Wa rela loss banyak dari BUMI gara-gara dihajar isu pajak sama anak buah Sri 
Mulyani, asal Skandal Century bener-bener diungkap sejelas-jelasnya sampai 
semuanya jernih.

Ngeri kalau dengerin Arbi Sanit kemaren...

Mendingan harta wa di BUMI abis, asal negara ini jadi lebih baek
  ----- Original Message ----- 
  From: Jacob Oen 
  To: obrolan-bandar@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, February 11, 2010 1:19 PM
  Subject: Re: [ob] Sengketa pajak berpotensi benamkan kinerja BUMI





  Ada 2 hal yang bisa dipetik manfaatnya bagi kepentingan rakyat (baca: 
kemenangan Rakyat) jika hal berikut ini sungguh-sungguh dilakukan yang didasari 
oleh kejujuran, kebenaran, keadilan dan koridor hukum:

  1. Sikap tegas Pemerintah dalam mendisiplinkan dunia usaha dan pengusaha 
untuk memenuhi kewajibannya dalam pembayaran pajak adalah sesuatu yang sangat 
baik dan perlu diapresiasi. Karena jika pendapatan Negara meningkat maka dana 
tersebut bisa digunakan sebaik mungkin untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, 

  2. Sikap GOLKAR yang konsisten untuk membongkar dugaan penyimpangan atas 
kebijakan dan penggunaaan dana bail-out Bank Century patut juga diapresiasi,

  SEPANJANG PENGUSUTAN KASUS PAJAK ATAS BAKRIE GROUP DAN UPAYA GOLKAR 
MEMBONGKAR DUGAAN PENYIMPANGAN ATAS KEBIJAKAN DAN PENGGUNAAN DANA BAIL-OUT BANK 
CENTURY BUKAN MERUPAKAN ALAT TAWAR dari kedua belah pihak YANG PADA GILIRANNYA 
MENUAI KOMPROMI.

  "RAKYAT AKAN MEMANTAU DAN MENUNGGU HASIL AKHIRNYA."
      




------------------------------------------------------------------------------
  From: Data Saham <datasaha...@yahoo.com>
  To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
  Sent: Thu, February 11, 2010 10:41:42 AM
  Subject: [ob] Sengketa pajak berpotensi benamkan kinerja BUMI

    


        JAKARTA: Aburizal Bakrie, Ketua Umum Partai Golkar sekaligus pemilik 
Grup Bakrie, makin terang-terangan melawan tekanan pemerintah atas upaya 
penyidikan dugaan tindak pidana pajak yang melibatkan 3 perusahaannya. 

        "Kita mesti hindarkan bermain yang menggunakan pajak sebagai instrumen 
penekan. Tentu hal itu tidak baik dan sikap Golkar tidak akan berubah karena 
tidak ada hubungan. Kalau ditekan-tekan, saya akan lawan," katanya seusai 
pertemuan dengan anggota DPR serta jajaran pengurus pusat serta menteri dari 
Partai Golkar, di Jakarta, kemarin. 

        Pertemuan ini meneguhkan konsolidasi Partai Golkar yang terancam 
terdepak dari koalisi pemerintahan pascasikap kerasnya dalam pengusutan skandal 
Bank Century melalui Panitia Khusus Hak Angket DPR. 

        Selain Menko Kesra Agung Laksono serta Menteri Perikanan dan Kelautan 
Fadel Muhammad, juga ada Menteri Perindustrian M.S. Hidayat dan Ketua Fraksi 
Partai Golkar DPR Priyo Budi Santoso. 

        Menurut Ical-panggilan akrab Aburizal-kasus pajak yang terus 
diungkit-ungkit itu tidak akan membuatnya ciut nyali, termasuk dalam mendorong 
Fraksi Golkar dalam mengungkap kasus Bank Century. "Ancaman ditembak mati pun 
Partai Golkar tidak akan berubah." 

        Tiga perusahaan Bakrie yang sedang terbelit kasus pajak sebesar Rp2,1 
triliun adalah PT Kaltim Prima Coal, PT Arutmin Indonesia, dan PT Bumi 
Resources Tbk. Bumi adalah pengendali saham KPC dan Arutmin masing-masing 13,6% 
dan 70%. 

        Tak berselang dari pertemuan Partai Golkar, Presiden Susilo Bambang 
Yudhoyono menggelar rapat mendadak bersama sejumlah menteri. Sesuai jadwal 
setelah bertemu dengan Dewan Gelar Kehormatan dan Tanda Jasa, dijadwalkan 
bertemu panitia perayaan Imlek Nasional di Istana Presiden pada pukul 15.00 
WIB. 

        Namun, Kepala Negara beralih menuju Wisma Negara ditemani Sudi 
Silalahi, Mensesneg dan Djoko Suyanto, Menkopolkam. Pertemuan dengan panitia 
Imlek dilakukan setelah itu. 

        Juru bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha membantah rapat mendadak 
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Wisma Negara siang terkait dengan 
pertemuan Partai Golkar. "Terlalu jauh Tidak sampai ke sana." 

        Senin pekan ini, Presiden memerintahkan jajaran Polri melakukan 
penegakan hukum pada semua tindak kejahatan "Jangan lupa pula yang namanya 
korupsi, kejahatan pajak, mengemplang utang yang ditanggung rakyat harus 
dituntaskan karena itu menyangkut rasa keadilan rakyat." 

        Namun, Ical menegaskan tidak ada hubungan antara kasus pajak yang 
ditudingkan ke arahnya dan sikap tegas Golkar dalam kasus Bank Century. Bahkan, 
dia kembali menegaskan ketiga perusahaan yang sedang terbelit kasus pajak itu, 
bukan lagi miliknya. 

        Data PT Bakrie & Brothers Tbk, induk usaha Bumi, menyebutkan 
kepemilikan perusahaan yang dikendalikan oleh keluarga Aburizal Bakrie itu 
hingga Oktober 2009 sebesar 18,6%. Data ini bertentangan dengan klaim Ical 
sebelumnya bahwa keluarga Bakrie hanya memiliki 7% saham Bumi. 

        Peneliti senior Centre for Strategic of International Studies (CSIS) J. 
Kristiadi mengatakan sudah saatnya Presiden Yudhoyono bertindak tegas untuk 
efektivitas pemerintahan. 

        "Dia harus berani mengusir Golkar keluar. Jangan sampai Presiden 
menjadi bulan-bulanan partai politik. Efektivitas pemerintahan memerlukan 
kesolidan di dalamnya, oleh karena itu dia harus cari mitra yang solid." 

        Menurut Kristiadi, Presiden tak perlu termakan gertak sambal partai 
politik sehingga justru menjadi bulan-bulanan dalam skandal Bank Century. 

        Saham tergerus 

        Kisruh pajak makin menggerus harga saham Bumi seiring kabar penyidikan 
pajak perusahaan pertambangan batu bara bakal segera rampung. Harga saham 
perusahaan berkode BUMI ini turun 2,17% atau Rp50 ke level Rp2.250 kemarin. 
Dengan mengacu pada harga saham tersebut, nilai kapitalisasi pasar perseroan 
mencapai Rp43,65 triliun. 

        Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, menolak 
permohonan gugatan praperadilan KPC atas proses penyidikan Ditjen Pajak. 
Penolakan hakim atas gugatan praperadilan membuka jalan bagi Ditjen Pajak untuk 
mempercepat proses penyidikan. 

        Selain KPC yang diindikasikan merekayasa penjualan untuk menghindari 
pajak, Direktorat Jenderal Pajak juga mengusut kasus serupa di dua perusahaan 
tambang batu bara Grup Bakrie lainnya, yakni Bumi dan Arutmin Indonesia. Total 
dugaan kurang bayar pajak tiga perusahaan itu Rp2,1 triliun-semuanya terjadi 
pada 2007. 

        Analis PT Kim Eng Securities Indonesia Katarina Setiawan dan Ricardo 
Silaen menilai keputusan pengadilan menolak gugatan praperadilan berdampak 
cukup signifikan bagi Bumi. 

        Kisruh pajak seperti yang dihadapi Bumi umumnya memiliki dua opsi 
penyelesaian, yakni pengadilan atau menempuh jalur di luar pengadilan dengan 
membayar kewajiban pajak plus denda 400% dari nilai pajak. 

        Jika Bumi memilih opsi pengadilan dan kalah, mereka harus membayar 
kewajiban pajak dan denda 400% serta pidana kurungan penjara maksimum 6 tahun. 

        "Kami mengestimasikan jika Bumi bersalah, potensi denda dan kewajiban 
pajak yang harus dibayar nilainya mencapai Rp10,5 triliun atau tiga kali lipat 
dari proyeksi laba bersih Bumi akhir tahun ini," tuturnya dalam laporan riset 
harian, kemarin. 

        Laporan keuangan triwulan III/2009 Bumi Resources menunjukkan 
pendapatan perseroan US$2,33 miliar, menurun 4,23% dibandingkan dengan periode 
yang sama pada 2008. Laba bersih perusahaan dibukukan pada level US$360,22 juta 
(Rp3,3 triliun) menurun sebesar 26,5% dibandingkan dengan 2008. 

        Persoalan pajak, menurut riset Kim Eng, menjadi ganjalan utama 
perseroan mencari utang dalam jangka pendek. "Kami merekomendasikan menghindari 
saham tersebut dan mengalihkannya ke emiten batu bara lain seperti PT 
Perusahaan Tambang Bukit Asam Tbk dan PT Adaro Energy Tbk." 

        Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Riset PT BNI Securities Norico 
Gaman. Alasannya, sengketa pajak senilai Rp2,1 triliun setara dengan sepertiga 
laba bersih Bumi per Desember 2008 yang mencapai US$645,36 juta, atau sekitar 
Rp6,2 triliun. 

        "Gugatan pajak Bumi secara sekaligus akan sangat merugikan pemegang 
saham, karena paling tidak 30% laba bersih akan berkurang jika Bumi diwajibkan 
membayar pajak. Ini akan menjadi sentimen negatif." 

        Secara fundamental, lanjutnya, denda pajak berpotensi menggerus laba 
usaha perseroan, sehingga ekspektasi pemegang saham terhadap perolehan dividen 
pun semakin menciut. 

        Bisnis mencatat isu pajak yang mencuat pada 11 Desember 2009 itu 
diikuti koreksi saham Bumi ke level terendah lima bulan sebelumnya, yakni 
Rp2.100 pada 21 Desember


        Forex Trading & Forum, Free Forex Robot ,  Free Forex Ebook 
       







  

Kirim email ke