Thank you so much Pak Senir.

Ya, tetapi cash flow terakhir yg digunakan dalam perhitungan khan disaat saham 
beredarnya masih 3.788miliar.
setahun lagi mungkin, ketika cash flow yg dipergunakan sudah termasuk impact 
dari dana RI. 

Please dong, advise; periksa perhitungan2 pada excel terlampir, dan ajarin saya 
bagaimana menentukan % pertumbuhan Cash Flow yg sebagai input serta cara 
menentukan diskaun faktor.  Apakah CF yg saya pergunakan sudah benar yaitu CF 
from operating activity?

Timur

 



________________________________
From: Sanir Suyitno <sanir.suyi...@gmail.com>
To: OB Forum <obrolan-bandar@yahoogroups.com>; i4...@yahoo.com
Sent: Tue, March 2, 2010 8:42:16 AM
Subject: Re: [ob] Menghitung harga Banderol :: Ajarin Dong!

Bos, 

Saham beredarnya bukannya skrng menjadi 9.4 miliar lebih pasca right issue 
kemarin.

salam,

BANGGA PAKAI PRODUK DAN JASA ASLI INDONESIA
________________________________

From: TimurLangit <i4...@yahoo.com> 
Date: Mon, 1 Mar 2010 16:01:05 -0800 (PST)
To: Obrolan Bandar<obrolan-bandar@yahoogroups.com>
Subject: [ob] Menghitung harga Banderol :: Ajarin Dong!
  
Saya baru baca sebuah buku yg didalamnya ada tabel perhitungan fair value dari 
sebuah saham. 
Dibuku itu disebutkan, bahwa sebaiknya berdaganglah di saham yg kasi diskaun 
besar dari harga fair value nya. Hal ini dikarenakan resiko untuk harga turun 
lagi akan lebih kecil dan lebih lambat. 

Iseng2, saya bikin excel nya (terlampir). Saham yang saya hitung adalah UNSP.
Beberapa hal yang membuat saya bingung;
- Dari data yg saya dapat, Cash flow from moperating activity UNSP mengalami 
pertumbuhan rata2 dan konsisten diatas 48% pertahun sejak 2007.
- Kalau saya gunakan 48% pada excel perhitungan itu, maka fair value UNSP 
menjadi diatas Rp5000. 
- Padahal Faktor Diskaun nya saya kasi 14%

Tolong periksa perhitungan2 pada excel terlampir, dan ajarin saya bagaimana 
menentukan % pertumbuhan Cash Flow yg sebagai input serta cara menentukan 
diskaun faktor.

Menurut saya, diskaun faktor haruslah interest rate dari obligasi or sukuk, or 
yg mana yg lebih besar. Dengan asumsi, kalau % pertumbuhan dibawah diskaun 
faktor, maka saham itu tidak lebih baik daripada obligasi or sukuk yg lebih 
terjamin. 

Timur





      

Kirim email ke