>
> Dalam hal ini saya tidak bisa tidak utk mengutarakan pengalaman saya yang
> sangat berkesan terhadap salah satu asisten/PJ (Penanggung Jawab lab) di
> LabMI kira2 th 97-98, praktikum bahasa C, yang bernama Elvin (cowo
> kacamata, tinggi, agak kurus). Saat itu saya sempat menanyakan fungsi
> manipulasi karakter yang disediakan oleh C (seperti left(), right(), dll).
> Dia bilang "ada kok... cari aja..". Di rumah saya cari sana-sini, tapi
> ngak ada, yang ada cuma fungsi substr(). Lantas saya kembangkan fungsi
> kiri() dan kanan()  dari substr() tsb. Pada pertemuan berikutnya,
> pertanyaan tsb didiskusikan kembali, dimana Mister Elvin itu
> _yg_memulai_duluan_ untuk melanjutkan pembahasan minggu lalunya, sambil
> mengajukan buku C-nya dia: "di sini ngak ada...?" (sambil menunjukkan
> chapter full of functions). Diskusi berlanjut sambil membahas fungsi
> kiri() dan kanan() tsb.

memang saya sangat menyayangkan kebanyakan penanggung jawab di Lab tersebut
pada saat ini tidak menguasai materi dan kebanyakab bertingkah seperti
senior,
saya cukup bangga pada asisten saya pada tahun 96/97 yang pada waktu itu
sebagai asisten
baris pada bahasa cobol. Saya menanyakan hal yang pada saat itu saya rasa
cukup sulit
untuk menjelaskannya. saya menanyakan "Bagaimana dalam bahasa Cobol membuat
suatu tampilan
yang berwarna ?", dia mengatakan terus terang bahwa dia belum pernah
mencoba, namun dia akan
coba untuk mencarikan dalam buku-buku yang dia punya. dan pada minggu
berikutnya tanpa takut
kena marah ketua karena mendahului materi, ia memberitahukan bagaimana
caranya. toh saya masih
mengikuti materi yang diberikan ketua asisten tersebut.

Yang saya tahu, sampai dengan saya menjabat sebagai ketua asisten, angkatan
saya masih mencontoh
perilaku asisten angkatan sebelumnya. sampai akhirnya angkatan saya
dipisahkan dari anggkatan 97 keatas,
saya heran kenapa ?, namun akhirnya begitulah ... kejadian di Lab.

Anda punya saran nggak, supaya asisten angkatan 97 ke atas ini (yang masih
bercokol di Lab)
mau berkembang dalam keilmuannya ?, dan tidak menjadikan lab sebagai ajang
untuk mencari penghasilan tambahan...

> Yang ingin saya ketengahkan di sini adalah bahwa kita sbg kaum intelektual
> _harus_mau_berdiskusi_. Dan sbg mahasiswa, hendaknya jangan bersifat lain
> drpd "untuk saling membangun". Contoh yang buruk yang sering dilakukan
> mahasiswa yg merasa "sudah bisa" ato "lebih mengerti", ato "lebih
> berpengalaman" adalah "mengetes" dosen/asisten tsb. Ini adalah hal bodoh
> yang merugikan kepentingan bersama.

Sebenarnya kadang mahasiswa bukannya mau mengetes dosen, namun kadang
mahasiswa ingin tahu lebih dulu,
dan cara untuk meningkatkan semangat belajarnya adalah dengan menanyakan,
apakah yang sudah diketahuinya dirumah
sudah diketahui oleh dosen bersangkutan, kalau belum ya seperti kata pak
made, hendaknya dosen membuat bahan diskusi untuk itu ...
bukannya malah marah ....

>
>
> --
> MR
>
>
> * Gunadarma Mailing List -----------------------------------------------
> * Archives     : http://milis-archives.gunadarma.ac.id
> * Langganan    : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
> * Berhenti     : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
> * Administrator: [EMAIL PROTECTED]


* Gunadarma Mailing List -----------------------------------------------
* Archives     : http://milis-archives.gunadarma.ac.id
* Langganan    : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Berhenti     : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Administrator: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke