Bagaimanapun juga ini adalah pencapaian yg berarti. Dan saya lihat SBY sangat concern dengan keinginan untuk meningkatkan peran Indonesia di tingkat internasional. Dan sejauh ini sudah mulai terwujud spt menjadi tuan rumah pertemuan besar yg lalu baik di Manado maupun di Bali. Mudah2an pemerintahan mendatang semua peran RI itu akan berdampak besar bagi peningkatan ekonomi RI dan kredibilitas RI di kawasan.
~Pram~ Powered by Telkomsel BlackBerry® -----Original Message----- From: nurfitri....@gmail.com Date: Sat, 26 Sep 2009 01:20:31 To: <obrolan-bandar@yahoogroups.com> Subject: Re: [ob] G-20 Resmi Gantikan G-8 Disuruh ngutang dg kredit lunak dr negara produsen utk beli produk mrk. Jadilah kita menggadaikan negara n kekayaan alam kita. Paling begitu. Di perancis sendiri orang pake Louis Vitton jarang. Jalan aja ke galleria laffayette or daerah mahal spt champ ellysses, itung yg pake LV, pasti lbh banyakan yg di PIM or Sency. kadang sedih kita spt dikerjain negara maju. Powered by Telkomsel BlackBerry® -----Original Message----- From: "CUMI.JK (Buy, TP 5000)" <cumie...@gmail.com> Date: Sat, 26 Sep 2009 07:41:35 To: <obrolan-bandar@yahoogroups.com> Subject: [ob] G-20 Resmi Gantikan G-8 I think it is good for Indonesia, especially about the chance to reduce dirty-debt. Looks like that US is finally realized that they can not consume everything their own, and ask BRIC+ASEAN countries to drive world consumption and roll world economy up. We won't consume anything if we have nothing to spend. So, logically we'll be helped to spend. Ring a bell? G-20 Resmi Gantikan G-8 Sabtu, 26 September 2009 | 05.14 WIB http://m.kompas.com/news/read/data/2009.09.26.05142462 PITTSBURGH, KOMPAS.com - Para pemimpin G-20 resmi menyatakan peran G-8 akan digantikan G-20. Keputusan itu dinilai sebagai loncatan besar dan bersejarah menuju terbentuknya tatanan dunia baru, setidaknya secara ekonomi. G-20 menyumbang 90 persen terhadap produk domestik bruto dunia, sekitar 60 triliun dollar AS. Para diplomat mengatakan, G-8 tetap eksis, tetapi fokusnya nonekonomi. G-20 adalah organisasi informal dan tidak mengikat, tetapi pengaruhnya cukup besar untuk mendorong peluncuran sebuah kebijakan multilateral. G-20 akan mengubah kelompok elite dunia, yang sebelumnya didominasi negara-negara kaya menjadi kelompok elite dengan kombinasi negara berkembang dengan prospek cerah serta negara-negara kaya. Gedung Putih, Washington DC, Kamis (24/9), menyatakan, ”Keputusan itu bertujuan menggiring ke meja perundingan negara-negara yang memang diperlukan untuk menciptakan perekonomian global yang lebih seimbang dan lebih kuat. Peran negara-negara itu diperlukan untuk merancang reformasi keuangan dan membebaskan warga miskin.” Hampir semua kalangan menyambut keputusan itu kecuali Jepang, yang kecewa karena China selalu mengganjal Jepang menjadi anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Perdana Menteri Jepang Yukio Hatoyama tidak antusias soal peran G-20 menggantikan G-8. Namun, profesor politik Shinichi Nishikawa dari Universitas Meiji, di Tokyo, mengatakan, ”Tidak realistis membahas isu global tanpa melibatkan China atau India. Tindakan itu menggambarkan berakhirnya sebuah era. Keberadaan Jepang memudar, dan itu tidak terhindarkan.” PM Australia Kevin Rudd mengatakan, G-20 memang sudah harus menjadi badan penting untuk memperkuat perekonomian global pada masa datang. ”G-20 kini memungkinkan Australia bersuara dalam pengelolaan ekonomi global, yang memberikan pengaruh langsung kepada kami,” kata Rudd soal G-20, yang resmi menjadi forum utama ekonomi dunia. Keputusan itu merupakan inisiatif Presiden AS Barack Obama, dan disetujui para pemimpin G-20. Keputusan ini merupakan kemenangan Obama, yang sebelum menjadi presiden sudah mencanangkan dunia yang lebih mendengarkan aspirasi warga global ketimbang hanya didominasi sekelompok kecil negara-negara maju. Obama mengakui peran China dan mendambakan reformasi arsitek keuangan global. Suara di IMF Perubahan posisi G-20 itu mengandung banyak makna, termasuk pengakuan kepada negaranegara berkembang untuk menggerakkan ekonomi global ke depan. ”Sebagai salah satu contoh, kita tidak bisa lagi mengharapkan konsumen AS bisa menjadi katalisator ekonomi. Kita kini mau tidak mau harus mengharapkan peran ekonomi Brasil, India, China, bahkan Asia Tenggara,” kata Presiden Bank Dunia Robert Zoellick kepada televisi CNN. Peningkatan status G-20 memiliki arti tentang potensi perubahan arsitektur keuangan global, yang selama ini didominasi Barat lewat Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia, dengan resep-resep ekonomi yang malah menjerumuskan negara yang ditolong. G-20 setuju membuat IMF menjadi badan dunia yang lebih mewakili kepentingan 186 negara anggota PBB. Hak veto di IMF juga akan dibuat lebih seimbang. Sekarang ini hak suara negara maju di IMF 57 persen berbanding 43 persen untuk negara berkembang. Hak suara akan dibuat menjadi 50:50. Tahun 2011 adalah batas waktu reformasi hak suara di IMF. G-20 juga sepakat bahwa pemimpin IMF, yang selama ini dikuasai Eropa, akan dipilih berdasarkan kualifikasi perorangan, bukan kewarganegaraan. Keinginan Presiden RI Keputusan G-20 itu juga sesuai dengan keinginan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mengusulkan agar G-20 menjadi organisasi permanen. Indonesia akan menjadi tuan rumah G-20 pada 2013. Presiden pada situs presidensby.info mengatakan akan memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang lewat forum G-20. Ekonom A Tony Prasetiantono mengatakan, naiknya status G-20 memiliki arti besar bagi Indonesia sebagai salah satu negara anggota. Ia mengatakan, forum G-20 akan membuat Indonesia bisa menyuarakan secara langsung kepentingannya ketimbang selama ini hanya menjadi penonton G-8. Sebagai contoh, kata Tony, Indonesia akan bisa mendorong lebih kencang pengurangan utang, yang menumpuk, bukan semata-mata karena kesalahan penerima utang, tetapi juga akibat kebijakan negara donor. Lewat forum G-20, Indonesia bisa menyuarakan ketidakadilan perdagangan global, termasuk praktik dumping yang seenaknya dituduhkan kepada negara berkembang, termasuk Indonesia. Wahyu Susilo dari Migrant Care mengingatkan Indonesia agar menjadikan G-20 sebagai ajang menyuarakan kepentingan diri sendiri dan negara berkembang. Dia menantang Indonesia agar berubah dari status sebagai peserta yang tidak berarti menjadi pelopor di G-20. Indonesia berpotensi menjadi salah satu negara yang akan didengarkan pendapatnya dalam forum ini. ”Kesepakatan pada G-20 merupakan kesepakatan skala global. Perlu ada upaya agar kesepakatan itu dapat diimplementasikan dan ditindaklanjuti. Kalau tidak, tidak akan ada banyak manfaatnya bagi kita,” kata dosen dari Universitas Atma Jaya, A Prasetyantoko. Prasetyantoko juga meminta Indonesia berperangai kaliber internasional, termasuk mengatasi korupsi dan kelemahan lain, agar status Indonesia di kelompok elite dunia tidak diremehkan karena kelemahan sendiri. ”Jika kita tak berubah, tak akan ada artinya.” (REUTERS/ANTARA/ AP/AFP/MON/JOE) © 2009 KOMPAS.com. All rights reserved -- ======= BUY, BUY, BUY! KEEP BUYING AND NEVER SELL! ------------------------------------ + + + + + + + Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas. + + + + + + +Yahoo! Groups Links ------------------------------------ + + + + + + + Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas. + + + + + + +Yahoo! Groups Links ------------------------------------ + + + + + + + Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas. + + + + + + +Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:obrolan-bandar-dig...@yahoogroups.com mailto:obrolan-bandar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: obrolan-bandar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/