Kalau masalah ini bisa diluruskan dengan merumuskan pertanyaan2 yg tepat
didalam surveynya, misalnya qualitas dosen dinilai dari sisi pembahasan
materi, cara mengajar, apakah supportive, dsb... pertanyaan2 seperti ini
bisa disusun sehingga "fair" dan objective... maka dari itu harus dibentuk
team perumus, sehingga pertanyaan2 dan hasil survey sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai.  Dan pada saat menempelkan hasilnya dimading, alasan,
kenapa dipilih menjadi dosen terbaik dan terburuk, harus di jelaskan di
mading tersebut... sehingga semua juga bisa menilai apakah hasil survey
tersebut objective atau tidak...

> Ada problem dg survei di atas karena
>
> 1. Dosen yg baik belum tentu saat itu disenangi mahasisswa (karena terlalu
>    keras, mengajar tidak ditail, tapi banyak memberikan tugas)
>
> 2. Dosen yg disukai bisa saja hanya karena "nice" secara personal (bukan
>    dari sisi akademis ataupun dari pendidikan).
>
> 3. Banyak mahasiswa yg merasakan sisi positifnya si dosen setelah dia
>    lulus 5 tahun ataupun ketika dia telah kuliah di LN (sembari bergumam
>    oh untung dulu seirng diberi tugas mandiri, sehingga sekarang tidak
>    kagok).  Banyak juga mahasiswa yg merasakan bahwa dosen si A yg
>    tadinya dianggap baik ternyata hal itu kurang posifit, dan ini
>    setelah beberapa tahun setelah kelulusan
>
> IMW
>


* Gunadarma Mailing List -----------------------------------------------
* Archives     : http://milis-archives.gunadarma.ac.id
* Langganan    : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Berhenti     : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Administrator: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke