BLTA emang bagus fundamentalnya? Hutang nya gmn? 

Tapi kalau ekonomi pulih pasti rate mereka bisa lebih tinggi yah?


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: "y_dizz" <y_d...@mail2web.com>

Date: Wed, 15 Apr 2009 15:26:47 
To: <obrolan-bandar@yahoogroups.com>
Subject: [ob] Re: Cement Sector - Harga Wajar


Thanks Pak Anthony atas sharingnya.

Memang FA tidak semudah kelihatannya, kalo kita tinggal terima jadinya seperti 
PER, PBV, dll memang paling enak. Saya akan berusaha untuk mendalaminya.

Tadi topiknya saya angkat karena memang sekarang kan member OB lagi berebut 
cari emas di tumpukan jerami. Daripada melirik saham2 yang tidak jelas, kan 
mending kita cari BC yang terlupakan.

BLTA salah satu yang sedang saya incar, will wait until I get the best price.

Regards,
Yudizz



--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Armando Anthony <armando.anth...@...> 
wrote:
>
> Sekedar saran buat Pak Yudizz,
> 
> Kalau basednya TA, FA buat pembenaran seperti ini gak apa.  Tapi kalau FA yg 
> dipakai sebagai based, bapak harus baca FA auditnya bener2 kalau mau invest 
> L-T, karena banyak hal2 yang sering kali tidak terungkap kalau kita 
> adopt begitu saja.  Apalagi di jaman serba instan seperti saat ini.  
> Seringkali kita masuk dan beli karena lihat indikator2 ratio2 yg memang sudah 
> tersedia baik di RTI, IQ plus atau yg lainnya.
> 
> Sebagai contoh misalnya cashnya besar shg keliatannya Current ratio atau 
> quick rationya sehat, bisa 2:1 atau 3:1.  Tapi setelah dibaca auditnya 
> ternyata 1/2 jumlah cashnya tidak liquid karena cash itu ternyata 
> penggunaannya bersyarat, misalnya dipakai sebagai back to back atau sinking 
> funds atau apapun yang sejenis itu.  Kalau itu semua dikeluarkan ternyata 
> CR/QRnya 0.4:1  
> 
> Contoh lain misalnya DER ratio 0..4, keliatanya bagus.  Tapi setelah 
> ditelusuri ternyata itu hasil conversion dari shareholder loan ke equity.  
> Atau misalnya tiba2 ada pendapatan yang luar biasa besar, yg menyebabkan NPM 
> naik fantastis, padahal tidak ada investasi baru sama 
> sekali.  Ternyata terjadi keuntungan yang luar biasa di transaksi derivative, 
> atau tiba2 harga komoditinya naik tajam.  
> 
> Kalau soal ini sptnya Bakrie jagonya.  BUMI dulu bisa naik sampai 8000 sptnya 
> sangat fantastis, padahal jelas2 harga produksi coalnya sudah diikat untuk 
> satu tahun kedepan, dalam artian sudah jual forward.  Menurut saya memang 
> saham2 bakrie tidak cocok untuk invest, tapi lebih cocok dipakai untuk 
> trading.  Jadi kalau pakar TA bilang beli, biasanya saya ikut beli diam2.  
> Tapi kalau semuanya diam, tidak ada yang posting, saya biasanya jual diam2.
> 
> Hal-hal spt diatas seringkali tidak diperhatikan oleh TA'ers, yg biasa keluar 
> masuk bursa dalam hitungan detik/menit/jam ataupun hari.  Tapi tidak ada yg 
> salah dengan itu, karena kalau bermain cepat dan punya waktu berlimpah memang 
> harus begitu.  
> 
> Dari 3 emiten yg Pak Y-dizz sebut dibawah ini, saya pernah baca LK SMGR aja.  
> Menurut saya memang sangat sehat, malah cenderung over liquid, tidak mampu 
> menggunakan kelebihannya cashnya secara lebih efisien.  Mungkin memang karena 
> birokrasi yang cukup feodal dikalangan BUMN, atau cashnya ada yg ngincer.  
> Waktu ke Surabaya tempo hari saya sempatkan juga kekantornya di gresik dan 
> ngobrol informal dengan beberapa manager SMGR yg saya kenal, konco lawas.
> 
> Tapi nyungsepnya index sampai 1100-an tempo hari memang sudah susah untuk 
> menghitung fundamentalnya, karena seluruh asumsi2 harus dievaluasi lagi, 
> karena sudah nggak cocok dan irrelevant.  Dan sepertinya seluruh emiten 
> mengalami hal yang pahit sepahit2nya, karena tidak ada satu sahampun yang 
> harganya tidak turun.  Kalaupun ada yg untung pada saat itu, paling cuma 
> beberapa orang aja.
> 
> Dalam kondisi seperti saat inipun juga masih agak sulit.  Tapi paling tidak 
> politik Indonesia yang seperti 'api dalam sekam' sudah terbakar.  Tapi yg 
> pasti sepertinya tidak ada satupun diantara 2 kelompok yg menginginkan 
> kejadian seperti th. '99.  Thailand baru tewas 2 orang sdh bubar.  Indonesia 
> mati ratusan, hilang gak ditemukan, dll, terus aja demo sampai akhirnya 
> lengser sendiri.  Tapi, tentu saja, the game is not over yet.
> 
> Mungkin aja secara Makro sudah ada upaya perbaikan, atau sudah mengarah ke 
> perbaikan.  Bisa jadi ini dalam tahap recovery stage, sehingga fundamental 
> bisa digunakan lagi
>  
> Armando
> 
> 
> 
>________________________________
> From: y_dizz <y_d...@...>
> To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
> Sent: Wednesday, April 15, 2009 6:33:03 PM
> Subject: [ob] Cement Sector - Harga Wajar
> 
> 
> 
> 
> 
> Yang pinter FA, please share dong. Menurut anda berapa harga wajar emiten2 di 
> sektor semen?
> 
> Saya kebetulan nggak ngikuti sektor ini. Apakah dengan PER yang sekarang ini 
> kemahalan?
> 
> SMGR: PER 9.3, PBV 2.94, DER 0.02
> INTP: PER 10.97, PBV 2.25, DER 0.04
> SMCB: PER 18.19, PBV 2.02, DER 1.48
> 
> Regards,
> Yudizz
>



Kirim email ke