Ini disebabkan uang bandar habis ( rugi karena harga saham turun 70 % - 95 % )
apalagi sampai pake margin, langsung bad debt KO ngak bisa bayar ke sekuritas,
akhirnya pasang badan.
Sekuritas juga rugi karena yg margin ngak bisa dijual ( AR ) sehingga banyak yg
bangkrut, yg masih bertahan juga banyak rugi apalagi yg ada repo BUMI/ BNBR
sehingga yg mau margin dibatasi saham tertentu saja (syarat ketat ).
Jadi uang di bursa kering apalagi bule2 pada tarik uangnya di brusa.
Ditambah sekuritas banyak yg bermasalah.

--- On Thu, 1/29/09, FromBuitenzorg <frombuitenz...@yahoo.com> wrote:
From: FromBuitenzorg <frombuitenz...@yahoo.com>
Subject: [obrolan-bandar] Re: indeks ini disebabkan munculnya beberapa masalah 
di pasar saham domestik.
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Date: Thursday, January 29, 2009, 7:22 AM










    
            Wah kalo begini caranya bisa sepi dong bei, karena indeks jadi 
kurang 

menantang dan banyak yg menahan diri buat trading. Tapi mudah2an ini 

cuma sementara doang.



Rgrds 



"adjies2000" <ad2...@...> wrote:

>

> Analis BNI Securities Norico Gaman mengatakan, terbatasnya penguatan

> indeks ini disebabkan munculnya beberapa masalah di pasar saham

> domestik. Seperti kerugian derivatif yang menimpa sektor perbankan,

> kasus beberapa sekuritas lokal serta aksi emiten yang menyimpang 

dari

> aturan pasar modal.

> 

> "Akibatnya investor pasar modal menjadi ragu untuk berinvestasi.

> Mereka malah lebih memilih untuk menunggu agar situasi lebih jelas

> lagi," katanya. Sementara ekspektasi pemulihan ekonomi dalam negeri

> sebenarnya mulai terlihat, ditunjukkan dari perkiraan rendahnya

> inflasi Januari serta tren suku bunga yang turun.

> 

> "Pelaku pasar saat ini juga menantikan implementasi stimulus fiskal

> yang dikucurkan pemerintah untuk menggerakkan sektor riil," ulasnya.

> Investor terlihat menahan diri bertransaksi ini sehingga nilai

> transaksi hanya mencapai Rp 1,057 triliun dengan volume 1,417 miliar

> unit saham dan 31.138 kali transaksi. Tercatat 47 saham naik, 72 

saham

> turun dan 44 saham stagnan.

> 

> ============ ========= ========= ========= ========= ========= =

> 

> 

> 

> 29/01/2009 - 16:48

> Banyak Masalah, IHSG Mampu Menguat

> Asteria

> 

> (inilah.com/ Bayu Suta)

> 

> INILAH.COM, Jakarta - Membaiknya optimisme pasar di bursa regional

> tidak mampu memacu gairah investor untuk bertransaksi. Pasar tetap

> sepi transaksi meski berhasil ditutup di area hijau. Sejumlah 

masalah

> di bursa domestik disinyalir menjadi penyebabnya.

> 

> Pada perdagangan saham Kamis (29/1) IHSG ditutup naik 3,199 poin

> (0,24%) menjadi 1.324,650. Indeks LQ-45 naik 1,169 poin (0,45%)

> menjadi 260,869 dan Jakarta Islamic Index (JII) turun 1,452 poin

> (0,68%) menjadi 212,718.

> 

> Bursa saham Indonesia di awal perdagangan dibuka menguat di posisi

> 1.321 dan merambat naik tipis hingga pada sesi siang bertengger di

> level 1.323. Terapresiasinya bursa regional yang signifikan tidak

> cukup kuat mendorong penguatan IHSG, yang ditutup naik tipis ke 

level

> 1.324.

> 

> Analis BNI Securities Norico Gaman mengatakan, terbatasnya penguatan

> indeks ini disebabkan munculnya beberapa masalah di pasar saham

> domestik. Seperti kerugian derivatif yang menimpa sektor perbankan,

> kasus beberapa sekuritas lokal serta aksi emiten yang menyimpang 

dari

> aturan pasar modal.

> 

> "Akibatnya investor pasar modal menjadi ragu untuk berinvestasi.

> Mereka malah lebih memilih untuk menunggu agar situasi lebih jelas

> lagi," katanya. Sementara ekspektasi pemulihan ekonomi dalam negeri

> sebenarnya mulai terlihat, ditunjukkan dari perkiraan rendahnya

> inflasi Januari serta tren suku bunga yang turun.

> 

> "Pelaku pasar saat ini juga menantikan implementasi stimulus fiskal

> yang dikucurkan pemerintah untuk menggerakkan sektor riil," ulasnya.

> Investor terlihat menahan diri bertransaksi ini sehingga nilai

> transaksi hanya mencapai Rp 1,057 triliun dengan volume 1,417 miliar

> unit saham dan 31.138 kali transaksi. Tercatat 47 saham naik, 72 

saham

> turun dan 44 saham stagnan.

> 

> Naiknya IHSG juga imbas dari penguatan bursa regional sebagai respon

> terapresiasinya bursa AS semalam. Optimisme pasar global kembali

> muncul setelah DPR AS memutuskan menerima proposal paket stimulus 

US$

> 819 miliar. Juga program `bad bank' pemerintahan Obama untuk

> menghilangkan aset-aset bermasalah di sektor perbankan AS.

> 

> Beberapa emiten yang berhasil menguat adalah PT Merck (MERK) yang 

naik

> Rp 3.500 menjadi Rp 33.000, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) melonjak

> Rp 275 menjadi Rp 4.525, PT Redland Asia Capital (PLAS) naik Rp 120

> menjadi Rp 840, dan PT Excelcomindo Pratama (EXCL) naik Rp 100 ke Rp

> 1.200.

> 

> Demikian pula saham PT Bank Negara Indonesia (BBNI) naik Rp 40 

menjadi

> Rp 770, PT Adaro Energy (ADRO) naik Rp 30 menjadi Rp 720, PT Bank

> Mandiri (BMRI) naik Rp 30 menjadi Rp 1.830, dan PT Perusahaan Gas

> Negara (PGAS) naik Rp 25 menjadi Rp 2.050 per lembar.

> 

> Sementara itu emiten yang melemah adalah PT Unilever Indonesia 

(UNVR)

> yang turun Rp 150 menjadi Rp 7.900, PT Indosat (ISAT) menyusut Rp 

100

> ke Rp 5.650, PT London Sumatra Indonesia (LSIP) turun Rp 75 menjadi 

Rp

> 2.925, PT Telkom (TLKM) melemah Rp 50 menjadi Rp 6.300 dan PT Bumi

> Resources (BUMI) turun Rp 20 menjadi Rp 490.

> 

> Sementara bursa saham Asia kebanyakan menguat. Bursa Jepang naik

> dipimpin saham perbankan dan asuransi dengan harapan rencana

> pemerintah AS membeli aset bermasalah perbankan serta kenaikan Wall

> Street dan lemahnya yen. Indeks Nikkei naik 144,95 poin (1,8%) 

menjadi

> 8.251,24. Sedangkan indeks Topix naik 14,14 poin (1,8%) menjadi 

818,47.

> 

> Indeks Kospi di bursa Korea naik 0,74% pada level 1.166,56 didukung

> kenaikan sektor perbankan. Namun, kenaikan menjadi terbatas akibat

> pelemahan sektor telekomunikasi.

> 

> Selain itu, indeks Hang Seng di bursa Hong Kong naik 4,58% menjadi

> 13.154,43 dan indeks KLCI di Malaysia naik 3,53 poin (0,40%) di 

level

> 883.16

> 

> Adapun indeks STI di Singapura turun 2,93 poin (0,17%) menjadi

> 1.763,15 dan indeks Sensex di India turun 75,18 poin (0,81%) ke 

level

> 9.182,29. Masih ada beberapa bursa yang tutup seperti di China, 

Taiwan

> dan Vietnam.

> 

> Sedangkan indeks saham Eropa mengalami penurunan di awal perdagangan

> hari ini dipicu pelemahan sektor perbankan dan komoditi, setelah

> berjaya dalam tiga hari terakhir. Indeks FTSE 100 turun 0,60%, 

indeks

> DAX turun 0,46% sedangkan indeks CAC turun 1,25%. [E1]

>




      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      

Kirim email ke