Pak Tommy, kalo rumor ini saya juga sempat dengar bulan November 
lalu. Tapi karena waktu itu kita bicaranya dalam konteks 'guyon' 
dengan sesama nasabah di SP, saya jadi tidak aware.

Makin banyak pertanda buruk bermunculan. Hari ini SP disuspend, BUMI 
AR kiri. Besok apa lagi?

Saya udah capek yang beginian. Mungkin bagus untuk sementara cuti 
trading dulu (toh juga memang udah nggak bisa transaksi). Teman saya 
yang trading di NYSE kok rasanya nggak pernah ngalami yang aneh2 kaya 
gini.



--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "Tommy Jayamudita" 
<jayamud...@...> wrote:
>
> Menurut info yang saya dengar tadi sore, yang terjadi bukan HR 
membawa kabur uang nasabah. Katanya, yang terjadi adalah HR main 
menggunakan margin di SP (rekeningnya menggunakan nama orang lain 
karena dia pemilik SP), dan nyangkut, tapi tidak di-force sell, juga 
tidak setor uang untuk menutup margin call, rekeningnya gantung 
hutang yang besar karena nilainya turun, tapi barangnya masih ada. 
Kemudian uang nasabah digunakan untuk mengatasi lalu lintas kliring 
di KPEI. Inilah yang dinilai sebagai tindak pindana penyalah-gunaan 
dana nasabah oleh Bapepam.
> 
> Untuk kebenarannya, mari kita tunggu pengumuman resmi otoritas BEI, 
tapi saya rasa untuk saham nasabah pasti aman karena tersimpan di 
KSEI. Kalau yang terjadi benar seperti itu, mestinya pembekuan SP 
tidak akan terlalu lama.
> 
> Salam,
> TJ
> 
> 
>   ----- Original Message ----- 
>   From: y_dizz 
>   To: obrolan-bandar@yahoogroups.com 
>   Sent: Tuesday, January 06, 2009 10:11 PM
>   Subject: [obrolan-bandar] SARIJAMBU - Besok Kita Bawa Pick-Up Ke 
Sarijaya
> 
> 
>   Nggak kebayang keselnya para nasabah SP hari ini, termasuk saya. 
Saya 
>   mau kerja jadi tidak konsen sama sekali.
> 
>   Portofolio yang sudah saya maintain secara disiplin sejak brigade 
>   1089 terancam hancur di depan mata. Kesempatan PT hari ini hilang 
>   sudah. Si Herman itu apa tidak mikir, dikira kita anak sultan 
apa. 
>   Saya sama sekali bukan golongan orang kaya raya, untuk 
mendapatkan 
>   uang buat beli saham yang tidak seberapa itu pengorbanan keringat 
dan 
>   darah. Enak aja dia bawa kabur uang sekian banyak nasabah.
> 
>   Kok nggak ada kapok2nya setelah Rudy Ramli kena kasus Bank Bali, 
>   belum ada 10 tahun sudah bikin ulah lagi. Apa track record 
keluarga 
>   itu sudah sebegitu jeleknya?
> 
>   Herman Ramli itu sudah ditangkap sejak 24 Desember. 2 MINGGU YANG 
>   LALU..!!! Dan selama kurun waktu itu pihak management Sarijaya 
tidak 
>   menunjukan sikap transparan sama sekali. 1 orang komisaris bisa 
bawa 
>   kabur duit 8700 nasabah senilai 245 M, dan sama sekali tidak ada 
yang 
>   tahu? NON SENSE..!!! Ini konspirasi tingkat tinggi, murni 
>   kongkalikong. Tidak mungkin hanya 1 orang yang terlibat, saya 
yakin 
>   pasti ada puluhan tersangka lainnya dari orang dalam. Kalo benar, 
dia 
>   layak kita sebut Bernard Maddoff-nya Indonesia.
> 
>   Sarijaya tidak bisa disebut kacangan kalo kita lihat dari jumlah 
>   nasabahnya, usia berdirinya & jumlah cabangnya. Sama sekali tidak 
>   disangka, salah satu sekuritas papan atas di Indonesia bisa 
melakukan 
>   tindakan memalukan ini. BIG COMPANY with LOW MORALITY.
> 
>   Bagi investor mungkin hal ini tidak masalah. Tapi buat trader 
>   bayangkan berapa potential loss yang ditimbulkan selama proses 
>   suspend ini berjalan. Belum lagi uang cash kita yang masih 
tersisa, 
>   SIAPA YANG BAKAL MENJAMIN? Apa artinya money management kalo 
begini?
> 
>   Kalo selama proses due dilligent nasib nasabah bakal terkatung2, 
dan 
>   pihak management berani lepas tangan. Kita para investor harus 
berani 
>   bertindak.
>   Kalo aset kita nggak bisa diselamatkan, BESOK KITA BAWA PICK-UP 
KE 
>   SARIJAYA! Kita angkutin aja komputer, monitor, meja, kursi dll.
> 
>   JAMBU... JAMBU...
> 

Kirim email ke