkan kaki saya dipukul benda 
keras sehingga kelinking kaki kanan patah," kata David Satria, ditemui di RS 
Kuala Lumpur, Kamis. 

Empat mahasiswa Indonesia yang menempati apartemen itu yakni Hussein Fauzi, 
Ervan, Sahid, dan Faisal. Mereka merupakan mahasiswa Cosmopoint College di 
Kuala Lumpur. Pada malam itu, ada tiga teman mereka menginap di antaranya David 
Satria dan adiknya. 

Ketujuh mahasiswa Indonesia merupakan alumni Sekolah Indonesia di Jeddah karena 
orang tua mereka merupakan ekspatriat di Arab Saudi. "Orang tua kami semua 
sudah tahu. Mereka cemas juga. Kami pikir kuliah di Malaysia lebih aman ... eeh 
malah kena rampok," kata Hussein yang tangannya kena bacok sebelum dioperasi di 
RS Kuala Lumpur. 

Menurut cerita, mereka makan sahur di luar. Setelah pulang ke rumah dan sekitar 
30 menit istirahat, ada yang chatting, mengerjakan tugas kampus, dan baca-baca. 
Tiba-tiba ada yang ketuk pintu. Hussein yang sedang chatting kemudian bangun 
dan membuka pintu. Begitu pintu dibuka sebilah parang menyabet tangannya. Para 
perampok sudah berhasil membuka teralis besi di depan pintu rumah. 

"Mereka langsung mendorong pintu dan mengejar saya dan menyabet tangan saya 
yang lain sehingga dua-duanya tergores kena parang. Tiga orang masuk 
menggunakan tutup kepala dan hanya matanya kelihatan. Mereka membawa parang dan 
pedang," kata Hussein. 

Beberapa teman Hussein kemudian berteriak-teriak "Rampok-Rampok" sambil menarik 
Hussein masuk ke dalam kamar. 

Sedangkan David sempat memberikan tendangan sehingga salah satu perampok 
terjatuh tapi yang lainnya sempat memukul kakinya dengan benda keras sehingga 
jari kelingking patah. "Saya masuk kamar cari benda keras tidak dapat, akhirnya 
ditemukan minyak wangi, diambil kemudian dilempar ke perampok tapi tidak kena 
namun minyak wangi muncrat kena kaos perampok. 

Ketujuh mahasiswa akhirnya berhasil masuk ke kamar dan berteriak-teriak. Begitu 
perampok kabur sambil menggondol dua notebook lewat tangga kemudian mereka lari 
sambil mengejar tapi perampok cepat menghilang. 

TANGKAP 2 TERSANGKA 

Kepolisian Sentul Kuala Lumpur kini telah menahan dua warga Malaysia yang 
dicurigai. "Kedua orang itu ditahan karena meninggalkan mobil dalam keadaan 
pintu terbuka di depan gerbang apartemen. Dalam mobil itu ditemukan beberapa 
benda tajam seperti parang dan pedang serta KTP Malaysia tapi tidak ada 
orangnya," kata Ervan. 

"Kami sangat mencurigai ke dua orang itu karena mereka meninggalkan mobil 
dengan pintu terbuka. Ditanya mau kemana jawabnya berubah-ubah. Mereka jawab 
ketemu teman penghuni apartemen, tapi ketika ditanya nama dan alamatnya, mereka 
tidak mau jawab," ujar Ervan. 

"Kemudian mereka ngomong abis makan di kedai India yang jaraknya 150 m. Tapi 
kenapa parkirnya mobil di apartemen dan pintu terbuka. Lagi pula salah satu nya 
menggunakan kaos dengan wangi minyak wangi yang dilempar David. Jadi dugaan 
kami semakin kuat," kata Ervan. 

Kedua warga Malaysia yang dicurigai kini sudah ditahan di Kepolisian Sentul, 
Kuala Lumpur, berikut mobilnya. Sementara itu, Ketua Umum PPI (Persatuan 
Pelajar Indonesia) Malaysia Muhammad Iqbal yang sempat mengunjungi keduanya 
sangat prihatin atas kejadian ini. (An

Kirim email ke