Neptune Lunasi Dipasena Para petambak plasma masih mengkhawatirkan pola kerjasama inti-plasma
Yusuf Damarwianggo posted by kontan on 06/26/07 JAKARTA. Konsorsium Neptune, yang dimotori oleh PTCentral Proteinaprima (CP Prima), telah melunasi pembelian tambak udang Dipasena Citra Dharmaja senilai Rp 680 miliar. "Neptune sudah melunasi seluruh harga, Rp 680 miliar. Itu termasuk pelunasan utang petambak ke pemerintah sebanyak Rp 220 miliar," kata Renny O. Rorong, Sekretaris Perusahaan PTPerusahaan Pengelola Aset (PPA) kepada KONTAN pada Senin (25/6) sore. Renny menyatakan penjualan Dipasena ke Neptune merupakan penjualan tanpa syarat. Maksudnya, setelah urusan pembayaran tuntas, maka apa yang terjadi berikutnya di Dipasena merupakan urusan korporasi pemilik Dipasena, dalam hal ini Konsorsium Neptune. Mahar Sembiring, Direktur CP Prima, menyatakan setelah urusan pembayaran tuntas, pihaknya akan fokus pada usaha perbaikan infrastruktur Dipasena. Itu akan berlangsung selama 20 hari ke depan," jelas Mahar, Senin (25/6). Hanya 200 petambak Selain telah menyelesaikan pembayaran, Neptune dan PPA juga telah menuntaskan proses verifikasi kepemilikan para petambak plasma Dipasena. Dalam dokumen rencana bisnis revitalisasi Dipasena yang disusun Neptune terungkap bahwa Neptune meminta PPA untuk memverifikasi terlebih dahulu kepemilikan para petambak. "Proses itu telah selesai, dan penyerahan sertifikat telah terlaksana. PPA sudah mengawal Dipasena sampai ke gerbang revitalisasi," jelas Renny. Sumber KONTAN di Dipasena mengatakan bahwa verifikasi hak kepemilikan berjalan mulus. "Sertifikat kepemilikan 99,99% tak ada masalah," ujar sumber yang menolak untuk dikutip. Sumber itu menyatakan bahwa saat ini ada 7.600 plasma di Dipasena. Jumlah petambak yang belum memiliki sertifikat atas nama sendiri hanya sekitar 200 plasma. Neptune mensyaratkan para petambak untuk memiliki kepemilikan untuk diikutkan dalam program revitalisasi Dipasena. Nah, para petambak yang tak lolos verifikasi akan ditolak oleh Neptune. "Yang sekarang menjadi sumber keresahan petambak Dipasena adalah pola kemitraan inti-plasma," bisik sumber KONTAN. Dalam rencana bisnisnya, Neptune menyatakan akan menggunakan kembali konsep inti-plasma yang diterapkan CP Prima sejak tahun 1994 di lahan tambaknya. CP Prima melalui anak perusahaannya, Central Pertiwi Bahari, menguasai tambak udang Bratasena seluas 24.000 hektare yang berlokasi di Tulang Bawang, Lampung. "Konsep perjanjian kerjasama (PKS) akan kami bahas bersama dengan petani plasma," ujar Mahar, menanggapi keberatan petambak atas perjanjian kerjasama yang akan diterapkan. Disclaimer: Although this message has been checked for all known viruses using Trend Micro InterScan Messaging Security Suite, Bukopin accept no liability for any loss or damage arising from the use of this E-Mail or attachments.
<<02.gif>>
<<IMSTP.gif>>
<<02_b.jpg>>