Pak DE,

kayaknya para darvaser akan sangat terbantu dengan ini.  Untuk
klarifikasi apakah break itu bisa awet (didukung akumulasi bandar
beneran) ato bisa gak awet (bandar gadungan).  CMIIW

regards

MD

2009/5/10 Dean Earwicker <dean.earwic...@gmail.com>:
>
>
> Terus terang, indikator dgn frekwensi perdagangan (vs volume) hanyaSALAH
> SATU indikator, dan tidak bisa berdiri sendiri. Tetapi kalau saya amati:
>
> 1. Bukan naik boongan, tetapi bd hanya perlu akumulasi sebentar saja, tidak
> masalah sebentar atau lama, yang jelas bd akumulasi. untuk kasus bumi,
> volume saat akumulasi besar sekali, sehingga tidak perlu lama-lama. Beda dgn
> antm yg investornya lebih "setia" dibanding bumi, akumulasi agak lama.
>
> Bisa juga krn sahamnya tidak begitu likuid, sehingga akumulasi harus
> "pelan-pelan" supaya tidak kena UMA.
>
> 2. umumnya begitu. Tetap gunakan indikator lain untuk entry. Freq Analyzer
> hanya bisa memberikan sinyal akumulasi, BUKAN entry.
>
> 3. bd ngyangkut, atau sengaja diturunin agar copet keluar. biasanya rebound
> ke harga bd akumulasi.
>
> Regards,
> DE
>
> Pada 10 Mei 2009 09:41, ada yang menulis:
>>
>> Pak DE,
>> Mohon bantuannya untuk memberikan guidance mengenai grafik2 yg bapak kirim
>> ke milis, sy ingin bertanya untuk kesimpulan sbb apakah sdh benar?
>> 1. Ada yg harga naik banyak tapi kita tdk melihat vol spike pada grafik
>> kuning-->berarti naiknya bo'ongan
>> 2.Ada juga yg vol spike tapi harga masih flat --> mestinya tinggal tunggu
>> naik
>> 3.Untuk saham yg spike volume ketika msh dalam proses penurunan harga dan
>> smp skr tidak ada spike lg namun harga sdh naik --> bandar belum keluar
>> Btw,khusus untuk saham BUMI sy rasa bbrp minggu terakhir volumenya
>> termasuk besar namun knp tdk ada spike volume di grafik bpk?
>> Terimakasih,
>>
>>
>> Regards,
>
> 

Kirim email ke