Really nice and inspiring story pak.. Thanks a lot untuk sharingnya. Doa saya untuk kelahiran putra bapak di bulan desember nanti. Semoga lancar dan sehat putra nya...
2009/10/22 agung39 <agun...@yahoo.com> > > > Maaf Mbah, numpang sharing...semoga kita selalu bersyukur atas nikmat yang > kita peroleh selama ini meskipun Bursa sedang merah meriah... > > Saya akan bercerita tentang pengalaman hidup saya dari tahun 2008 sampai > 2009, yang saya rasa banyak hikmah yang bisa kita petik dan semoga > bermanfaat buat kita semua, semoga Allah selalu melimpahkan rahmatnya kepada > kita semua dan memberikan kita semua kebahagiaan dunia akherat. > Mungkin akan terasa panjang dan membosankan. > > Saya seorang Ayah yang berusia 31 thn dengan 2 orang anak cewek berusia 3.5 > tahun dan 18 bulan, didampingi seorang istri yang berusia 30 thn. Saya > bekerja di perusahaan swasta yang cukup bonafid, istri saya bekerja di > Perbankan BUMN yang juga lumayan mapan. Sejak awal pernikahan 2005 sampai > akhir 2008, kehidupan kami lancar-lancar saja, dan penuh dengan kebahagiaan, > hampir tidak ada masalah yang mengganggu kehidupan kami. > > Secara financial kami juga berkecukupan untuk untuk memenuhi kebutuhan > kami. Kami selalu percaya bahwa Rejeki, Jodoh, & Kematian adalah misteri dan > hanya Allah yang mengetahuinya. Ternyata tahun 2008 merupakan tahun > permulaan kehidupan kami yang mulai bergelombang. Awal tahun 2008, setelah > pulang dari ibadah Haji, ayahanda saya di vonis sakit kanker kelenjar getah > bening yang sudah Stadium IV. Kami sekeluarga berusaha semaximal mungkin > untuk melakukan pengobatan, tetapi karena ayahanda juga menderita Sirosis > hati maka pengobatan tidak bisa dilakukan secara maximal oleh team dokter > Dharmais, tepat 6 bulan dari vonis kanker tersebut, Ayahanda saya dipanggil > oleh Yang Maha Kuasa di bulan Mei 2008. Semoga Allah mengampuni semua dosa > dosanya dan menerima semua amal ibadahnya, diangkat derajatnya disisi Allah. > Alhamdulilah kami sekeluarga bisa melaluinya dengan penuh keihklasan dan > kesabaran. > > Akhir tahun 2008 cobaan dari Allah menghampiri kami, tabungan dan investasi > kami yang kami kumpulkan sejak awal pernikahan nilainya merosot drastic cuma > tinggal 10% karena gelombang Krisis Financial Global yang terjadi sejak > September 2008. > > Kami memang selalu menyadari bahwa Rejeki juga datangnya dari Allah, pernah > terlintas sedikit rasa kecewa, kenapa rejeki itu diambil kembali oleh-Nya, > padahal kami mendapatkannya dengan cara yang halal. Bukan hasil dari korupsi > ataupun hasil menipu atau cara cara yang haram lainnya. > Dengan penuh rasa ikhlas dan sabar, kalau memang Allah mengharapkan rejeki > itu buat keluarga kami, pasti alamatnya tidak akan salah dan pasti akan > dikembalikan lagi kepada kami, itu keyakinan yang ada di hati kami. Toh > dengan diambilnya tabungan kami tersebut, kamipun tetep masih bisa memenuhi > kebutuhan hidup kami. > > Memasuki awal tahun, kami biasa menentukan target atas apa saja yang akan > kami lakukan di setiap awal tahun. Awal tahun 2009 Kami sepakat seandainya > tabungan tersebut dikembalikan kepada kami,maka kami : > 1. Mendaftar Haji, untuk menunaikan rukun Islam yang kelima. > 2. Mengumrohkan Ibu & Ibu Mertua kami > 3. Mengajak Ibu & Ibu mertua kami untuk pergi jalan jalan ke negeri > seberang. > 4. Membeli mobil untuk kebutuhan transportasi kami. > 5. Membeli sepeda motor Kawazaki Ninja 250cc > 6. Membeli rumah yang akan kami tawarkan ke kakak ipar kami untuk mereka > tempati, kebetulan mereka belum memiliki rumah. > > Sampai akhir bulan April 2009, di setiap ibadah kami, doa selalu kami > panjatkan kepada Allah. Tetapi ternyata kami masih diuji lagi keihklasan dan > kesabaran kami, rumah yang kami tempati malah disatroni sama perampok yang > pura pura datang ke rumah di siang bolong dengan alasan dari BPN untuk > mengukur tanah di rumah kami dan disuruh oleh saya. Saya selalu berpesan > kepada pembantu saya, kalau ada tamu dan tidak ada pesan dari saya jangan > sekali kali dibukain pintu pagar, tetapi sepertinya mereka bertiga lalai > atau seperti terhipnotis. Mereka malah membukakan pintu, dan akhirnya 6 > orang laki laki langsung masuk ke rumah kami dan menguras perhiasan istri > yang ada di kamar belakang, 15 menit setelah kejadian tersbut, pembantu > memberi kabar kepada saya dan saya langsung pulang ke rumah, karena kwatir > dengan kondisi kedua anak kami. Alhamdulilah semuanya selamat dan tidak ada > luka apapun. > > Saat seperti ini, kami benar benar bersyukur, bahwa kami hanya kehilangan > harta, tidak sampai kehilangan anak-anak yang kami cintai. Saya yakin bahwa > Allah akan memberikan segala sesuatunya indah di saat kita semua tidak > menyadarinya. Bahwa Allah memang memberikan semuanya sesuai kebutuhan kita > bukan sesuai keinginan kita. > > Tidak lama kejadian kerampokan itu berselang, tepat satu minggu, kami > diberikan rejeki senilai uang yang bisa kami pergunakan untuk mendaftar > ibadah haji. Dan alhamdulilah kami selalu ingat akan cita cita kami di awal > tahun. Ketika akan kami setorkan dana tersebut ke rekening haji kami, salah > satu teman di kantor menemui saya dan bercerita tentang permasalahannya dia. > Seandainya orang tuanya belum bisa melunasi hutangnya di bank, maka pihak > bank atau orang lain berkemungkinan untuk memiliki rumah yang ditempati > orang tuanya saat ini. Lha koq, nilai yang untuk pelunasn tersebut jumlahnya > hampir sama dengan dana naik haji kami. Ada dilema dalam hati saya, apakah > saya akan meminjamkan dana tersebut kepada teman kami selama 3 bulan, > ataukah kami tidak mau tahu dan membiarkan teman kami ini menyelasaikan > masalahnya sendiri. Saya bertanya kepada teman dan kepada ulama yang saya > anggap memiliki ilmu agama yang lebih dalam, banyak yang menyarankan untuk > mendahulukan membantu teman yang kesulitan, toh andaikata kami daftar haji > bulan Mei 2009, juga belum tentu kami berangkat 2009. Kalau kami tunda > pendaftarannya 3 bulan lagi, mungkin jadwal kami juga tidak akan jauh > berbeda. Akhirnya dengan mengucpkan bismilahhirrohmanhirohim, kami niatkan > untuk membantu teman kami terlebih dahulu dengan tetep berpesan, bahwa dana > yang kami pinjamkan adalah dana naik haji kami dan usahakan dikembalikan > tepat waktu di bulan Agustus 2009. > > Ternyata, tindakan yang kami lakukan tersebut, mungkin benar benar mendapat > ridho Allah, gak berselang seminggu, kami mendapatkan dana yang bisa untuk > umroh kedua ibu kami. Dan tidak lama kemudian, juga mendapatkan dana yang > bisa digunakan untuk pergi ke Singapore bersama kedua ibu kami. Kami > langsung informasikan kepada mereka, dan mereka ingin melaksanankannya di > awal tahun 2010. Tepat di akhir bulan juni, kami bisa membeli mobil Great > Corrola thn 95, dari teman yang akan berangkat tugas dinas ke Thailand > selama 1 tahun. Di awal Juli, kami diberi rejeki lagi, sehingga kami bisa > menukarkan mobil kami dengan kapasitas yang lebih gede, innova v tahun 2006, > dari teman kantor juga kami memperolehnya. Akhir juli, kami mendapatkan > rejeki lagi, yang saya pergunakan untuk membeli sepeda motor Kawazaki Ninja > 2008 warna hijau. Tepat di awal agustus, kami juga bisa membeli rumah di > daerah Pulogadung, Jakarta Timur hampir 500m2, dan kami tawarkan ke kakak > ipar kami untuk mereka tempati, tapi mereka karena suatu hal tidak mau > menempatinya. Akhirnya rumah tersebut disewa oleh beberapa orang teman > kantor untuk didirikan minimarket dan sekarang dalam proses pembangunan. Ya > Alllah, ternyata engkau memang bener bener yang mengatur semua rejeki yang > ada, dan memang benar semua keyakinan kami terbukti. Kalau rejeki memang > datangnya dari Allah, dan kapanpun Allah bisa mendatangkannya, dan kapanpun > Allah bisa menghilangkannya. Semoga kami bisa memanfaatkan semua rejeki yang > kami peroleh untuk kebaikan umat manusia, bukan untuk kami nikmati sendiri. > > Di awal bulan agustus, teman saya mengembalikan dana yang dia pinjam, dan > saat itu juga langsung kami daftarkan haji, dan alhamdulilah kami > mendapatkan kursi haji tahun 2013, semoga memang Allah mengharapkan kami > datang ke baitullah. > > Minggu ke dua Agustus, kami memeriksakan kehamilan istri yang ke 3 bulan 3 > minggu, Sore itu kami datang ke dokter langganan kami di RS Hermina > Jatinegara, ini control kehamilan bulan yang keempat. Ketika janin dalam > perut istri diperiksa, alhamdulilah semuanya berjalan dengan lancar dan > dokter mengucapkan selamat karena kemungkinan dari hasil USG, anak ketiga > kami adalah laki laki. Alhamdulilah ya Allah, bahwasana engkau begitu > memanjakan kami dengan segala kemurahan hati Engkau. Tetapi dokter melihat > ada kelainan di kepala janin tersebut, dan meminta untuk dilakukan > pemeriksaan lebih lanjut dengan USG 4D dan direkomendasikan ke dokter > spesialis USG 4D tanpa menyebutkan kelainan apa yang beliau prediksikan. > Besuknya kami segera memeriksakan istri ke dokter dan membawa hasil > pemeriksaan USG 4D kepada dokter kandungan istri. Dan ternyata, sesuai > dengan analisa USG 4D, anak ketiga kami divonis mengidap syndrome DANDY > WALKER. Yah…anak ketiga kami divonis otak kecilnya tidak berkembang dan > diperkirakan andaikata anak lahir dengan selamat, maka anak tersebut akan > memerlukan bantuan orang lain untuk menjalani kehidupannya. Anak tersebut > diprediksikan akan mengalami lumpuh total, lebih parah dari anak autis > maupun anak hidrosepalus. Pada awalnya kami merasa bahwa ini hanyalah > kesalahan diagnosa dan kita akan cari second opinion, makanya kami > memeriksakan diri ke RS Hermina, RSCM dan RS pondok Indah, tetapi dari > ketiga dokter yang kami datangi semuanya menyatakan hal yang sama. > > Terus terang, kami benar benar shock dengan berita tersebut, istri saya > langsung terurai airmata setiap kali dokter menjelaskan prognonis dari hasil > pemeriksaan janin ketiga kami. > Saya sendiri sebenarnya juga merasa shock, tetapi saya tetap berusaha > mengendalikan diri semaximal mungkin. Dari penjelasan keempat dokter > tersbut, bahwa tidak ada tindakan penyembuhan/korektif selama bayi dalam > kandungan, yang ada adalah penghentian kehamilan atau ABORSI, dan itu semua > diserahkan kepada pihak keluarga. > > Kami sempat complain kepada dokter kandungan istri, kenapa setelah 4 bulan > baru ketahuan kelainan seperti ini, kenapa dibulan bulan awal tidak > terdeteksi. Ternyata syndrome Dandy Walker ini akan ketahuan setelah 3 bulan > kehamilan, ketika otak janin mulai berkembang, dan kemungkinan disebabkan > pada saat usia kandungan 3-4 minggu, ketika terjadi pembelahan sel dan > pembelahannya tidak sempurna karena sang ibu mengalami perubahan suhu badan > yang bisa disebabkan karena sakit flu atau demam. Dan memang setelah dicek > medical record istri, di awal bulan pertama ketika istri saya belum sadar > kalau hamil, dia memang mengalami demam yang lumayan tinggi/ meriang meriang > karena flu, karena istri saya menyadari kalau hamil setelah 6 minggu > kehamilannya. > > Sejak vonis itu, hari hari yang kami lalui seakan berlalu tanpa makna, > tetapi untungnya masa tersebut segera bisa kami netralisir dan kami segera > memantapkan diri, bahwa apapun yang terjadi, maka kami akan tetap > melanjutkan proses kehamilan ini. Terus terang saya sangat bersyukur > memiliki istri yang hanya dalam waktu 1 minggu langsung bisa memutuskan > untuk tidak mengambil keputusan ABORSI dengan alasan, `anak adalah titipan > Allah, masak kita akan milih milih, kalau kita dititipin oleh Allah yang > baik menurut manusia (Kedua Anak kita yang Alhamdulilah saat ni sedang lucu > lucunya dan sehat selalu ) akan terima dengan senang hati, tetapi ketika > kita dititipin oleh Allah dan menurut manusia tidak baik seperti anak kita > yang ketika kemudian kita buang / ABORSI, padahal itu jelas jelas dilarang > oleh agama, seandainya kemudian Allah marah kepada kita dan semua kemurahan > Allah diambil lagi, anak kita yang sehat sehat kemudian di beri sakit dan > lumpuh total atau bahkan meninggal, kita sebagai manusia bisa melakukan > apa??" > > Akhirnya setelah hampir 1 minggu aku merenung dan bertanya tanya kepada > teman maupun ulama yang aku anggap lebih dalam ilmu agamanya, dengan penuh > keyakinan dan selalu berpositif thinking bahwa apa yang diberikan Allah > kepada kita pastilah yang terbaik, dan seandainya ini cobaan, pasti Allah > tidak akan mencoba lebih dari batas kemampuan kami dan setiap orang pasti > diuji dengan ujian yang berbeda, karena itulah Allah Maha Adil, karena kalau > ujian semua orang adalah sama, maka disitu Allah tidak Adil. Alhamdulilah, > kami ternyata masih diberikan keimanan dan tidak mengambil jalan putus asa > dengan melakukan ABORSI. > > Dan ternyata buat kami sekrang ini, ujian masalah anak ketiga ini menjadi > ujian keimanan kami yang besar maknanya, kenapa Allah dalam Firmannya > menyebutkan kalau ada 3 perhiasan dunia, ANAK, ISTRI, KUDA Tunggangan. Dan > anak menempati urutan pertama ternyata memang masalah anak akan menjadikan > kita bener bener teruji, dan ternyata masalah cobaan harta yang aku alami di > tahun lalu,ternyata tidak seberat yang aku rasakan saat ini. > > Memasuki bulan ramadhan, terus terang saya berusaha memperbanyak ibadah dan > berusaha memaximalkan bulan yang penuh berkah ini, setiap kali menonton > mujizat shodaqah yang diasuh Ustadz Yusuf Mansyur dan Pernah lihat di Metro > TV, kalau Shelomita pernah mengalami vonis yang sama terhadap anak > pertamanya yang dianjurkan Aborsi karena mengidap Rubela dan ternyata sampai > sekarang anaknya normal normal saja. Akhirnya semakin memantapkan saya dan > trus berusaha untuk berdoa kepada Allah. Sampai suatu saat saya mendengarkan > ceramah, kalau bershodaqah dengan harta yang engkau cintai maka itu sebaik > baiknya shodaqah. Malam harinya saja bicara dengan istri, kamu ada harta apa > yang kamu cintai mari kita zakat dan shodaqahkan, kata istri aku, " Harta > yang paling aku cintai ya anak anak dan suami aku, kan perhiasan aku sudah > hilang dirampok di bulan april kemarin. Harusnya kamu yah yang mesti > evaluasi?" Akhirnya kami ambil keputusan untuk menzakat dan shodaqahkan > mobil kami satu satunya, toh kami berangkat kantor juga naik angkutan umum > maupun sepeda motor juga bisa dan kalaupun perlu mobil kita masih bisa > menggunakan taxi. > > Jumat saya jual mobil, dan semuanya berjalan dengan lancar, hari sabtu & > minggu kita salurkan dana yang kita peroleh dari menjual mobil kepada yang > berhak. Dan hati ini benar benar merasa plong tanpa ada beban sedikitpun, > bahkan kita juga tidak kuatir kita pulang mudik ke jawa timur akan memakai > mobil apa, karena kami yakin pasti Allah akan menolong kami. > Seninnya, saya masuk kerja seperti biasa, eh tiba tiba ketika melintas di > lorong kantor, salah satu direktur merangkul saya dari belakang dengan > senyum yang penuh kehangatan dan berkata " Kamu orang yang sangat menikmati > hidup " saya jawab, " Maksudnya menikmati hidup bagaimana mana Pak", beliau > jawab, " Ya kamu berangkat pulang kantor naik motor gede Ninja 250 warna > hijau lagi", trus beliau berlalu dari saya. > Saya jadi terbengong bengong, seperti ada yang menghujam di benak saya, " > Apakah saya terlalu hidup bermewah mewahan, Apakah saya jauh dari hidup > sederhana?? Ya Allah,kenapa beliau berkata seperti itu, apakah ini juga > salah satu teguran dari Allah melalui beliau" Akhirnya saya bertanya Tanya > ke teman sedivisi saya, Apakah saya hidup terlalu mewah? Mereka mengatakan, > enggak koq, kami melihatnya kamu biasa biasa aja, naik motor naik angkutan > umum dan kehidupan juga biasa biasa saja koq, andaikata kamu beli motor itu > juga tidak sampai berhutang. > > Tetap saja malamnya saya tidak bisa tidur dengan tenang dan terus > merenungkan apa yang terjadi seharian tadi, akhirnya saya minta ijin istri > untuk menjual dan sekalian menzakat dan menshadaqahkan sepeda motor yang > saya idamkan dari awal tahun. > Besuknya saya langsung pasang iklan di Koran untuk menjual motor tersebut, > tetapi sampai 10 hari tetap belum laku motor tersebut, banyak yang datang > dan melihat tapi semuanya belum berjodoh. Sampai akhirnya di H-1tanggal 15 > September 2009, sebelum saya pulang mudik dengan mobil pinjaman teman, ada > seseorang yang telpon dan berniat membeli motor tersebut, saya minta dia > datang kerumah jam 16.30 setelah saya pulang ke kantor. Jam 16.30, dia > (Etnis Tionghoa) datang bersama temanya dengan naik motor, dan terjadi > negosiasi harga dan sepakat motor dijual ke dia dengan pembayaran transfer > di ATM BCA dekat dengan rumah aku, dalam hati saya mengucap syukur,ternyata > di detik detik terakhir sebelum saya mudik, rencana saya untuk menjual motor > akan bisa terlaksana dan bisa saya salurkan di jalan Allah. > > Sehabis saya membatalkan puasa, kita berangkat ke ATM dengan saya dibonceng > calon pembeli dengan alasan test drive, tetapi setelah sampai ATM, dia > bilang tidak bisa bayar transfer karena kakaknya tidak jadi transfer jadi > mesti dibayar cash di rumah dia di Pluit, akhirnya kita dari rawamangun > berangkat naik motor tersebut dengan saya sekalian membawa BPKB motor > tersebut. Jam 19.00 kita sampai Pluit dan dia minta ijin isi bensin, saya > pun yang dibonceng turun dari motor, tetapi apa yang terjadi, dia malah > membawa kabur motor saya. Dari situ saya baru menyadari kalau saya menjadi > korban penipuan yang sering saya baca di Koran Koran. Selanjutnya saya > melaporkan hal ini ke Polsek Penjaringan, dan segera di BAP oleh kepolisian, > jam 23.00 saya sudah kembali kerumah dengan naik ojek. > > Dirumah saya berpikir, saya sedang diuji apalagi ya Allah…Sepertinya iman > saya sedang diuji oleh Allah, disaat saya akan melakukan hal yang menurut > kami baik, ternyata semuanya tidak berjalan lancar. Saya tetap berusaha > mengambil hikmah positif di balik semua ini, dan dari akal saya, saya coba > ambil hikmahnya : > 1. Saya masih diberikan keselamatan oleh Allah, karena saya berniat baik > maka saya tidak mengalami cedera apapun, bisa jadi kalau bukan karena saya > berniat shadaqah, mungkin saya akan teraniaya karena saya juga membawa BPKB > motor tersebut, No Rangka JKAEX250J9DA44195, No. Mesin EX250JEA44195. > 2. Mungkin orang tersebut lebih memerlukan daripada list panti asuhan > ataupun masjid yang sudah kami list untuk shadaqah kami, kalau dia tidak > mendapatkan motor saya , mungkin dia akan melakukan perbuatan yang lebih > keji lagi. > 3. Mungkin Allah membuat jalan shadaqah motor saya ini tidak selancar > ketika saya menjual mobil untuk shadaqah, karena mungkin Allah ingin menguji > iman saya, kalau jual mobil dengan nilai lebih besar dan shadaqah aja bisa, > maka menjual motor dengan nilai lebih kecil tentunya makin gampang untuk > niatan shadaqah saya. Mungkin disinilah saya akan mendapatkan tambahan > pelajaran hidup. > 4. masihkan saya berpikir positif kepada Allah…karena ketika sesaat motor > saya dibawa kabur, yang ada di benak saya adalah saya menyalahkan Allah, Ya > Allah kenapa engkau yang Maha Tahu, tahu apa yang ada di hati aku, tahu apa > yang ada di hati setiap manusia tahu yang ada dihati pelaku tersebut, kenapa > Engkau tidak berusaha menghentikan tindakan jahat dia. Ya Allah, maafkan > hambanya yang sempat terbersit negative thinking kepada Mu. > > Setelah kehilangan motor, besuknya saya pulang kampung dengan mobil > pinjaman dari teman yang kebetulan dia mudiknya naik pesawat ke pulau > seberang. Benar kan, keyakinan saya, meskipun saya telah jual mobil, saya > tidak akan kesulitan mudik, karena saya yakin bahwa Allah akan menolong kami > lewat tangan siapa saja. > > Selasai kita mudik, tanggal 25 Sepetember kita sudah sampai lagi di > Jakarta. Tanggal 27 Sepetember, saya mendapat telepon dari Polsek > Penjaringan Jakarta Utara, kalau penipu motor saya sudah ketangkap, dan saya > diminta datang ke kantor polisi untuk memastikan bahwa dia penipunya. > Langsung siangnya saya meluncur ke kantor polisi, dan memastikan kalai dia > yang menipu saya. Meskipun sepeda motor saya belum ketemu, tapi saya merasa, > perjalanan hidup selama bulan ramdhan kali ini begitu berarti. Dan saya > yakin kalau memang Allah menghendaki motor saya ketemu, saya tetap akan > melaksanakan rencana saya dari awal. Semoga aparat kepolisian bisa membantu > menemukan motor saya tersebut. > Awal October 2009, saya dan istri sudah di BAP lanjutan, untuk proses lebih > lanjut kepengadilan. Sebagai warga Negara saya akan terus mengikuti proses > hukum yang benar, dan semoga pelakunya dibukakan pintu hatinya agak jangan > pernah mengulangi tindakan yang melanggar hokum tersebut. > > Semoga kami sekeluarga bisa menyelesaikan semua permasalahan yang kami > hadapi, > Dan semoga dengan kejadian yang kami alami ini, membuat kami semakin > beriman dan bertaqwa kepada Allah, dan membuat kami semakin peduli dengan > sesama yang kekurangan. > > Desember 2009, mohon doa pembaca sekalian agar nanti anak kami yang ketiga > lahir, semoga Allah menunjukan kebesaranya kepada kami, dan memberikan > titipan yang terbaik, anak yang Sholeh, sempurna, sehat dan berbakti kepada > Agama, Orang Tua dan Negaranya, agar senantiasa memperoleh kebahagian dunia > akherat. > > Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari perjalanan hidup saya di > tahun 2008- sekarang. > > Allah memberikan sesuai dengan Kebutuhan Kita bukan Keinginan Kita > > >