Logisnya 2 hal pak mungkin tujuannya .

1. Tax Shelter (Issuance Debt nanti dikonsolidasi (DOID jadi Cangkang, DOID
= BUMA, diatas 90% revenue DOID dari BUMA dengan ownership jg hampir full,
tapi bagi BUMA lebih untung Debt diambil dari DOID karena yang jadi kotor
Balance Sheet DOID bukan BUMA pendanaan bisa dari DOID dan keliatannya jadi
semacam Off Balance Transaction di BUMA gak akan masuk neraca. mungkin
covenant sama pemakai jasa mengharuskan Balance BUMA relatif bersih dari
Overhang Debt, sementara Pemegang Saham BUMA tetap DOID, dan di DOID neraca
Hutang DOID digabung sama Asset dr Subsidiaries, untuk Profit and Loss beban
Hutang DOID bisa mengurangi nantinya Earning Before Taxes DOID (yg 90% lebih
dari BUMA) Smart? Yes. Clean?! wah gak tau yah...) .,
2. Pemegang Saham BUMA bisa Cash-In atau Exit ke Pasar. BUMA full dimiliki
DOID, tapi DOID sudah bisa didistribusiin jadi Owner BUMA atau DOID bisa
"Exit" lebih cepat atau sebagian ownership di harga yang katakanlah lebih
tinggi dari nilai deal transaksi bahkan di IRR yang lebih tinggi (arbitrage
ato early exit)

3. tapi Jujur angka Dealnya bagus banget sih pak. $550 Juta Untuk BUMA itu
bagus banget. sayangnya kapitalisasi DOID saat ini udah jauh diatas $550
Juta. there;s really nothing much more left.

CMIIW...


2009/8/27 Bandar Bola <bandarr.b...@gmail.com>

>
>
> Just be careful fellows.
> Seperti yang ditengarai oleh Pak Oentoeng, kelihatannya bandar lagi goreng
> saham DOID dengan cara issue2 perubahan fundamental DOID (istilah Pak
> Oentoeng, perbandaran di luar running trade).
>
> Ada hal-hal logis yang perlu kita cermati, supaya tidak konyol jadi gosong:
>
> 1. Kenapa BUMA tidak IPO saja ketimbang back-door listing, bukankah akan
> jauh lebih menguntungkan bagi BUMA untuk IPO di tengah market yang
> sedang ijo royo-royo ini, lagian sektornya lagi "diminati" banyak orang?
>
> 2. Bagi retail akan sangat gampang melakukan valuasi terhadap saham IPO
> (ratio2 P/E, B/V dll jelas, proceed-nya jelas, semuanya ada di prospektus),
> ketimbang "meraba-raba" valuasi perusahaan post "back-door listing".
>
> 3. Kenapa regulator tidak melakukan suspensi terhadap segala macam
> "ketidakjelasan" ini.
>
>
> Bagi saya sangat jelas: Nobody can change "fundamental" overnight; if
> somebody (retail) believes he can, then tears will be his reward.
>
> Retail yang beli saham kayak beginian kayak beli kucing dalam karung, semua
> serba tidak jelas, dan akan kejungkal, kalo tidak sekarang ya pasti satu
> saat nanti, pada saat hype sudah tercipta, dan pemain2 akan pada greedy.
> Mungkin sekarang masih ngasih cuan, tetapi itu cuma pinjaman dari bandar
> yang pada waktunya nanti akan diambil kembali (dengan bunga rentenir
> tentunya). Hanya segelintir yang bisa selamat. Ingat kasus TMPI dan MIRA.
>
> Bisa saja saya salah, dan back-door listing tetap jalan, tetapi saya
> percaya satu hal, resikonya bagi kita para retail tidak bisa terukur.
> Sewaktu2 mereka bisa bilang, sorry kita nggak jadi back door listing, atau
> kita jadi back-door listing tapi lewat right-issue dulu 1:100 etc.
>
> You have been warned ya... Good luck!
>
> Regards,
> Bandar Bola
>
>
>
> 2009/8/27 M Herman <hermanlat...@yahoo.com>
>
>>
>>
>>   mudah2an tingkat naiknya bisa kayak TMPI hehe...tapi ini bedalah
>> pak..kalau TMPI mana ada sekuritas asing yang bikin report fundamental
>> (sekuritas lokal aja juga gak ada heheh)...yg satu perusahaan retail barang
>> elektronik  ..yg satu lagi mau backdoor listing perusahaan kontraktor
>> pertambangan no 2 terbesar di Indonesia..
>>   .
>>
>>
>
>
>  
>



-- 
Each piece, or part, of the whole nature is always an approximation to the
complete truth, or the complete truth so far as we know it. In fact,
everything we know is only some kind of approximation, because we know that
we do not know all the laws as yet. Therefore, things must be learned only
to be unlearned again or, more likely, to be corrected.......The test of all
knowledge is experiment. Experiment is the sole judge of scientific “truth”.
- Richard Feynman

Kirim email ke