-----Original Message-----
From: Muslimin Anwar
Sent: 18 Januari 2001 10:19
To: BGub; PCPM 19
Subject: For Moslem --> FW: [civil90] Gudeg yogya "haram" ????
Dear All my brothers & sisters in Islam (for you guys non-moslem,
please
disregard this message), Ass Wr Wb
In order to follow the prophet Muhammad sunnah "taught them even one word" please
consider this following message.
The truth is our own responsibility regarding our belief, our knowledge and our hearth.
May Allah guide us and our other Muslim brothers to follow the Pleasure of Allah.
Praise be to the Lord of the 'Alamin.
Warm regards,
Imus
-----Original Message-----
From: Junanto Herdiawan
Sent: 18 Januari 2001 9:42
To: Ismail Riyadi; Bimo Epyanto; Trisno Nugroho; Budi Hanoto; Edi
Susianto; Muslimin Anwar
Subject: FW: [civil90] Gudeg yogya "haram" ????
KEHALALAN GUDEG JOGYA
Dengan ringan si penjual menjawab bahwa sudah biasa bagi penjual/bakul
Gudeg Yogya bahwa setiap ayam yang dimasak untuk gudeg, ayam tersebut tidak
disembelih, tetapi ditusuk dengan besi di bagian lehernya.
Sedang darah yang keluar ditampung dan nantinya dicampur dengan santan untuk dicampur
dengan gudek itu.
Daerah Istimewa Yogyakarta, selain terkenal dengan julukan kota pelajar, juga
menyandang berbagai julukan lain seperti kota seni dan budaya, kota revolusi, kota
sepeda, kota batik, juga sebagai kotak gudeg serta julukan lain yang merupakan
cerminan dari
hal-hal yang menonjol dari daerah tersebut. Dan itu tidak hanya populer di dalam
negeri, tapi juga di manca negara.
Akan halnya gudeg, lauk pauk ini merupakan ciri khas kota tersebut. Bagi masyarakat
Yogya sendiri, gudeg merupakan lauk pauk sehari-hari yang sulit ditinggalkan bersama
nasi dan bubur.
Sebenarnya dilihat dari bahan-bahan pembuatnya, gudeg nampaknya halal-halal saja.
Bahan pokoknya adalah nangka muda (orang Yogya menyebutnya ghori) yang direbus hingga
lunak, lalu diberi santan dan bumbu dapur tertentu ditambah daun melinjo.
Tetapi, pengalaman saya membuktikan bahwa gudeg bisa dikategorikan jenis makanan
syubhat, bahkan haram. Saya berkenalan dengan lauk pauk yang rasanya manis ini, antara
tahun 1981-1987 ketika saya berkuliah di salah satu perguruan tinggi negeri di kota
tersebut.
Waktu itu saya kost hanya dengan menyewa kamar dan makan di luar. Selama itu hampir
tiap pagi saya sarapan nasi gudeg. Selain manis, juga gurih, dan tentu saja murah.
Bahkan kalau pulang kampung, saya dan teman-teman kadang membawa oleh-oleh gudeg yang
sudah dibuat tahan lama.
Selama beberapa tahun, saya menikmati gudeg tanpa ada rasa curiga atau berprasangka
buruk tentang kehalalannya.
Namun, pada suatu hari, ketika sedang membeli di warung langganan saya, saya
melihat di tempayan (tempat gudeg diolah), ada kepala dan leher
seekor ayam yang masih utuh (tidak ada bekas sembelihan). Lalu saya
tanya kepada si penjual gudeg, apakah ayamnya tidak disembelih?
Dengan ringan si penjual menjawab bahwa sudah bisa bagi penjual/bakul gudeg bahwa
setiap ayam yang dimasak untuk gudeg, ayam tersebut tidak disembelih, tetapi ditusuk
dengan besi dibagian lehernya. Sedang darah yang keluar ditampung dan nantinya
dicampur dengan santan untuk dicampur dengan gudeg itu. Dan justru darah inilah yang
memberi rasa gurih dan meberi warna kecoklat-coklatan.
... Masya Allah ...
Saya benar-benar terkejut, dan gudeg yang saya beli pagi itupun segera saya
tinggalkan. Saya berusaha mencari informasi di tempat-tempat lain tentang bahan- bahan
dan cara pembuatannya.
Ternyata hampir semua jawaban sama, yaitu: ayamnya tidak disembelih, tapi ditusuk,
darah ayam ditampung, lalu dimasukkan ke dalam gudegnya.
Pertanyaan kita, apakah semua penjual/pembuat gudeg melakukan hal yang serupa?
Wallaahua'lam. Dalam masalah ini sebagai konsumen Muslim, yang diperlukan tentu saja
sikap jujur si penjual gudeg. Apakah ayamnya telah disembelih secara Islami dan
otomatis darahnya tidak dicampurkan. Kita memang perlu bersikap hati-hati. Jangan
karena gudeg yang sudah merakyat, lalu kita seenaknya saja mengikuti selera orang
kebanyakan, padahal Al-Qur'an jelas-jelas melarangnya:
"Allah mengharamkan atas kamu (makan) bangkai, darah,daging babi, dan apa yang
disembelih dengan menyebut nama selain Allah" (QS Al-An'am: 145)
====
*******************************************
Agus Setianto Samingan
Geotechnical Division
School of Civil and Structural Engineering
Nanyang Technological University
Singapore
*******************************************
Do You Yahoo!?
Get email at your own domain with Yahoo! Mail.
http://personal.mail.yahoo.com/
> >>> > > Kami Minta Rekan-Rekan untuk Unsubscribe
> >>> > > Sampai Jumpa pada Ramadhan 1422 H
> >>> > >
> >>> > > Keluar
> >>> > > Kirim Email Kosong ke
> >>> > > [EMAIL PROTECTED]
> >>> > > ====================
> >>> >
> >>> > To Post a message, send it to: [EMAIL PROTECTED]
> >>> > To Unsubscribe, send a blank message to:
> >>>[EMAIL PROTECTED]
>_________________________________________________________________________
> >Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.
> >
> >
>
------- End of forwarded message -------
____________________________________________________
Dapatkan email gratis Anda di http://mail.astaga.com
* Gunadarma Mailing List -----------------------------------------------
* Archives : http://milis-archives.gunadarma.ac.id
* Langganan : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Berhenti : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Administrator: [EMAIL PROTECTED]