yup confirmed bah 

menurut pengamatan prajurit, yang ga ada kerjaan / MGB liatin monitor

5 menit pertama trax IHSG drop sampe 2061... dengan vol yg sangat rendah 
mungkin disini yang jual RETAIL...

dibawha dimana harga2 murah, prajurit aja tidak sempat membeli karena kejadian 
begitu cepat, BD sudah bisa menambah portfolio di harga bawah

lalu naek dengan tajam karena hasil akumulasi dari BD tersebut...

Lalu muncul isu bom ke 3 di muara angke jam 10an, panic selling / gocekan 
terlihat, BD yg tadi pagi pasang ember mulai deh jualannn asik yah

trus IHSG drop lagi lalu dikonfirm bom di muara angke hanya mobil konslet, naek 
lagi deh sampe skarang

saya rasa hari ini sangatlah tidak etis bila IHSG ditutup hijau, karena ada pem 
bom an, jadi taktik hari ini 

BUY when UNVR down, SELL When UNVR up.

BD akan berusaha menutup IHSG dengan merah tipis, tapi saham2 suda dikantong, 
selasa tinggal LANJUTKAN NAIK.... ehhehehe




--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "jsx_consultant" <jsx-consult...@...> 
wrote:
>
> Logika kenaikan index sesudah pemboman
> 
> 
> Pada saat dibom, index turun drastis tapi sesudahnya index umumnya
> naik lebih tinggi, KENAPA ?
> 
> Pada saat ada bom:
> - BD dan market berusaha jual DULU DULUAN
> - Market tidak mau beli sehingga market crash dengan cepat.
> - Market yg kecil bisa dengan cepat CUT LOSS sedang BD susah
>   jual karena tidak ada yg mau beli.
> 
> ALKHASIL:
> - BD portfolionya bertambah dan Market berkurang.
> - Terjadi penurunan AVERAGE COST BD dan market saat ada pemboman
>   akibat dari 2 GOCEKAN V hari ini (2 kali Cut loss dan Buyback)
> - Ini mengakibatkan market menjadi LANGSING dan mudah naik.
> 
> Ini yg mengakibatkan index umumnya naik sesudah pemboman karena
> modal beli lebih rendah dan penumpang berkurang sehingga ringan
> mengangkatnya.
> 
> Note:
> - Disini faktor lain yg mempengaruhi bursa dianggap constant
>   (Ceteris Paribus).
>


Reply via email to