US, dan regional sudah ngebut duluan...
--- On Wed, 5/27/09, Vic <victor_speran...@yahoo.com> wrote: From: Vic <victor_speran...@yahoo.com> Subject: [ob] Ekonomi Asia Diprediksi Pulih 2010 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Date: Wednesday, May 27, 2009, 3:41 AM Rabu, 27/05/2009 14:10 WIB Ekonomi Asia Diprediksi Pulih 2010 Wahyu Daniel - detikFinance Jakarta - Pertumbuhan ekonomi Asia di 2010 akan kembali pulih dan diperkirakan mencapai 5,6% atau tumbuh dua kali lipat dari perkiraan pertumbuhan Asia di 2009 yang sebesar 2,7%. Hal ini dikatakan oleh Chief Economist dari Allianz Group, Michael Heise dalam siaran pers Allianz yang diterima detikFinance, Rabu (27/5/2009). Menurutnya Asia terkena dampak yang cukup keras dari krisis ekonomi global saat ini karena aktivitas ekspor yang meningkat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi beberapa tahun ini. "Untuk 2009 kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi Asia agak rendah sebesar 2,7%. Meskipun begitu, dengan segala kemungkinan yang ada Asia akan terhindar dari masa kelesuan yang lebih panjang," tutur Heise. Di samping membaiknya prediksi ekonomi global, alasan utama Asia akan terhindar dari kelesuan panjang adalah sistem perbankan yang kuat, cadangan mata uang yang besar, dan neraca pembayaran serta pinjaman luar negeri yang rendah. Heise juga memperkirakan pada semester II-2009 perdagangan dunia akan mulai stabil, sehingga ekonomi akan mulai tumbuh di Asia. Untuk Indonesia, Heise mengatakan tahun ini Indonesia kemungkinan akan menjadi satu-satunya negara dari tiga negara besar di ASEAN yang akan mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang positif. "Permintaan domestik telah menunjukkan angka yang cukup kuat dan melihat dari besarnya pasar lokal, hal ini mencegah terciptanya efek negatif atas menurunnya permintaan luar negeri pada pertumbuhan ekonomi. Kami mengharapkan pertumbuhan PDB riil Indonesia tahun ini pada kisaran 3,5% (2008: 6,1%)," paparnya. Menanggapi hal ini, CEO Allianz Life Indonesia Jens Reisch mengatakan secara keseluruhan riset tentang Indonesia relatif positif. "Dibandingkan dengan krisis ekonomi sebelumnya pada 1997/1998, fundamental ekonomi Indonesia saat ini berada pada posisi yang kuat. Kombinasi langkah kebijakan moneter dan fiskal yang diambil pemerintah cukup baik," katanya.