BI Rate Turun, Bunga Kredit Ikut LuruhBila BI rate 8,5%, bank akan 
turunkan bunga kredit menjadi 11%-13%
Novrida Manurung, Dian Prasomya Ratri
  posted by kontan on 06/05/07

 JAKARTA. Tak hanya ekonom, para bankir pun punya ekspektasi sama soal BI rate 
yakni turun menjadi 8,5% pada bulan Juni ini. Yang menarik, mereka pun 
berjanji, bila Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga patokannya, perbankan 
bakal merespon dengan menurunkan bunga kredit. 
Direktur Treasury LippoBank, Gottfried Tampubolon bilang, penguatan nilai tukar 
rupiah dan inflasi yang terkendali menjadi momentum yang tepat bagi BI untuk 
menurunkan BI rate sebesar 25 basis poin. "Pasar melihat ada kemungkinan BI 
Rate turun hingga mencapai 8,5% atau bahkan 8%," jelas Gottfried kemarin.
Permintaan kredit bakal naik

Direktur Bank Mega Kostaman Thayib menambahkan, dengan inflasi tahunan sampai 
Mei 2007 sebesar 6,01%, mestinya BI rate bisa turun lagi. Apalagi BI memasang 
target selisih BI rate dengan inflasi adalah sebesar 1,5%-2%.
Nah, kalau penurunan BI rate tersebut lantas diikuti dengan penurunan suku 
bunga penjaminan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), itu bakal menurunkan 
biaya dana atau cost of fund perbankan. "Dengan begitu bank akan memberikan 
bunga kredit yang lebih rendah lagi," kata Gottfried. ?
Wakil Direktur Utama BNI Gatot Suwondo menambahi, perbankan memang tak serta 
merta merespon penurunan BI rate dengan menurunkan bunga kreditnya. Bank akan 
menurunkan terlebih dulu bunga simpanannya. 
Gatot bilang, waktu yang dibutuhkan untuk menurunkan bunga kredit sejak 
diturunkannya bunga penjaminan dari LPS sekitar satu bulan hingga dua bulan ke 
depan. Artinya, bila Rapat Dewan Gubernur BI memutuskan BI rate akan turun pada 
Juni 2007, maka bunga kredit akan turun sekitar Juli atau Agustus 2007. 
Yang jelas, kata Gatot, dalam menentukan bunga kredit, perbankan selalu menjaga 
selisih antara bunga simpanan dan bunga kredit sekitar 5%-6%.
Gatot menambahkan, BNI saat ini memberikan bunga kredit sekitar 12%-13%. "Bila 
BI dan LPS menurunkan suku bunga menjadi 8,5% berarti ada kemungkinan bunga 
kredit BNI turun menjadi sekitar 11%-12%," tuturnya.
Senada Direktur Bank Mega, Kostaman Tayib bilang, saat ini rata-rata bunga 
kredit perbankan sekitar 13%-14%. Kalau BI rate turun 25 basis poin, 
kemungkinan bunga kredit bakal menyusut 1% menjadi sekitar 12%-13%.
Penurunan BI rate juga bakal menaikkan permintaan kredit ke perbankan. Kalau BI 
rate makin mengecil, penempatan dana di Sertifikat Bank Indonesia (SBI) bakal 
tak menarik lagi. Bank mau tidak mau bakal mengalihkan dananya ke dalam bentuk 
kredit.
Seperti berita KONTAN kemarin, turunnya dana yang parkir di SBI sudah mulai 
terlihat. Sejumlah bank besar mulai menurunkan penempatan duitnya di SBI. Bank 
Central Asia misalnya, sudah mengurangi SBI-nya hingga Rp 8 triliun. Pun dengan 
Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang dananya di SBI sudah menyusut menjadi 11%-13% 
dari total kreditnya. Padahal sebelumnya mencapai 20%.
Perbankan juga mulai agresif memberikan kredit. Bank-bank pada kuartal kedua 
ini mulai kebanjiran permintaan kredit, terutama untuk sektor perkebunan, 
infrastruktur dan usaha kecil menengah. "Jadi, apa alasan BI menahan BI rate?" 
ungkap Kepala Ekonom Bank BNI Tony Prasetiantono.
 
 
   

       
---------------------------------
Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect.  Join Yahoo!'s user panel 
and lay it on us.

Kirim email ke