Bakrie mau bikin "manuver" apa lagi nih ....
Kita orang awam ini cuman heran ... utk menyelesaikan masalah
banjir lumpur Lapindo (dan ENRG ini) kok harus muter2 segala,
pake jual beli segala .. terus jual belinya ya ke dia2 juga ...
Ya mbok Bakrie langsung aja kucurkan dana besar  buat nuntasin
banjir lumpur ini dengan mendatangkan para ahli  lumpur dunia (he he)
dan buat ganti untung orang2 yang sudah terzalimi di Porong. Biar
nggak berlarut2 .. apa dan nggak kasihan melihat penderitaan  Saudara2
kita di sana.  Hitung2 ya Bakrie bagi2 sebagian keuntungannya yang
sudah berlimpah selama puluhan tahun berbisnis di negeri tercinta ini ..
dan buat om Ical .. anggap saja ini sebagai wujud pertanggungjawaban
dan pembuktian bahwa dia memang pantas menjabat sbg Menkokesra.
Kalau ini dilakoni ... gue akan ngoleksi lagi saham2 Bakrie Group ...  
Insya Allah.
 
Ferry/Samarinda
 
----- Original Message -----
From: Teddy
Sent: Thursday, September 21, 2006 8:26 AM
Subject: [obrolan-bandar] Mengamankan ENRG jual Lapindo?

ENRG berhasil jual, gimana dng MEDC yg juga pegang saham di Lapindo?
Kita lihat performa saham ENRG selanjutnya..
th

Kamis, 21 September 2006

Lapindo Dijual Ke Lyte

jakarta, kompas - PT Energi Mega Persada Tbk menjual anak perusahaannya Lapindo Brantas Inc ke Lyte Limited, perusahaan yang berafiliasi ke Kelompok Usaha Bakrie. Lyte Limited yang selanjutnya akan berubah nama menjadi Bakrie Oil&Gas, akan memenuhi seluruh kewajiban Lapindo atas masalah di Blok Brantas.

Demikian disampaikan Direktur PT Energi Mega Persada Thomas L Soulsby, saat dihubungi, Rabu (20/9). "Lyte Limited seratus persen dimiliki oleh Kelompok Bakrie. Saat ini perusahaan tersebut sedang dalam proses berganti nama menjadi Bakrie Oil&Gas, diharapkan selesai dalam waktu seminggu," kata Thomas.

PT EMP menjual Lapindo dengan melepas kepemilikan sahamnya di Kalila Energy Limited dan Pan Asia Enterprise Limited dimana kedua perusahaan tersebut sama-sama memiliki 99,99 persen saham di Lapindo.

Investor Relation PT EMP Herwin W Hidayat mengatakan surat edaran atas rencana divestasi Lapindo tersebut telah disampaikan ke Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) kemarin sore. Setelah mendapat persetujuan dari BAPEPAM, rencana divestasi tersebut akan dibawa ke Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT EMP yang rencananya akan dilakukan pada bulan Oktober, karena harus mendapatkan persetujuan dari seluruh pemegang saham independen.

Herwin memaparkan EMP melepas Lapindo untuk melindungi kepentingan pemegang saham. Penjualan ini juga akan mencegah implikasi negatif akibat peristiwa Banjarpanji yang mengurangi daya tarik keseluruhan portfolio EMP. "Dengan lepasnya Lapindo dari EMP, neraca keuangan perusahaan akan tetap positif. Fokus perusahaan juga tidak lagi tercurah ke Lapindo sementara ada aset-aset lain yang perlu dikembangkan," ujar Herwin.

Dalam keterangan persnya, pihak EMP mengatakan meskipun kinerja produksi dan dan keadaan cadangan dari Lapindo Brantas memenuhi perkiraan, dampak negatif operasional dan keuangan terhadap EMP akibat kejadian di Sumur Banjar Panji-1, cukup signifikan. Pengendalian yang sedang dilakukan untuk mengatasi situasi di Banjarpanji telah menyerap sumber daya perusahaan yang terbatas dari aktivitas pengembangan produksi jangka pendek dan juga kesempatan untuk mengoptimalkan aset jangka panjang di blok-blok lain yang dimiliki dan dioperasikan oleh EMP. "Sampai awal September ini, tercatat dana yang harus dikeluarkan EMP untuk mengatasi masalah teknis maupun yang terkait pihak ketiga di Banjarpanji mencapai 20 juta dollar AS," kata Herwin.

Lapindo sebagai operator, memiliki 50 persen participating interest di Blok Brantas. Sisanya sebanyak 32 persen dimiliki oleh Medco, dan 12 persen oleh Santos. Herwin mengatakan dengan lepasnya Lapindo, EMP bisa lebih berkonsentrasi untuk mengembangkan tujuh blok migas yang mereka miliki. Blok-blok itu antara lain Blok Malaka yang memproduksi minyak mentah 11.000 barrel, Blok Kangean dengan produksi gas 80 juta kaki kubik per hari, dan blok Gelam dengan produksi minyak mentah 200 barrel per hari.

Komitmen Penuh

Terkait dengan komitmen Bakrie untuk menyokong penuh Lapindo menunaikan seluruh kewajibannya dalam penyelesaian semburan lumpur di Banjarpanji, Soulsby mengatakan dalam perjanjian jual beli diatur secara detil semua kewajiban yang harus dipenuhi oleh Lyte. "Perusahaan akan bertanggung jawab penuh untuk menjamin Lapindo melakukan seluruh kewajibannya sebagai pemilik 50 persen working interest di Blok Brantas," kata Soulsby.

Semua kewajiban yang dipenuhi itu dihitung sejak tanggal 1 Juli 2006 (awal terjadinya semburan lumpur), sampai seluruh masalah yang ditimbulkan oleh lumpur sepenuhnya diselesaikan. Kewajiban itu antara lain; seluruh biaya yang dikeluarkan dalam upaya menghentikan semburan lumpur. (DOT)


__._,_.___


SPONSORED LINKS
Small business finance Business finance online Business finance training
Business finance course Business finance schools

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Reply via email to