--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Johan <b3tonspo...@...> wrote: > > Pak Tbumi ini ekonom aliran apa ya? deflasi kok di anggap bisa menyelesaikan masalah? jika deflasi berhenti pada satu titik bagus, jika terus terjadi deflasi bearti saham BC harus turun lagi, asset BC juga akan di mark down sesuai deflasi yang terjadi. Pak Tbumi yakin BC sudah akan rebound, tapi data2 yang bapak kemukakan soal rumah turun, mobil hyundai buy 1 get 1 free, upah minimun regional USA turun, limit kartu kredit turun, ini semua tanda2 saham BC bisa rebound menurut bapak? > > > SIP : TBUMI
Angka deflasi maupun inflasi yg tinggi dlm waktu yang sangat singkat (secara mendadak) akan sangat membahayakan denyut jantung / melumpuhkan ekonomi dunia, ibaratnya tekanan darah yg sangat rendah atau tinggi secara mendadak akan membahayakan kesehatan tubuh manusia, biasanya bisa kena lumpuh karena stroke. Bila harga dari Rp. 200 naik ke Rp. 400, ini berarti kenaikan 100% Sebaliknya kalau dari Rp. 400 kembali ke Rp. 200, dalam bahasa sederhana sdh terjadi penurunan 100%. Bagi pengusaha yang cerdik harga tetap di jual Rp. 400 tapi dikasih 1 free (buy 1 get 1 free, kalau dihitung harga barang tsb sdh kembali berada di Rp. 200), tujuannya utk menghabisi barang. Walaupun perhitungan secara matematis kembali di Rp. 200, pengusaha tak mau jual per item di harga Rp. 200. Jadi butuh suntikan dana yang sangat besar dari pemerintah Industri agar kondisi ekonomi bisa kembali pulih. Saham komoditi akan duluan rebound karena secara fundamental masih kuat dan akan naik dengan cara mengurangi produksinya. Saham finansial ibaratnya seperti singa tak bergigi lagi.