dari sini kayaknya:

http://www.detiknews.com/read/2010/03/05/070843/1311647/10/pdip-minta-nama-yang-terlibat-kasus-century-tak-diundang-ke-dpr


*Jakarta* - Sebagai partai oposisi, tampaknya Partai Demokrasi Indonesioa
Perjuangan (PDIP) semakin menyalak galak. PDIP merekomendasikan kepada DPR
untuk tidak mengundang nama pejabat yang terkait kasus Century dalam setiap
forum yang dilaksanakan DPR.

"Fraksi PDIP akan minta kepada pimpinan DPR agar nama yang direkomendasikan
dalam keputusan terkait skandal Century, untuk tidak diundang dalam berbagai
forum yang diadakan DPR," kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan Tjahjo
Kumolokepada detikcom melalui pesan singkatnya, Kamis (4/3/2010).

Ia mencontohkan, misalnya Menteri Keuangan Sri Mulyani diundang sebagai
mitra kerja oleh DPR, maka ia tidak boleh datang untuk memenuhi undngan
tersebut. Ketidakhadiran Sri Mulayani saat itu menurut Tjahjo bisa diwakili
oleh Sekjen dari Kementerian Keuangan. Dan itu tidak hanya berlaku bagi Sri
Mulyani saja, tapi berlaku bagi seluruh nama yang tersebut untuk bertanggung
jawab terhadap bailout Century yang merugikan negara Rp 6,7 triliun ini.

Lebih lanjut pria berkacamata ini mengatakan, pemerintah dan DPR merupakan
hasil dari produk politik. Sehingga keputusan politik DPR tentang skandal
Bank Century ini, harus diletakkan dalam konteks sistem pemerintahan
presidensial.

Tjahjo berpesan, bahwa pemerintah sekarang ini harus berhati-hati dalam
menjalankan pemerintahannya, terlebih setelah ditinggal oleh partai
pendukungnnya. "Aliansi politik pemerintahan SBY saat ini sudah lemah
posisinya, dengan ditinggal PPP, Golkar dan PKS. Pemerintahan saat ini
sedang dalam lampu merah," ujar Tjahjo menutup pembicaraannya.




2010/3/10 Hubert Nice <hubertn...@yahoo.com>

>
>
>
>
> maaf, dalang skenario ini siapa ?
>

Kirim email ke