Thanks om BB.
Sepertinyaom BB betul. Manejemen BB emang manejemen akrobat. Gak
peduli orang investor retailer mau rugi apa enggak, yang penting,
mereka cuan

2008/11/13 Bandar Bola <[EMAIL PROTECTED]>:
> Ini posting-an saya mengenai esensi program buy-back:
>
>
>
> http://finance.groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/message/83912
>
>
>
> Menurut saya, hitungan Mbah ini adalah hitungan rasional, kalo buy-back
> dijalankan untuk menguntungkan seluruh shareholder secara korporat.
> Problem-nya adalah, jangankan di negeri kita ini, even di US-pun hajatan ini
> banyak sekali digunakan oleh management atau pemegang saham utama untuk
> cash-out pake uang-nya emiten. Ibaratnya kayak bagi dividen, tapi hanya
> untuk segelintir orang tertentu.
>
> Caranya, ya emiten buy-back saham milik management atau pemegang saham
> mayoritas. Lho khan pemegang saham di atas 5% kalo keluar masuk harus
> laporan? Betul kalo kondisinya mereka punya saham atas nama sendiri,
> masalahnya khan, mereka bisa menjadi ultimate shareholder dari perusahaan
> antah-berantah yang mungkin malah terdaftarnya di negara2 bebas pajak
> (istilahnya pake proxy), dan kepemilikannya dipecah2 di bawah 5%.
>
> Betapa dirugikannya pemegang saham minoritas dengan aktivitas ini. Retail
> shareholder hanya di-iming2-i dengan peningkatan demand saham yang akan
> membuat mereka mendapatkan capital gain, tapi bagaimana kalo ternyata demand
> dari strong-hand investor atas saham tsb tidak cukup kuat untuk mengangkat
> harga saham secara sustainable secara jangka panjang?
> Ya, hanya makan janji lah, masak makan janji dong...
>
> Sekarang jujur saja, strong-hand mana yang mau pegang saham BUMI untuk
> jangka panjang kalo kelakuan management dengan akrobat finansial-nya kayak
> begini? Betul, mereka punya saham BUMI dengan segala macam kehebatan angka2
> finansial kayak ROE, ROA, P/E dan lain-lain. Tapi kalo nggak ada cash-inflow
> untuk mereka dalam bentuk dividen, mana mau megang saham seperti ini. Saya
> sebagai fervent student dari guru Martin Whitman, sangat menghindari saham2
> yang dikendalikan oleh management/majority shareholder yang
> kelakuannya kayak begini. Percuma semua hitungan valuasi perusahaan, karena
> akrobat finansial dapat membuat suatu perusahaan tahun ini untung, dan tahun
> depan rugi, bolak-balik kayak setrikaan tanpa ada value-add-nya sama sekali
> untuk shareholder. Tahun pertama untung gede, bagi dividen-nya katanya kecil
> saja ya, karena mau growth katanya, bikin perusahaan2 yang di luar
> core-business-nya lah dan aneka macam corporate action pake keuntungan tsb.
> Tahun kedua rugi, right-issue lagi. Tahun ketiga untung, share-buy-back
> (beli saham yang telah dikeluarkan dari treasury stock untuk MSOP/ESOP).
> Lha, terus investor retail dapat apa? Capital gain, iya kalo harganya naik
> karena ada strong hand yang masuk. Pertanyaannya, emang FM-FM gede2 itu
> nggak tahu perusahaan mana yang di-run oleh management yang pro-seluruh
> investor (bukan cuma mayoritas investor)?
>
> Anyway, ini analisa hanya untuk menunjukkan bahwa program yang tujuannya
> baik sekalipun seperti share-buy-back, dapat dibelokkan untuk kepentingan
> segelintir orang2 tertentu. Please keep on mind,  it's about money, man!
> Kalo KSEI bisa angkat bicara, mungkin akan ketahuan, share-buy-back yang
> dilakukan oleh perusahaan2 itu banyakan belinya dari mana?
>
> Yang mau beli BUMI karena berita2 share buy-back ini, tolong dipikir2 dengan
> matang, karena berita ini bukan untuk yang pertama kalinya. Ingat nggak,
> beberapa bulan lalu, mau buy-back di harga max 11 ribu-an.
> Masak mau kejeblos lagi untuk kesekian kalinya sich. Kata pepatah, keledai
> aja nggak akan kejeblos untuk kedua kalinya pada lobang yang sama.
>
> Ingat juga pesan Mr. Oentoeng beberapa hari yang lalu, mainan BUMI ini
> mainan uang gede, yang main para petinggi, dan ini menurut saya ada
> urusannya dengan dana kampanye. Segala macam cara sekasar apapun akan
> ditempuh untuk cuan, tidak peduli korbannya mau mati, bangkrut atau apapun
> juga. Paling-paling mereka hanya akan bilang, makanya lain kali "Hati-hati
> Sebelum Membeli".
> Yang ilmu dan uangnya pas2-an mending nonton di pinggir aja, nggak untung
> dari BUMI nggak apa2 daripada rugi nggak karuan.
>
> Just my 2 cents.
>
> Regards,
> Bandar Bola
>
>
> NB. Saya tidak punya saham BUMI, dan tidak bermaksud invest di BUMI, karena
> nggak boleh ama suhu saya, dan juga karena ilmu dan uang saya pas2-an.
>
>
>
> 2008/11/13 jsx_consultant [EMAIL PROTECTED]
>>
>> Heran... Buyback kok hubungannya jadi Pangkas Laba ?
>>
>> Perusahaan melakukan Buyback dengan menggunakan CASH NGANGGUR
>> untuk meningkatkan Return On Equity dan bukan buat mangkas laba...
>>
>> Jika BUMI melalukan Buyback 17% saham beredar maka otomatis
>> ROE akan meingkat sekitar 5%.
>>
>> Saham yg mau dibuyback 3,3 miliar lembar (17%) yg akan dilakukan
>> mulai besok selama 3 bulan.
>> - 1,1 miliar lembar (2 juta lot) akan dilakukan ampe akhir
>> thn 2008 (2 bulan).
>> - Sisanya 2,2 miliar (4 juta lot) lembar sisanya dilakukan
>> bulan January 2009.
>> Kalo ini dilaksanakan sesuai schedule ini, maka harga BUMI
>> akan naik tinggi pada bulan January dimana 66% buyback
>> dilakukan dalam sebulan.
>>
>> Anggaplah buy back tahap 1 (2 juta lot) bisa membawa BUMI ke
>> 2000, artinya Emiten beli dengan harga rata rata (1000+2000)/2=
>> 1500. Emiten perlu dana thn ini= 1 miliar lembar x 1500 =
>> 1,5 triliun
>>
>> Dan tahap dua yaitu 4 juta lot dengan tambahan dana pinjaman
>> sehingga harus bayar bunga yang mengurangi keuntungan perusahaan.
>> CAPITAL GAIN tahap satu saja sudah bisa menutupi biaya bunga,
>> jadi buyback akan membawa keuntungan bagi investor dan bukan
>> sebaliknya.

Kirim email ke