Really nice and inspiring story pak.. Thanks  a lot untuk sharingnya. Doa
saya untuk kelahiran putra bapak di bulan desember nanti. Semoga lancar dan
sehat putra nya...

2009/10/22 agung39 <agun...@yahoo.com>

>
>
> Maaf Mbah, numpang sharing...semoga kita selalu bersyukur atas nikmat yang
> kita peroleh selama ini meskipun Bursa sedang merah meriah...
>
> Saya akan bercerita tentang pengalaman hidup saya dari tahun 2008 sampai
> 2009, yang saya rasa banyak hikmah yang bisa kita petik dan semoga
> bermanfaat buat kita semua, semoga Allah selalu melimpahkan rahmatnya kepada
> kita semua dan memberikan kita semua kebahagiaan dunia akherat.
> Mungkin akan terasa panjang dan membosankan.
>
> Saya seorang Ayah yang berusia 31 thn dengan 2 orang anak cewek berusia 3.5
> tahun dan 18 bulan, didampingi seorang istri yang berusia 30 thn. Saya
> bekerja di perusahaan swasta yang cukup bonafid, istri saya bekerja di
> Perbankan BUMN yang juga lumayan mapan. Sejak awal pernikahan 2005 sampai
> akhir 2008, kehidupan kami lancar-lancar saja, dan penuh dengan kebahagiaan,
> hampir tidak ada masalah yang mengganggu kehidupan kami.
>
> Secara financial kami juga berkecukupan untuk untuk memenuhi kebutuhan
> kami. Kami selalu percaya bahwa Rejeki, Jodoh, & Kematian adalah misteri dan
> hanya Allah yang mengetahuinya. Ternyata tahun 2008 merupakan tahun
> permulaan kehidupan kami yang mulai bergelombang. Awal tahun 2008, setelah
> pulang dari ibadah Haji, ayahanda saya di vonis sakit kanker kelenjar getah
> bening yang sudah Stadium IV. Kami sekeluarga berusaha semaximal mungkin
> untuk melakukan pengobatan, tetapi karena ayahanda juga menderita Sirosis
> hati maka pengobatan tidak bisa dilakukan secara maximal oleh team dokter
> Dharmais, tepat 6 bulan dari vonis kanker tersebut, Ayahanda saya dipanggil
> oleh Yang Maha Kuasa di bulan Mei 2008. Semoga Allah mengampuni semua dosa
> dosanya dan menerima semua amal ibadahnya, diangkat derajatnya disisi Allah.
> Alhamdulilah kami sekeluarga bisa melaluinya dengan penuh keihklasan dan
> kesabaran.
>
> Akhir tahun 2008 cobaan dari Allah menghampiri kami, tabungan dan investasi
> kami yang kami kumpulkan sejak awal pernikahan nilainya merosot drastic cuma
> tinggal 10% karena gelombang Krisis Financial Global yang terjadi sejak
> September 2008.
>
> Kami memang selalu menyadari bahwa Rejeki juga datangnya dari Allah, pernah
> terlintas sedikit rasa kecewa, kenapa rejeki itu diambil kembali oleh-Nya,
> padahal kami mendapatkannya dengan cara yang halal. Bukan hasil dari korupsi
> ataupun hasil menipu atau cara cara yang haram lainnya.
> Dengan penuh rasa ikhlas dan sabar, kalau memang Allah mengharapkan rejeki
> itu buat keluarga kami, pasti alamatnya tidak akan salah dan pasti akan
> dikembalikan lagi kepada kami, itu keyakinan yang ada di hati kami. Toh
> dengan diambilnya tabungan kami tersebut, kamipun tetep masih bisa memenuhi
> kebutuhan hidup kami.
>
> Memasuki awal tahun, kami biasa menentukan target atas apa saja yang akan
> kami lakukan di setiap awal tahun. Awal tahun 2009 Kami sepakat seandainya
> tabungan tersebut dikembalikan kepada kami,maka kami :
> 1. Mendaftar Haji, untuk menunaikan rukun Islam yang kelima.
> 2. Mengumrohkan Ibu & Ibu Mertua kami
> 3. Mengajak Ibu & Ibu mertua kami untuk pergi jalan jalan ke negeri
> seberang.
> 4. Membeli mobil untuk kebutuhan transportasi kami.
> 5. Membeli sepeda motor Kawazaki Ninja 250cc
> 6. Membeli rumah yang akan kami tawarkan ke kakak ipar kami untuk mereka
> tempati, kebetulan mereka belum memiliki rumah.
>
> Sampai akhir bulan April 2009, di setiap ibadah kami, doa selalu kami
> panjatkan kepada Allah. Tetapi ternyata kami masih diuji lagi keihklasan dan
> kesabaran kami, rumah yang kami tempati malah disatroni sama perampok yang
> pura pura datang ke rumah di siang bolong dengan alasan dari BPN untuk
> mengukur tanah di rumah kami dan disuruh oleh saya. Saya selalu berpesan
> kepada pembantu saya, kalau ada tamu dan tidak ada pesan dari saya jangan
> sekali kali dibukain pintu pagar, tetapi sepertinya mereka bertiga lalai
> atau seperti terhipnotis. Mereka malah membukakan pintu, dan akhirnya 6
> orang laki laki langsung masuk ke rumah kami dan menguras perhiasan istri
> yang ada di kamar belakang, 15 menit setelah kejadian tersbut, pembantu
> memberi kabar kepada saya dan saya langsung pulang ke rumah, karena kwatir
> dengan kondisi kedua anak kami. Alhamdulilah semuanya selamat dan tidak ada
> luka apapun.
>
> Saat seperti ini, kami benar benar bersyukur, bahwa kami hanya kehilangan
> harta, tidak sampai kehilangan anak-anak yang kami cintai. Saya yakin bahwa
> Allah akan memberikan segala sesuatunya indah di saat kita semua tidak
> menyadarinya. Bahwa Allah memang memberikan semuanya sesuai kebutuhan kita
> bukan sesuai keinginan kita.
>
> Tidak lama kejadian kerampokan itu berselang, tepat satu minggu, kami
> diberikan rejeki senilai uang yang bisa kami pergunakan untuk mendaftar
> ibadah haji. Dan alhamdulilah kami selalu ingat akan cita cita kami di awal
> tahun. Ketika akan kami setorkan dana tersebut ke rekening haji kami, salah
> satu teman di kantor menemui saya dan bercerita tentang permasalahannya dia.
> Seandainya orang tuanya belum bisa melunasi hutangnya di bank, maka pihak
> bank atau orang lain berkemungkinan untuk memiliki rumah yang ditempati
> orang tuanya saat ini. Lha koq, nilai yang untuk pelunasn tersebut jumlahnya
> hampir sama dengan dana naik haji kami. Ada dilema dalam hati saya, apakah
> saya akan meminjamkan dana tersebut kepada teman kami selama 3 bulan,
> ataukah kami tidak mau tahu dan membiarkan teman kami ini menyelasaikan
> masalahnya sendiri. Saya bertanya kepada teman dan kepada ulama yang saya
> anggap memiliki ilmu agama yang lebih dalam, banyak yang menyarankan untuk
> mendahulukan membantu teman yang kesulitan, toh andaikata kami daftar haji
> bulan Mei 2009, juga belum tentu kami berangkat 2009. Kalau kami tunda
> pendaftarannya 3 bulan lagi, mungkin jadwal kami juga tidak akan jauh
> berbeda. Akhirnya dengan mengucpkan bismilahhirrohmanhirohim, kami niatkan
> untuk membantu teman kami terlebih dahulu dengan tetep berpesan, bahwa dana
> yang kami pinjamkan adalah dana naik haji kami dan usahakan dikembalikan
> tepat waktu di bulan Agustus 2009.
>
> Ternyata, tindakan yang kami lakukan tersebut, mungkin benar benar mendapat
> ridho Allah, gak berselang seminggu, kami mendapatkan dana yang bisa untuk
> umroh kedua ibu kami. Dan tidak lama kemudian, juga mendapatkan dana yang
> bisa digunakan untuk pergi ke Singapore bersama kedua ibu kami. Kami
> langsung informasikan kepada mereka, dan mereka ingin melaksanankannya di
> awal tahun 2010. Tepat di akhir bulan juni, kami bisa membeli mobil Great
> Corrola thn 95, dari teman yang akan berangkat tugas dinas ke Thailand
> selama 1 tahun. Di awal Juli, kami diberi rejeki lagi, sehingga kami bisa
> menukarkan mobil kami dengan kapasitas yang lebih gede, innova v tahun 2006,
> dari teman kantor juga kami memperolehnya. Akhir juli, kami mendapatkan
> rejeki lagi, yang saya pergunakan untuk membeli sepeda motor Kawazaki Ninja
> 2008 warna hijau. Tepat di awal agustus, kami juga bisa membeli rumah di
> daerah Pulogadung, Jakarta Timur hampir 500m2, dan kami tawarkan ke kakak
> ipar kami untuk mereka tempati, tapi mereka karena suatu hal tidak mau
> menempatinya. Akhirnya rumah tersebut disewa oleh beberapa orang teman
> kantor untuk didirikan minimarket dan sekarang dalam proses pembangunan. Ya
> Alllah, ternyata engkau memang bener bener yang mengatur semua rejeki yang
> ada, dan memang benar semua keyakinan kami terbukti. Kalau rejeki memang
> datangnya dari Allah, dan kapanpun Allah bisa mendatangkannya, dan kapanpun
> Allah bisa menghilangkannya. Semoga kami bisa memanfaatkan semua rejeki yang
> kami peroleh untuk kebaikan umat manusia, bukan untuk kami nikmati sendiri.
>
> Di awal bulan agustus, teman saya mengembalikan dana yang dia pinjam, dan
> saat itu juga langsung kami daftarkan haji, dan alhamdulilah kami
> mendapatkan kursi haji tahun 2013, semoga memang Allah mengharapkan kami
> datang ke baitullah.
>
> Minggu ke dua Agustus, kami memeriksakan kehamilan istri yang ke 3 bulan 3
> minggu, Sore itu kami datang ke dokter langganan kami di RS Hermina
> Jatinegara, ini control kehamilan bulan yang keempat. Ketika janin dalam
> perut istri diperiksa, alhamdulilah semuanya berjalan dengan lancar dan
> dokter mengucapkan selamat karena kemungkinan dari hasil USG, anak ketiga
> kami adalah laki laki. Alhamdulilah ya Allah, bahwasana engkau begitu
> memanjakan kami dengan segala kemurahan hati Engkau. Tetapi dokter melihat
> ada kelainan di kepala janin tersebut, dan meminta untuk dilakukan
> pemeriksaan lebih lanjut dengan USG 4D dan direkomendasikan ke dokter
> spesialis USG 4D tanpa menyebutkan kelainan apa yang beliau prediksikan.
> Besuknya kami segera memeriksakan istri ke dokter dan membawa hasil
> pemeriksaan USG 4D kepada dokter kandungan istri. Dan ternyata, sesuai
> dengan analisa USG 4D, anak ketiga kami divonis mengidap syndrome DANDY
> WALKER. Yah…anak ketiga kami divonis otak kecilnya tidak berkembang dan
> diperkirakan andaikata anak lahir dengan selamat, maka anak tersebut akan
> memerlukan bantuan orang lain untuk menjalani kehidupannya. Anak tersebut
> diprediksikan akan mengalami lumpuh total, lebih parah dari anak autis
> maupun anak hidrosepalus. Pada awalnya kami merasa bahwa ini hanyalah
> kesalahan diagnosa dan kita akan cari second opinion, makanya kami
> memeriksakan diri ke RS Hermina, RSCM dan RS pondok Indah, tetapi dari
> ketiga dokter yang kami datangi semuanya menyatakan hal yang sama.
>
> Terus terang, kami benar benar shock dengan berita tersebut, istri saya
> langsung terurai airmata setiap kali dokter menjelaskan prognonis dari hasil
> pemeriksaan janin ketiga kami.
> Saya sendiri sebenarnya juga merasa shock, tetapi saya tetap berusaha
> mengendalikan diri semaximal mungkin. Dari penjelasan keempat dokter
> tersbut, bahwa tidak ada tindakan penyembuhan/korektif selama bayi dalam
> kandungan, yang ada adalah penghentian kehamilan atau ABORSI, dan itu semua
> diserahkan kepada pihak keluarga.
>
> Kami sempat complain kepada dokter kandungan istri, kenapa setelah 4 bulan
> baru ketahuan kelainan seperti ini, kenapa dibulan bulan awal tidak
> terdeteksi. Ternyata syndrome Dandy Walker ini akan ketahuan setelah 3 bulan
> kehamilan, ketika otak janin mulai berkembang, dan kemungkinan disebabkan
> pada saat usia kandungan 3-4 minggu, ketika terjadi pembelahan sel dan
> pembelahannya tidak sempurna karena sang ibu mengalami perubahan suhu badan
> yang bisa disebabkan karena sakit flu atau demam. Dan memang setelah dicek
> medical record istri, di awal bulan pertama ketika istri saya belum sadar
> kalau hamil, dia memang mengalami demam yang lumayan tinggi/ meriang meriang
> karena flu, karena istri saya menyadari kalau hamil setelah 6 minggu
> kehamilannya.
>
> Sejak vonis itu, hari hari yang kami lalui seakan berlalu tanpa makna,
> tetapi untungnya masa tersebut segera bisa kami netralisir dan kami segera
> memantapkan diri, bahwa apapun yang terjadi, maka kami akan tetap
> melanjutkan proses kehamilan ini. Terus terang saya sangat bersyukur
> memiliki istri yang hanya dalam waktu 1 minggu langsung bisa memutuskan
> untuk tidak mengambil keputusan ABORSI dengan alasan, `anak adalah titipan
> Allah, masak kita akan milih milih, kalau kita dititipin oleh Allah yang
> baik menurut manusia (Kedua Anak kita yang Alhamdulilah saat ni sedang lucu
> lucunya dan sehat selalu ) akan terima dengan senang hati, tetapi ketika
> kita dititipin oleh Allah dan menurut manusia tidak baik seperti anak kita
> yang ketika kemudian kita buang / ABORSI, padahal itu jelas jelas dilarang
> oleh agama, seandainya kemudian Allah marah kepada kita dan semua kemurahan
> Allah diambil lagi, anak kita yang sehat sehat kemudian di beri sakit dan
> lumpuh total atau bahkan meninggal, kita sebagai manusia bisa melakukan
> apa??"
>
> Akhirnya setelah hampir 1 minggu aku merenung dan bertanya tanya kepada
> teman maupun ulama yang aku anggap lebih dalam ilmu agamanya, dengan penuh
> keyakinan dan selalu berpositif thinking bahwa apa yang diberikan Allah
> kepada kita pastilah yang terbaik, dan seandainya ini cobaan, pasti Allah
> tidak akan mencoba lebih dari batas kemampuan kami dan setiap orang pasti
> diuji dengan ujian yang berbeda, karena itulah Allah Maha Adil, karena kalau
> ujian semua orang adalah sama, maka disitu Allah tidak Adil. Alhamdulilah,
> kami ternyata masih diberikan keimanan dan tidak mengambil jalan putus asa
> dengan melakukan ABORSI.
>
> Dan ternyata buat kami sekrang ini, ujian masalah anak ketiga ini menjadi
> ujian keimanan kami yang besar maknanya, kenapa Allah dalam Firmannya
> menyebutkan kalau ada 3 perhiasan dunia, ANAK, ISTRI, KUDA Tunggangan. Dan
> anak menempati urutan pertama ternyata memang masalah anak akan menjadikan
> kita bener bener teruji, dan ternyata masalah cobaan harta yang aku alami di
> tahun lalu,ternyata tidak seberat yang aku rasakan saat ini.
>
> Memasuki bulan ramadhan, terus terang saya berusaha memperbanyak ibadah dan
> berusaha memaximalkan bulan yang penuh berkah ini, setiap kali menonton
> mujizat shodaqah yang diasuh Ustadz Yusuf Mansyur dan Pernah lihat di Metro
> TV, kalau Shelomita pernah mengalami vonis yang sama terhadap anak
> pertamanya yang dianjurkan Aborsi karena mengidap Rubela dan ternyata sampai
> sekarang anaknya normal normal saja. Akhirnya semakin memantapkan saya dan
> trus berusaha untuk berdoa kepada Allah. Sampai suatu saat saya mendengarkan
> ceramah, kalau bershodaqah dengan harta yang engkau cintai maka itu sebaik
> baiknya shodaqah. Malam harinya saja bicara dengan istri, kamu ada harta apa
> yang kamu cintai mari kita zakat dan shodaqahkan, kata istri aku, " Harta
> yang paling aku cintai ya anak anak dan suami aku, kan perhiasan aku sudah
> hilang dirampok di bulan april kemarin. Harusnya kamu yah yang mesti
> evaluasi?" Akhirnya kami ambil keputusan untuk menzakat dan shodaqahkan
> mobil kami satu satunya, toh kami berangkat kantor juga naik angkutan umum
> maupun sepeda motor juga bisa dan kalaupun perlu mobil kita masih bisa
> menggunakan taxi.
>
> Jumat saya jual mobil, dan semuanya berjalan dengan lancar, hari sabtu &
> minggu kita salurkan dana yang kita peroleh dari menjual mobil kepada yang
> berhak. Dan hati ini benar benar merasa plong tanpa ada beban sedikitpun,
> bahkan kita juga tidak kuatir kita pulang mudik ke jawa timur akan memakai
> mobil apa, karena kami yakin pasti Allah akan menolong kami.
> Seninnya, saya masuk kerja seperti biasa, eh tiba tiba ketika melintas di
> lorong kantor, salah satu direktur merangkul saya dari belakang dengan
> senyum yang penuh kehangatan dan berkata " Kamu orang yang sangat menikmati
> hidup " saya jawab, " Maksudnya menikmati hidup bagaimana mana Pak", beliau
> jawab, " Ya kamu berangkat pulang kantor naik motor gede Ninja 250 warna
> hijau lagi", trus beliau berlalu dari saya.
> Saya jadi terbengong bengong, seperti ada yang menghujam di benak saya, "
> Apakah saya terlalu hidup bermewah mewahan, Apakah saya jauh dari hidup
> sederhana?? Ya Allah,kenapa beliau berkata seperti itu, apakah ini juga
> salah satu teguran dari Allah melalui beliau" Akhirnya saya bertanya Tanya
> ke teman sedivisi saya, Apakah saya hidup terlalu mewah? Mereka mengatakan,
> enggak koq, kami melihatnya kamu biasa biasa aja, naik motor naik angkutan
> umum dan kehidupan juga biasa biasa saja koq, andaikata kamu beli motor itu
> juga tidak sampai berhutang.
>
> Tetap saja malamnya saya tidak bisa tidur dengan tenang dan terus
> merenungkan apa yang terjadi seharian tadi, akhirnya saya minta ijin istri
> untuk menjual dan sekalian menzakat dan menshadaqahkan sepeda motor yang
> saya idamkan dari awal tahun.
> Besuknya saya langsung pasang iklan di Koran untuk menjual motor tersebut,
> tetapi sampai 10 hari tetap belum laku motor tersebut, banyak yang datang
> dan melihat tapi semuanya belum berjodoh. Sampai akhirnya di H-1tanggal 15
> September 2009, sebelum saya pulang mudik dengan mobil pinjaman teman, ada
> seseorang yang telpon dan berniat membeli motor tersebut, saya minta dia
> datang kerumah jam 16.30 setelah saya pulang ke kantor. Jam 16.30, dia
> (Etnis Tionghoa) datang bersama temanya dengan naik motor, dan terjadi
> negosiasi harga dan sepakat motor dijual ke dia dengan pembayaran transfer
> di ATM BCA dekat dengan rumah aku, dalam hati saya mengucap syukur,ternyata
> di detik detik terakhir sebelum saya mudik, rencana saya untuk menjual motor
> akan bisa terlaksana dan bisa saya salurkan di jalan Allah.
>
> Sehabis saya membatalkan puasa, kita berangkat ke ATM dengan saya dibonceng
> calon pembeli dengan alasan test drive, tetapi setelah sampai ATM, dia
> bilang tidak bisa bayar transfer karena kakaknya tidak jadi transfer jadi
> mesti dibayar cash di rumah dia di Pluit, akhirnya kita dari rawamangun
> berangkat naik motor tersebut dengan saya sekalian membawa BPKB motor
> tersebut. Jam 19.00 kita sampai Pluit dan dia minta ijin isi bensin, saya
> pun yang dibonceng turun dari motor, tetapi apa yang terjadi, dia malah
> membawa kabur motor saya. Dari situ saya baru menyadari kalau saya menjadi
> korban penipuan yang sering saya baca di Koran Koran. Selanjutnya saya
> melaporkan hal ini ke Polsek Penjaringan, dan segera di BAP oleh kepolisian,
> jam 23.00 saya sudah kembali kerumah dengan naik ojek.
>
> Dirumah saya berpikir, saya sedang diuji apalagi ya Allah…Sepertinya iman
> saya sedang diuji oleh Allah, disaat saya akan melakukan hal yang menurut
> kami baik, ternyata semuanya tidak berjalan lancar. Saya tetap berusaha
> mengambil hikmah positif di balik semua ini, dan dari akal saya, saya coba
> ambil hikmahnya :
> 1. Saya masih diberikan keselamatan oleh Allah, karena saya berniat baik
> maka saya tidak mengalami cedera apapun, bisa jadi kalau bukan karena saya
> berniat shadaqah, mungkin saya akan teraniaya karena saya juga membawa BPKB
> motor tersebut, No Rangka JKAEX250J9DA44195, No. Mesin EX250JEA44195.
> 2. Mungkin orang tersebut lebih memerlukan daripada list panti asuhan
> ataupun masjid yang sudah kami list untuk shadaqah kami, kalau dia tidak
> mendapatkan motor saya , mungkin dia akan melakukan perbuatan yang lebih
> keji lagi.
> 3. Mungkin Allah membuat jalan shadaqah motor saya ini tidak selancar
> ketika saya menjual mobil untuk shadaqah, karena mungkin Allah ingin menguji
> iman saya, kalau jual mobil dengan nilai lebih besar dan shadaqah aja bisa,
> maka menjual motor dengan nilai lebih kecil tentunya makin gampang untuk
> niatan shadaqah saya. Mungkin disinilah saya akan mendapatkan tambahan
> pelajaran hidup.
> 4. masihkan saya berpikir positif kepada Allah…karena ketika sesaat motor
> saya dibawa kabur, yang ada di benak saya adalah saya menyalahkan Allah, Ya
> Allah kenapa engkau yang Maha Tahu, tahu apa yang ada di hati aku, tahu apa
> yang ada di hati setiap manusia tahu yang ada dihati pelaku tersebut, kenapa
> Engkau tidak berusaha menghentikan tindakan jahat dia. Ya Allah, maafkan
> hambanya yang sempat terbersit negative thinking kepada Mu.
>
> Setelah kehilangan motor, besuknya saya pulang kampung dengan mobil
> pinjaman dari teman yang kebetulan dia mudiknya naik pesawat ke pulau
> seberang. Benar kan, keyakinan saya, meskipun saya telah jual mobil, saya
> tidak akan kesulitan mudik, karena saya yakin bahwa Allah akan menolong kami
> lewat tangan siapa saja.
>
> Selasai kita mudik, tanggal 25 Sepetember kita sudah sampai lagi di
> Jakarta. Tanggal 27 Sepetember, saya mendapat telepon dari Polsek
> Penjaringan Jakarta Utara, kalau penipu motor saya sudah ketangkap, dan saya
> diminta datang ke kantor polisi untuk memastikan bahwa dia penipunya.
> Langsung siangnya saya meluncur ke kantor polisi, dan memastikan kalai dia
> yang menipu saya. Meskipun sepeda motor saya belum ketemu, tapi saya merasa,
> perjalanan hidup selama bulan ramdhan kali ini begitu berarti. Dan saya
> yakin kalau memang Allah menghendaki motor saya ketemu, saya tetap akan
> melaksanakan rencana saya dari awal. Semoga aparat kepolisian bisa membantu
> menemukan motor saya tersebut.
> Awal October 2009, saya dan istri sudah di BAP lanjutan, untuk proses lebih
> lanjut kepengadilan. Sebagai warga Negara saya akan terus mengikuti proses
> hukum yang benar, dan semoga pelakunya dibukakan pintu hatinya agak jangan
> pernah mengulangi tindakan yang melanggar hokum tersebut.
>
> Semoga kami sekeluarga bisa menyelesaikan semua permasalahan yang kami
> hadapi,
> Dan semoga dengan kejadian yang kami alami ini, membuat kami semakin
> beriman dan bertaqwa kepada Allah, dan membuat kami semakin peduli dengan
> sesama yang kekurangan.
>
> Desember 2009, mohon doa pembaca sekalian agar nanti anak kami yang ketiga
> lahir, semoga Allah menunjukan kebesaranya kepada kami, dan memberikan
> titipan yang terbaik, anak yang Sholeh, sempurna, sehat dan berbakti kepada
> Agama, Orang Tua dan Negaranya, agar senantiasa memperoleh kebahagian dunia
> akherat.
>
> Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari perjalanan hidup saya di
> tahun 2008- sekarang.
>
> Allah memberikan sesuai dengan Kebutuhan Kita bukan Keinginan Kita
>
>  
>

Kirim email ke