Dear nakita-ers,


Semoga membantu


Salam,
Uttiek

PILIH-PILIH PRT/BS

Pada dasarnya, yayasan/penyalur kerja yang resmi bisa dipercaya, karena niat mereka memang membantu para pencari kerja dan juga pencari jasa. Walau begitu, kita tetap dituntut untuk jeli dalam memilah dan memilih, manakah di antara mereka yang motivasi bekerjanya memang kuat.

Dedeh Kurniasih. Foto: Iman/nakita

Narasumber:

Ami Sugito,

pimpinan Lembaga Pendidikan dan Penyaluran Kerja Tiara Cipta,

Jakarta Selatan

 

1. HARUS PUNYA 4 DATA UTAMA

Untuk bisa diterima di sebuah yayasan/penyalur kerja, para pencari kerja ini minimal harus memiliki kartu identitas, surat izin dari orangtua, dan ijazah sekolah.

1. Kartu identitas atau KTP

Meski ada KTP, kita tetap harus berhati-hati dengan kejelasan identitasnya. Kita tidak tahu pasti apakah KTP tersebut asli atau palsu. Kita pun tidak tahu pasti apakah alamat yang tertera di kartu identitas tersebut adalah alamat orangtuanya atau cuma rumah kontrakan. Adakalanya, identitas alamat yang tertera tidak sesuai dengan aslinya. Jadi, kita harus cross check identitasnya itu. Keberadaan di mana keluarga atau orangtuanya harus jelas.

2. Surat izin dari orangtua/wali untuk bekerja

Jika dengan KTP saja ada kemungkinan identitas kurang jelas, maka perlu adanya tambahan surat izin dari orangtua/wali untuk bekerja. Jadi, kita tetap mendapatkan konfirmasi dari orangtuanya. Selain itu, kita bisa mengontak keluarganya bila ada suatu kepentingan. Sebaliknya, pihak keluarga BS/PRT itu pun bisa menghubungi kita atau yayasan bila ada suatu keperluan.

3. Ijazah sekolah

Adanya data tambahan ini bisa memperjelas identitas, selain juga dapat mengetahui kemampuan yang dimiliki si BS/PRT ini.

4. Konfirmasi dari tempat bekerja sebelumnya

Tak kalah penting adalah konfirmasi dari tempat bekerja sebelumnya bagi BS/PRT yang sudah ada pengalaman bekerja. Tak lain untuk memperoleh informasi mengenai orang tersebut, baik dari segi kepribadian maupun keterampilan kerjanya.

2. TIP MENYELEKSI BS & PRT

Selain datanya lengkap dan dapat dipertanggungjawabkan, masih ada beberapa hal lainnya yang patut menjadi perhatian orangtua dalam memilih PRT/BS.

Begitu pun bila PRT/BS yang akan bekerja berasal dari teman, tetangga, calo, dan sebagainya, tetap harus ada kejelasan dan harus dilakukan cek identitas. Pengecualian berlaku jika memang tahu betul orangtua atau keluarganya dengan baik, tempat tinggal atau kampung asalnya, dan lainnya yang sudah pasti secara jelas.

* Lihat sendiri calon BS/PRT yang akan dipekerjakan.

Anda sebaiknya tidak sekadar terima antar saja calon yang akan bekerja, tapi sebaiknya datang sendiri ke yayasan sehingga bisa melihat bagaimana penampilan si BS/PRT secara fisik, semisal kebersihan badannya, kerapiannya, dan lainnya.

* Jangan pekerjakan anak di bawah usia 15 tahun.

Meski dia bisa melakukan pekerjaan rumah tangga, akan tetapi anak di bawah umur belum bisa mengontrol dirinya dengan baik, dalam hal pekerjaan maupun secara emosi. Terlebih lagi, anak di bawah umur ini juga masih senang main, sehingga tak bisa diandalkan untuk bekerja, baik mengurus rumah apalagi mengasuh anak.

* Lakukan wawancara.

Untuk riwayat hidup dan identitas, minta yayasan memperlihatkan arsipnya secara lengkap, jadi tak perlu ditanyakan lagi kepada si calon BS/PRT. Yang utama kita tanyakan kepada mereka adalah motivasi bekerjanya, dan latar belakang keluarganya serta bagaimana hubungan dia dengan keluarganya. Sebab, jika sebelumnya dia punya masalah, semisal kabur dari rumah karena tak mau dinikahkan oleh orangtuanya atau bermasalah dengan suaminya, maka akan memengaruhi pekerjaannya. Terutama pada BS, dikhawatirkan ketika mengurus anak, dia jadi tidak sabaran. Karena memang dia bekerja tidak betul-betul dari hatinya, hanya sebagai suatu pelarian saja.

* Ajak anak yang akan diasuh.

Umumnya, anak usia setahun ke atas dapat merasakan mana orang yang berkenan untuk mengasuhnya. Pada pandangan pertama saja biasanya ia sudah punya feeling. Jadi, biarkan anak selama 15-30 menit bersama dengan calon pengasuhnya. Jika si calon berkenan di hatinya, maka anak akan mau dan tampak dekat dengannya.

* Perhatikan respons si BS terhadap anak.

Salah satu syarat penting yang harus dimiliki seorang BS adalah senang pada anak. Nah, untuk mengetahuinya, perhatikan respons si calon BS terhadap anak kita. Jika tak ada respons atau bersikap pasif, semisal tidak mendekati dan menyapa anak, hampir dapat dipastikan dia tak suka anak kecil. Bila kita tak membawa anak, maka dapat ditanyakan bagaimana cara dia menangani anak yang rewel, misal. Setidaknya dari jawaban tersebut, kita dapat menilai apakah dia termasuk orang yang sabar, tak mudah kesal, dan bisa diandalkan.

* Tanyakan background pekerjaan sebelumnya.

Bagi calon yang sudah berpengalaman bisa ditanyakan perihal pekerjaan sebelumnya. Contoh, pernah kerja di mana, anak usia berapa yang diasuhnya, alasannya berhenti di tempat sebelumnya, dan sebagainya. Bila mungkin, minta nomor kontak tempat bekerja sebelumnya sehingga kita bisa mendapatkan konfirmasi tentang calon dari majikan sebelumnya.

* Minta referensi dari yayasan.

Akan lebih baik bila kita meminta referensi dari yayasan tersebut mengenai BS/PRT yang akan kita pekerjakan. Tentu saja, pihak yayasan harus jujur dalam hal ini. Misal, mengatakan pada pemakai jasa kalau babysitter yang ini tidak cerewet sama anak dibanding yang itu. Informasi ini juga berguna bagi yayasan agar ketika saat bekerja pihak yayasan tidak kena komplain.

* Terus terang mengenai kondisi keluarga dan anak yang akan diasuh.

Kita jangan hanya mengatakan bahwa dia cuma mengasuh satu anak usia setahun. Sementara pada kenyataannya, si BS harus menjaga pula dua anak lainnya, misal ada kakaknya yang usia 3 tahun dan 6 tahun. Meski dua anak yang sudah besar tidak diasuh, namun bagi orangtua bekerja tentu kedua anak itu tetap harus dalam pengawasan. Ketidakterusterangan pemakai jasa ini akan membuat si BS merasa tak nyaman dalam bekerja.

Lain hal bila sebelumnya sudah diinformasikan, "Kalau nanti bekerja akan ada dua anak lagi. Jadi saya minta tolong untuk bisa adaptasi dengan anak saya yang lainnya." Jika si BS merasa tak sanggup, maka ia bisa menolaknya. Sementara bagi yang menyanggupi, akan menerima konsekuensi dan bersedia menanganinya.

Begitu pun bila anak yang diasuh suka memukul, mencubit, atau berkebutuhan khusus, sebaiknya diinformasikan terlebih dahulu. "Anak saya masih dalam tahap senang memukul dan menggigit. Nanti kamu menanganinya seperti ini." Jadi, meski BS sudah diberi bekal menangani masalah anak, namun setiap anak punya karakteristik yang berbeda dan orangtua perlu memberitahukan pada BS-nya.

3. LAKUKAN PENDAMPINGAN

Setelah kita mendapatkan BS/PRT yang cocok, sebaiknya kita tidak meninggalkannya begitu saja dalam bekerja. Terutama bagi BS, perlu waktu pendampingan dari majikannya, karena dia belum tahu bagaimana kebiasaan dan karakteristik anak asuhnya, serta bagaimana harus menanganinya. Jadi, setidaknya selama 2 minggu sampai 1 bulan si BS hendaknya didampingi oleh orangtua si anak, atau bisa juga anggota keluarga lainnya yang memang mengenal betul karakter si anak.

Sementara untuk PRT, ada 3 hal penting yang perlu diperhatikan orangtua, yaitu:

- Beritahu cara-cara yang berkaitan dengan keterampilan kerja. Misal, cara menggunakan peralatan rumah tangga seperti kompor gas, blender, vacuum cleaner, dan sebagainya. Selain itu, pekerjaan dan kebiasaan yang harus dilakukan dari pagi sampai malam.

- Beritahu tata cara menerima tamu. Hal ini berkaitan dengan keamanan. Jadi ada panduan atau safety guide, kapan boleh dan tidak membukakan pintu untuk tamu, dan sebagainya.

- Beri waktu libur, mengingat PRT umumnya tak mendapatkan jatah cuti seperti BS. Dengan adanya libur, selain ia bisa beristirahat, juga memberinya kesempatan bersosialisasi dengan lingkungan di sekitar dan tidak merasa terkurung dalam rumah dengan pekerjaannya. Selain juga dapat membantu menambah wawasannya.

Dedeh

POLLING MAILING LIST nakita: PENGASUH/PRT JUJUR PALING DICARI

Ternyata, kejujuran masih tetap yang utama ketimbang kepintaran/kepiawaian dalam bekerja. Itulah kriteria yang jadi pilihan 59 responden dalam memutuskan menerima seorang pengasuh/PRT. Berikut hasil poling milis nakita selengkapnya tentang pengasuh/PRT ideal.

1. Kriteria Pengasuh/PRT yang diharapkan:

a. Jujur          …………………………………………………………………………………………...………74, 57%

b. Pintar/piawai dengan tugas-tugasnya          ……………………………………………….23, 72%

c. Tidak ada pilihan/sedapatnya karena sudah sangat butuh          …………....….1, 69%

2. Seberapa sering berganti pengasuh/PRT:

a. Beberapa kali dalam setahun          ………………………………………………………………20, 33%

b. Setahun sekali          …………………………………………………………………………………….18, 64%

c. Bisa bertahan lebih dari 2 tahun          …………………………………………………………61, 01%

3. Cara mendapatkan pengasuh/PRT:

a. Yayasan penyedia pengasuh/PRT          ……………………………………………………… 30, 50%

b. Calo          …………………………………………………………………………………………………......3, 38%

c. Teman/saudara          …………………………………………………………………………………….66, 10%

4. Jumlah pengasuh/PRT yang ada sekarang:

a. Satu          ……………………………………………………………………………………....……………59, 32%

b. Dua (satu pengasuh, satu PRT)          …………………………………………………..……..37, 28%

c. Lebih dari dua          ………………………………………………………………………………….…….3, 38%

Uttiek

4 KELUHAN PRT/BS

Tentunya, masing-masing BS/PRT memiliki keluhan berbeda-beda, namun yang paling sering adalah:

1. Anak asuhnya nakal sehingga tak bisa menanganinya.

Sebetulnya, bagi BS alasan ini tak diperbolehkan, karena memang sudah tugasnya untuk menangani si anak. Apalagi ia sudah diberi bekal dari yayasan maupun orangtua si anak. Biasanya keluhan BS ini karena si anak suka memukul, mencubit, menggigit, dan sebagainya.

2. Tuntutan majikan terlalu tinggi.

Misal, BS harus bisa mengajak anak berbicara menggunakan bahasa Inggris, sementara si BS tak bisa menyanggupinya karena kemampuan tersebut tak dimilikinya.

3. Majikan cerewet.

Mungkin cerewet ini sifatnya relatif. Hanya saja pekerja zaman sekarang memang kurang tahan mental untuk bisa menerimanya. Meski mungkin saja ada kesalahan yang sudah dibuatnya.

4. Majikan kurang perhatian.

Umpama, tidak memerhatikan dalam hal makan, seperti diberi makanan sisa, atau tidak diperhatikan apakah ia sudah makan atau belum selama seharian mengasuh anak, dan sebagainya. Sementara bagi PRT mungkin dalam hal istirahatnya kurang diberi perhatian; seharian diminta mengerjakan banyak tugas seolah tanpa ada hentinya, dan lain-lain.

Dedeh

AGAR PENGASUH/PRT AWET

* Perlakukan mereka seperti saudara, tidak membedakan makanannya, sesekali mengajak makan keluar/rekreasi.

* Jalin komunikasi dengan baik, tidak cerewet, mau mendengar, kalau pengasuh/PRT salah agar ditegur dengan baik tanpa perlu mengomel.

* Tidak pelit, berikan bonus, makanan ekstra, dan gaji yang sesuai.

* Sabar, bagaimanapun tingkat pendidikan mereka sangat terbatas.

* Jangan terlalu kaku, beri kepercayaan dan kebebasan.

Uttiek




=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+

Mailing List Nakita
milis-nakita@news.gramedia-majalah.com

Arsip
http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/
------------------------------------------------

untuk berlangganan kirim mail kosong ke :
[EMAIL PROTECTED]

untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke