wah bisa2 bali membuat negara sendiri neh......

--- On Tue, 9/16/08, Uda Faisal <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Uda Faisal <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [nonamanis] Sungguh Memualkan
To: nonamanis2@yahoogroups.com
Date: Tuesday, September 16, 2008, 2:44 AM










Inti permasalahannya sebenarnya mudah saja, hanya saja TIDAK ADA KEJUJURAN 
DALAM RUU INI ;

- Katanya tujuan utamanya adalah melindungi anak dibawah umur dari pornografi 
(kalau itu kita semua setuju). Tetapi RUU tersebut tidak berani / enggan / 
tidak terbuka / tidak mau untuk mengatakan dengan jujur bahwa : yang berhak 
mengkonsumsi pornografi adalah orang dewasa dengan batas umur minimal tertentu 
misalnya 18 tahun ke atas.

- Definisi pornografi yang sangat keterlaluan, sampai2 perempuan berbaju renang 
dianggap porno. Lucunya berbaju renang dibolehkan di pantai & kolam renang, dan 
dibolehkan dilihat secara "langsung", tatapi kalau difoto lalu dicetak, maka 
hasilnya akan menjadi pornografi ??? Aneh bin ajaib & mengada-ada. ..???!!!! 

- Majalah dewasa katanya banyak bertebaran dan dijual bebas, kalau begitu 
jelaskan donk dimana saja majalah dewasa boleh diperjual-belikan. ..???  Bukan 
hanya melarang dan melarang tetapi tidak ada niat yg jujur untuk berbicara 
secara terbuka.

- Katanya dulu namanya RUU Anti Pornografi yang dirubah menjadi RUU Pornografi, 
yang seharusnya berisi : bagaimana pornografi biasa diatur dengan baik agar 
bisa diperoleh oleh konsumen yang berhak (orang dewasa), dan tidak bisa 
diperoleh anak dibawah umur.  Tetapi kenyataannya, sama saja dengan RUU yang 
lama, yang intinya : Pornografi dianggap sesuatu yg terlarang seperti narkoba, 
baik anak2 atau orang dewasa tetap tidak boleh mengakses dan memperolehnya.  
Jadi bukankah ini sudah melebar dan menyimpang dari tujuan semula RUU ini yang 
katanya untuk melindungi anak2 dari pornografi.. ???

- Banyak pakar medis dibidang sexiologi yang menyatakan bahwa, pornografi pun 
dapat membantu meningkatkan hubungan gairah, menambah variasi dan pandangan 
yang baru dalam hubungan suami-istri.
 



--- On Mon, 9/15/08, Jeffry Gunawan <jeffry.gunawan@ yahoo.com. sg> wrote:

From: Jeffry Gunawan <jeffry.gunawan@ yahoo.com. sg>
Subject: Re: [nonamanis] Sungguh Memualkan
To: [EMAIL PROTECTED] ups.com
Date: Monday, September 15, 2008, 1:44 PM






walah walah jangankan pake swimsuit, baju adat yg tembus pandang kayak baju 
bodo org bugis, baju adat org bali, baju adat jawa, pokoknya yg tembus pandang 
dianggap porno, yg buat undang undang ini orang sinting semua



----- Original Message ----
From: imam <[EMAIL PROTECTED] com>
To: jurnalperempuan@ yahoogroups. com; [EMAIL PROTECTED] ups.com
Cc: [EMAIL PROTECTED] com; hudanhidayat@ yahoo.com
Sent: Monday, 15 September 2008 13:54:55
Subject: [nonamanis] Sungguh Memualkan




Di sebuah koran gurem, saya membaca  RUU Pornografi akan segera ditandatangani. 
Di TVOne saya membaca budayawan Bali kembali menolak RUU 'porno' ini. Saya 
pikir, penolakan itu wajar. Saya yakin, mayoritas publik menyetujui adanya Porn 
Act, supaya tidak ada kerancuan tentang definisi porno. Supaya tidak ada lagi 
perempuan yang membawa nama negara berlaga di ajang bergengsi dunia malah 
dihujat kelompok anarkis. Supaya tidak ada lagi model yang berfoto secara 
profesional di majalah dewasa malah dituding porno. Tapi bukan dengan RUU 
'porno' yang isinya amburadul begini.

Seorang rekan dari milis tetangga menyebut DPR saat ini sudah tidak punya 
kredibilitas untuk bicara soal 'moralitas', bicara soal 'mengatur moral rakyat 
dari pornografi'. Toh muka DPR sendiri sudah coreng moreng dengan beragam 
skandal, dari skandal korupsi hingga skandal seks. Eloknya, pembahasan RUU 
Pornografi ditunda hingga terpilihnya DPR baru nanti dengan harapan publik akan 
mendapat RUU Pornografi yang lebih cerdas.

Pornografi berasal dari bahasa Yunani yang secara garis besar berarti gambar 
yang merefleksikan pelacuran. Mengingat arti dasarnya itu, di negara-negara 
maju gambar bugil seorang model sama sekali tidak dimasukkan dalam konten 
pornografi melainkan konten dewasa. Ada beda mendasar antara pornografi dan 
konten adult. Pornografi bersifat menjijikkan karena berkonotasi pelacur, 
sementara konten adult adalah konten terhormat yang legal dikonsumsi oleh 
konsumen yang telah memenuhi umur tertentu. Tidak heran, jika banyak selebriti 
top dunia (atlet, artis, model, singer) yang enjoy berbugil di salah satu 
majalah paling bergengsi di dunia itu. Tidak heran pula, jika banyak 
tokoh-tokoh kelas berat dunia yang bangga mengisi rubrik wawancara di majalah 
pria terbesar di dunia itu.

Sementara di sini, definisi pornografi sangatlah hipokrit. Swimsuit one piece 
di majalah dewasa saja dituding porno. Aroma kemunafikan amatlah kental. Banyak 
orang yang ringan mulut di depan publik menyumpahi konten-konten sensual, 
padahal dalam hati senangnya bukan main. Tangan satu ditunjukkan di depan 
menuding-nuding porno, sementara tangan lain disembunyikan di belakang punggung 
memegang majalah dewasa. Tidak heran bila seorang budayawan menempatkan sifat 
munafik di peringkat pertama sifat bangsa ini. Sungguh memualkan.

Wassalam


New Email addresses available on Yahoo! 
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does! 
 














      

Reply via email to