Dear all,

Menurut pandangan saya, pihak2 yang terlibat untuk bisa dituntut oleh
nasabah reksadana ini adalah sbb:

1. RBS.
Sebagai agen penjual, memang secara logika orang pasar, RBS hanya menjadi
"calo" saja, jadi kesannya tidak bisa dituntut sama sekali. Namun, karena
dalam hal ini RBS menjual-nya kepada nasabahnya, maka seharusnya ada "moral
obligation" untuk melindungi kepentingan nasabah, agar produk yang dibeli
oleh nasabahnya adalah produk yang baik.

Untuk mendefinisikan produk yang baik itulah, ada proses-proses yang harus
dilalui agar suatu produk reksadana dinyatakan "laik jual ke nasabah RBS"
oleh management RBS, misalnya mengecek seluruh persyaratan administrasi yang
cukup dan perlu untuk suatu produk reksadana laik jual (mencakup izin-izin,
sertifikasi manajer investasi dll).

Hal ini yang menurut saya, dapat diteliti oleh "perwakilan / lawyer"
nasabah, apakah proses2 ini sudah dilakukn oleh management RBS terhadap
produk reksadana PNM itu dengan proper atau tidak. Kalau tidak, tentu saja
tuntutan nasabah RBS ke RBS tidak dapat dikategorikan "salah alamat".

2. PNM
Sebagai manager investasi produk reksadana yang dijual, ada aturan2 dalam
prospektus yang harus ditaati oleh PNM.
Kalau ada pelanggaran2, misalnya pelanggaran batas maksimal investasi, atau
jenis investasi (yang jadi Repo BUMI-nya Bakrie Capital) oleh PNM, maka
tuntutan nasabah ke PNM juga dapat dilakukan.

Kalau point 1 dan point 2, semuanya sudah dilakukan oleh RBS dan PNM dengan
benar, ya itu sudah menjadi resiko investasi nasabah (pastikan bahwa di
formulir-nya resiko2 ini sudah dicantumkan dan dinyatakan sebagai resiko
nasabah).
Apa boleh buat.

Terima kasih.

Regards,
Bandar Bola



2009/3/2 indra devista <devis...@yahoo.co.id>

>     *Jakarta* - Royal Bank of Scotland (RBS) dulu bernama ABN AMRO,
> dituding melakukan penipuan kepada sekitar 1.500 nasabahnya senilai Rp 1,4
> triliun. RBS dituding menjual reksa dana yang ternyata direpokan ke grup
> Bakrie tanpa sepengetahuan nasabah.
>
> Sebanyak 30 nasabah yang menjadi korban penjualan reksa dana menggeruduk
> RBS Indonesia di kantor cabang Bursa Efek Indonesia sejak pukul 09.00 WIB.
>
> "Kami tahunya produk yang ditawarkan RBS adalah sejenis reksa dana
> terproteksi. Jadi seharusnya pengelolaan dananya harus diketahui nasabah,"
> ujar salah seorang nasabah yang tidak mau disebutkan namanya ketika ditemui
> *detikFinance* usai menyambangi kantor RBS di gedung BEI, SCBD, Jakarta,
> Senin (2/3/2009).
>
> Menurut pengakuannya, sejumlah nasabah RBS hari ini mendatangi kantor
> cabang Bursa Efek Indonesia untuk meminta penjelasan perihal masalah
> tersebut. Ia mengatakan, total dana kelolaan nasabah RBS yang gagal bayar
> mencapai Rp 1,4 triliun.
>
> "Nilai Rp 1,4 triliun itu untuk kira-kira 1.500 nasabah," ujarnya.
>
> Ia menjelaskan, marketing ABN AMRO (sekarang RBS) telah menawarkan produk
> sejenis reksa dana terproteksi bernama Dana Prima pada sejumlah
> nasabah-nasabahnya. Menurutnya, pihak marketing menjelaskan bahwa produk
> Dana Prima tersebut adalah produk terproteksi.
>
> "Jadi seharusnya tidak diinvestasikan tanpa sepengetahuan kami (nasabah).
> Namun rupanya, produk yang katanya milik PNM Investment Management ini
> kemudian dibelikan repo saham-saham grup Bakrie melalui PT Bakrie Capital
> Indonesia. Itu tanpa sepengetahuan kita. Jadi ketika Bakrie Capital gagal
> bayar, kita jadi kena getahnya. Padahal kita tahunya ini produk
> terproteksi," paparnya.
>
> Ia juga mengatakan, pihak manajemen RBS seolah hendak cuci tangan dan tidak
> mau bertanggung jawab terhadap masalah ini. "Mereka (manajemen RBS) selalu
> bilang kalau mereka hanya sebagai agen penjual," ujarnya.
>
> Nasabah tersebut mengatakan, waktu jatuh tempo produk tersebut pun telah
> diperpanjang secara sepihak hingga dua tahun ke depan dari yang seharusnya
> sudah jatuh tempo awal tahun 2009.
>
> "Mereka bilang sih, bunganya tetap akan dibayar, hanya pokok investasinya
> saja yang diundur pembayarannya hingga dua tahun ke depan. Tapi siapa yang
> tahu kalau bunganya akan dibayar atau tidak. Kenyataannya, sekarang saja
> mereka cenderung lepas tangan," jelasnya.
>
> "Saya tidak tahu siapa yang salah disini, yang jelas ada 3 pihak yang
> terlibat disini, RBS, Bakrie Capital dan PNM Investment Management. Dari
> sudut pandang nasabah, kita tahunya yang menawarkan produk ini adalah RBS.
> Jadi kita minta penjelasan ke RBS," jelas nasabah tersebut.
>   Recent Activity
>
>    -  5
>    New 
> Members<http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/members;_ylc=X3oDMTJmYWtobGs1BF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzE2NTIzNTUEZ3Jwc3BJZAMxNzA1MDAxNzc5BHNlYwN2dGwEc2xrA3ZtYnJzBHN0aW1lAzEyMzU5ODczMjY->
>
> Visit Your Group
> <http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar;_ylc=X3oDMTJlbm9jazc4BF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzE2NTIzNTUEZ3Jwc3BJZAMxNzA1MDAxNzc5BHNlYwN2dGwEc2xrA3ZnaHAEc3RpbWUDMTIzNTk4NzMyNg-->
>   Yahoo! News
>
> Fashion 
> News<http://us.ard.yahoo.com/SIG=14h93phka/M=493064.12016309.12445701.8674578/D=groups/S=1705001779:NC/Y=YAHOO/EXP=1235994526/L=/B=Eyh3BEPDhEA-/J=1235987326304633/K=sJBSYpXcKiME4sTEJ635xA/A=3848621/R=0/SIG=12u6o6g3h/*http://news.yahoo.com/i/1597;_ylt=A9FJqa5Gxa5E2jgAYQKVEhkF;_ylu=X3oDMTA2MnU4czRtBHNlYwNzbg-->
>
> What's the word on
>
> fashion and style?
>  Yahoo! Finance
>
> It's Now 
> Personal<http://us.ard.yahoo.com/SIG=14hogdm0o/M=493064.12016257.12445664.8674578/D=groups/S=1705001779:NC/Y=YAHOO/EXP=1235994526/L=/B=FCh3BEPDhEA-/J=1235987326304633/K=sJBSYpXcKiME4sTEJ635xA/A=4507179/R=0/SIG=12de4rskk/*http://us.rd.yahoo.com/evt=50284/*http://finance.yahoo.com/personal-finance>
>
> Guides, news,
>
> advice & more.
>  Search Ads
>
> Get new 
> customers.<http://us.ard.yahoo.com/SIG=14hskq4er/M=493064.12016308.12445700.8674578/D=groups/S=1705001779:NC/Y=YAHOO/EXP=1235994526/L=/B=FSh3BEPDhEA-/J=1235987326304633/K=sJBSYpXcKiME4sTEJ635xA/A=3848641/R=0/SIG=1312g85fq/*http://searchmarketing.yahoo.com/arp/srchv2.php?o=US2003&cmp=Yahoo&ctv=Groups2&s=Y&s2=&s3=&b=50>
>
> List your web site
>
> in Yahoo! Search.
> .
>
> 
>

Kirim email ke