Dear Pak Hmin,

Kalau tidak keberatan sharing untuk kita semua bagaimana membagi porto 
investasi dan trading pada saat ini:
1. Berapa % untuk investasi dan trading? 2. Apakah komposisi diatas akan 
berubah setelah pemilu? Banyak yg masih trading dan mulai invest jika pemilu 
presiden selesai. Bagaimana tanggapannya? 
3. Untuk invest, kalau tidak salah sektor konsumen dan salah satu coal ya? 
Boleh tahu kenapa overweight di sektor ini?
4. Metal dan cpo apa tidak masuk target invest?
5. Thanks Pak

Rgds 
-----Original Message-----
From: Cougar Boy <boysngi...@gmail.com>

Date: Sat, 30 May 2009 07:34:42 
To: <obrolan-bandar@yahoogroups.com>
Subject: Re: [ob] Deviden Info


Jujur aja nih
Saya tidak percaya dengan LK sektor perbankan Indonesia.

Feeling saya too much markup. Kalau memang perbankan indonesia tidak ada
krisis..kenapa perbankan Indonesia membagikan deviden lebih kecil dari tahun
lalu ??

Anyway..saya pribadi sejak bulan lalu sudah downgrade perbankan dari
investment ke trading only.

Nah kalau ditanya krisis sudah lewat...nope.. untuk emerging market malah
baru mulai.

Still a long way to go... gold still the best investment at this time

2009/5/30 Hendra Santosa <sa...@budgetmate.net>

>
>
>
> menurut pak hmin tahun kemarin krisis ga pak? kok sekarang hujan dividen
> dimana-mana? berarti kelebihan duit dung cuma ga tahu mau buat apa dan
> mungkin takut buat investasi.
>
>
> --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com <obrolan-bandar%40yahoogroups.com>,
> Cougar Boy <boysngi...@...> wrote:
> >
> > amin-amin...
> > saham gak dikenal bisa bagi deviden juga
> >
> > ha.ha...
> >
> > 2009/5/29 Yudizz <yudiz...@...>
>
> >
> > >
> > >
> > > Jumat, 29/05/2009 11:10 WIB
> > >
> > > *Ramayana bagikan dividen Rp31 per saham*
> > >
> > > oleh : Pudji Lestari
> > >
> > > JAKARTA (Bisnis.com): Rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan PT
> Ramayana
> > > Lestari Sentosa Tbk memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp31
> per
> > > saham bernilai total Rp218,98 miliar, yang setara dengan 50% laba
> bersih
> > > tahun lalu.
> > >
> > > Laba bersih tahun lalu perusahaan itu mencapai Rp429,7 miliar atau naik
> > > dari tahun sebelumnya yang Rp366,8 miliar. Kenaikan laba ini disebabkan
> oleh
> > > perolehan laba kotor perusahaan yang lebih tinggi dan efisiensi biaya
> dalam
> > > perolehan laba atas kurs mata uang asing.
> > >
> > > Laba kotor Ramayana, menurut siaran pers perusahaan itu, naik 15,1%
> menjadi
> > > Rp1,5 triliun dari sebelumnya Rp1,3 triliun pada 2007.
> > >
> > > Marjin laba kotor Ramayana tumbuh 27,6% berkat efisiensi usaha. Saat
> ini,
> > > RUPS tahunan perusahaan itu masih berlangsung di Gedung World Trade
> Center,
> > > Jl. Jend Sudirman, Jakarta.
> > >
> > > Per 31 Desember 2008 Ramayana membukukan penjualan Rp5,5 triliun atau
> naik
> > > dari tahun sebelumnya yang Rp4,8 triliun. Pertumbuhan penjualan ini
> didorong
> > > oleh pertumbuhan toko yang sama (same store growth) sebesar 6,5%.
> > >
> > > Pada tahun lalu Ramayana membuka enam toko baru yang mayoritas terletak
> di
> > > Sumatera dan menutup dua toko yang terletak di Bekasi dan Pasar
> Rawabening
> > > Jatinegara.
> > >
> > > Dengan penambahan dan penutupan toko itu, luas ruang ritel Ramayana
> menjadi
> > > 766.141 m2. Pada tahun ini Ramayana berencana membuka empat toko baru
> dengan
> > > tambahan luas ruang ritel 19.745 m2 atau 2,5% dari luas toko yang ada
> saat
> > > ini.
> > >
> > > Untuk menyikapi perlambatan pertumbuhan ekonomi pada tahun ini,
> manajemen
> > > menyatakan jumlah pembukaan toko akan lebih konservatif dengan lebih
> banyak
> > > mengevaluasi toko yang ada.(er)
> > >
> > > *bisnis.com*
> > >
> > > <http://web.bisnis.com/openads/adclick.php?n=a8d3a91f>
> > >
> > >
> > >
> >
>
>  
>

Reply via email to