Kamis, 28/05/2009 14:46 WIB

Pasar modal tak akan jadi primadona

oleh : Berliana Elisabeth


JAKARTA (bisnis.com): Pasar modal Indonesia tidak akan menjadi primadona
lagi seperti saat ini jika nantinya Jusuf Kalla terpilih menjadi presiden
dalam pilpres pada Juli.

Menurut capres dari Partai Golkar ini, krisis ekonomi global saat ini
menjadi pelajaran bahwa jika mengagungkan pasar modal dalam perekonomian
suatu negara ternyata dapat menimbulkan masalah. 

Hal ini karena krisis ekonomi global berawal dari masalah di pasar modal dan
sektor finansial Amerika Serikat. Di mana, porsi peranan pasar modal dan
sektor finansial dalam perekonomian AS mencapai 100%.

"Kalau kita, sektor finansial hanya mengambil porsi 23%, sehingga ketika
terjadi krisis di dunia dari sektor ini, Indonesia masih mampu bertahan,"
tutur Kalla ketika berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia siang ini. 

Dia menambahkan pihaknya akan lebih realistis dalam menilai sektor mana yang
akan lebih dipentingkan, yakni sektor riil. 

"Namun bukan berarti pasar modal tidak penting, namun akan lebih penting
pasar Tanah Abang, pasar Klewer dan pasar-pasar lainnya. Harga barangnya pun
tidak bisa digoreng, kalau saham harganya bisa digoreng," kata Kalla. 

Kalla menambahkan pasar modal tidak akan sejaya seperti saat ini, karena
pihaknya akan lebih realistis untuk memilih prioritas. "Tidak akan ada lagi
pasar modal yang menggerakkan pasar secara siluman. Kalau di pasar modal,
pergerakan harga bisa terjadi secara siluman. Nah kalau di pasar riil, harga
bergerak normal," tutur Kalla yang masih menjabat sebagai wapres di Kabinet
Indonesia Bersatu. (tw) 

bisnis.com

 

Kirim email ke