Kalo menurut saya - lebih baek Anda ikutan training/seminar2 trading (T/A)
di sono - setahu banyak akses Masters di sono (incl.Dr.Clemen Chang,
Jason, R.Tay, dll) utk menambah/memperkuat kemampuan/keahlian dlm tradings
(T/A) - sambil belajar/baca2 buku yg sangat bagus & cocok (otodidak)...

Saya sarankan juga kumpulkan terus modal2 dulu (over-capital) - saya kira
kedua2nya kerjaan  dapet berjalan & berkembang bersama2 (meskipun tentunya
capek juga) --> sampe betul2 pensiun (normal)...

Regards,

Aria


> Kalo saya sarankan jangan trading for living, minimal kita punya cash flow
> dari tempat lain. Saya juga ada usaha kecil2an di sektor riil walaupun di
> Indonesia semakin hari sektor reel semakin berat. Anda beruntung ada
> penghasilan di luar negri, dan ada akses ke pasar saham dunia dari sana.
>   See, people tend to forget the difference between Cash Flow and Capital
> gain.
>   Saham permainan gain, kalo mau perbesar aset beli saham fundamental
> bagus dan tahan jangka panjang, jangan diversifikasi beli maximal 5
> saham. Di BEJ IHSG naik karena sahamnya cuma 350-an, yg aktif trading
> 100-an, dan kebetulan yg listing perusahaan yg masih ada growth
> (OMZET/LABA TUMBUH), expansi ke depan, perusahaan yg bagus2. Karena
> nggak ada insentif pajak BEJ nggak bertambah jumlah emitennya. Beda dgn
> SIngapore, Hongkong, Malaysia, udah ribuan yg listing. BEJ juga tempat
> investor asing lebih dominan, dia sesuka hati gerakan harga.
>
>   Saya nggak sarankan trading for living di BEJ mungkin di bursa New York
> bisa, buktinya sudah banyak, di sana setiap saham bisa di hedge via
> Option. Tapi kalo masalah capital gain, growth, BEJ nggak lebih baik.
>
>
>
> beng <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>     st1\:*{behavior:url(#default#ieooui) }                Salam Pak Eka,
>
>   Dari milis OB, saya sering mengikuti postingannya Pak Eka.
>   Kalau boleh saya pingin konsultasi tentang kerja dan investasi (saham).
>
>   Gini Pak, saya (usia 36 th) sekarang kerja di S’pore dengan penghasilan
> yang cukup lumayan, bisa nabung perbulannya sekitar Rp15jt. Masalahnya
> saya gak begitu kerasan di S’pore, jadi pengen balik ke Indo dan mungkin
> menetap di Bandung, pensiun dini lah... :)
>
>   Sudah 3 tahun ini saya juga invest saham di BEJ dan juga di Singapore
> stock exchange, cuman ya returnnya masih jauh dibawah index, sekitar 15%
> setahunnya (masih belum tahu dimana salahnya).  Total investasi disaham
> ini lumayan besar, sekitar 1/2M.
>
>   Gimana menurut Pak Eka (untung-ruginya), seandainya saya keluar dari
> pekerjaan yang sekarang dan menetap di Bandung, artinya saya nggak bisa
> lagi nabung Rp15juta perbulan dan malah nombok 5-10jt untuk biaya hidup.
> Tapi diharapkan keuntungan dari saham akan meningkat, jadi sekitar 25%
> setahunnya. Apa planning tersebut visible & do-able? Gimana resiko
> investing for living ini?
>
>   Terima kasih banyak,
>   Bangbang
>
>
>
>
>

Kirim email ke