yaa! tunggu aja kalu dah masuk pasar indonesia, aku pun mau pake..! kalu 
ditunggu-tunggu belum implemented juga...ya podo wae..istilah prokem saya sih 
basa basi aja deeh! lumayan lah! dengerin dongeng seribu satu malam..
   
  salam.

Dean Earwicker <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          Bukan nonsense mbah, mobil dengan bahan bakar hidrogen sudah ada di 
Eropa, Jerman kalau nggak salah. Bukan hal baru sih.
Yang "tricky" adalah, untuk memecah air menjadi H2+02 pakai energi listrik, 
yang sumbernya adalah.... batu bara :) 

Jadi ya podo wae. Cuma jadi bebas polusi aja.

Ah regional merah lagi....

Regards,
DE

  On Dec 5, 2007 7:39 AM, jsx_consultant < [EMAIL PROTECTED]> wrote:
            Please STOP this NONSENSE !!!!

--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, SSTrader-03 <[EMAIL PROTECTED]> 
  
wrote:
>
> Tapi kok agak-agak aneh Pak ....
> 
> Bahan bakar air? Mobil hidrogen kah?
> 
> Tapi kok tanpa modif mesin...lha ini bikin bingung...trus 
Penemunya yang
> misterius
> 
> 
> 

    
  > On Dec 5, 2007 6:56 AM, w | i | d | h | i | e <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Yang bener nih,... ntar minyak fosil ndak laku lagi dong ?
> >
> >
> > 
=====================================================================
===============================
> >
> >
> > JAWA POS Jumat, 30 Nov 2007
> > * Penemu Blue Energy Warga Nganjuk
> > *
> > Berbahan Dasar Air, Dipamerkan dalam Konferensi PBB
> >
> > NGANJUK- Tak banyak yang tahu,
> > *penemu bahan bakar blue energy *yang sedang * dikampanyekan 
Presiden
> > Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) *ternyata berasal dari 
*Nganjuk*. Dia
> > adalah *Joko Suprapto*, warga Desa Ngadiboyo, Kecamatan Rejoso.
> > Kemarin, tim uji coba kendaraan berbahan bakar tersebut 
mengunjunginya.
> > Mereka dipimpin staf khusus Presiden SBY, *Heru Lelono*. 
Rombongan itu
> > dalam perjalanan dari Cikeas, Bogor menuju Nusa Dua, Bali, 
tempat digelarnya
> > United Nation Framework Conference on Climate Change (UNFCCC) 
2007.
> > "Luar biasa. Ini mobil Mazda Six punya Patwal Mabes (Polri) yang 
bisa
> > berkecepatan 240 kilometer per jam ini kami coba lari 180 
kilometer per jam
> > tanpa ada persoalan. Jadi, moga-moga apa yang kita uji coba ini 
benar-benar
> > bermanfaat. Insya Allah," ujar Heru begitu turun dari Ford 
Ranger B 9648 TJ.
> >
> > Untuk diketahui, pertemuan kemarin berlangsung di salah satu 
hotel di
> > Nganjuk. Rombongan Heru tiba sekitar pukul 09.00. Mereka 
mengendarai lima
> > unit kendaraan untuk menguji bahan bakar berbahan dasar air 
tersebut. Yakni,
> > dua pikap double cabin Ford Ranger, satu sedan Mazda 6, satu 
bus, dan satu
> > truk pengangkut blue energy.
> > Sebelumnya, rombongan dilepas oleh Presiden SBY, Minggu lalu, 
dari
> > kediaman pribadinya di Cikeas, Bogor. Rencananya, blue energy 
itu juga akan
> > dipamerkan kepada dunia dalam UNCFCCC atau Konferensi Kerangka 
Kerja PBB
> > tentang Perubahan Iklim di Nusa Dua, Bali .
> > "Kita ingin membuktikan kepada dunia internasional bahwa kita 
bukan bangsa
> > kere yang terombang-ambing harga minyak dunia. Bangsa Indonesia 
bisa
> > menemukan (bahan bakar, Red) sendiri," tandas Heru bangga.
> > Kepada puluhan wartawan yang sejak pagi menunggu kedatangan 
rombongan,
> > Heru mengungkapkan bahwa bahan bakar hasil penelitian belasan 
tahun Joko itu
> > sangat irit. "Sekitar satu lima belas (1 liter dibanding 15 
kilometer, Red).
> > Tadi kami mencatat, untuk menempuh 374,5 kilometer, hanya butuh 
25 liter,"
> > tutur staf khusus Presiden bidang otonomi daerah itu.
> > Selain hemat dan mampu meningkatkan performa kendaraan, lanjut 
Heru,
> > keunggulan bahan bakar tersebut adalah rendahnya emisi karbon 
yang
> > dihasilkan. Ini sesuai dengan pesan UNFCCC yang digelar 3-14 
Desember
> > mendatang.
> > "Sudah dicoba sendiri oleh Bapak Presiden. Beliau kemarin sempat 
duduk di
> > belakang knalpot bus ini sambil menciumi asapnya. Paspampres 
(pasukan
> > pengamanan presiden) sempat kerepotan takut Presiden karacunan, 
tapi tidak.
> > Coba saja," tantangnya.
> > Penasaran, Wakil Bupati Nganjuk Djaelani Ishaq yang kemarin ikut 
menyambut
> > kedatangan rombongan langsung mencoba mencium asap dari moncong 
knalpot bus.
> > "Sama sekali tidak ada baunya," kata Djaelani setelah berkali-
kali setelah
> > mengisap asap tersebut.
> > Ditemani Joko, Heru kemarin juga mengungkapkan bahwa untuk 
memakai blue
> > energy, mesin tidak perlu dimodifikasi. "Sama sekali tidak perlu 
ada
> > modifikasi apa-apa. Ini kami bawa mobil berlainan tahun, semua 
bisa pakai,"
> > tandasnya.
> > Bahkan, lanjut Heru, ada yang sebelumnya menggunakan solar dan 
di tengah
> > jalan langsung diganti 100 persen dengan blue energy. "Mobilnya 
malah
> > semakin tidak ada getaran," lanjutnya bangga.
> > Sementara itu, Joko Suprapto yang selama ini terkesan misterius 
soal
> > kedekatannya dengan SBY, kemarin mulai blak-blakan. Terutama soal
> > aktivitasnya sebagai peneliti dan penemu blue energy. Dia bahkan 
sempat
> > sedikit membeber teknologi yang mulai ditelitinya sejak 2001.
> > "*Intinya adalah pemecahan molekul air menjadi H plus dan O2 
min. *Ada
> > katalis dan proses-proses sampai menjadi bahan bakar dengan 
rangkaian karbon
> > tertentu," terang peneliti yang mengaku *mengambil ide dari 
ayat2 Alquran
> > itu. *
> > Untuk mesin dengan bahan bakar premium, solar, premix, hingga 
avtur, Joko
> > mengaku telah menyiapkan bahan bakar pengganti sesuai dengan 
mesinnya.
> > "Tinggal mengatur jumlah rangkaian karbonnya. Mau untuk mesin 
bensin, solar,
> > sampai avtur ya sudah ada," kata ayah enam anak itu.
> > Yang menarik,
> > *bahan dasar air yang digunakan adalah air laut. *"Kalau air 
tanah bisa
> > menyedot ribuan atau jutaan meter kubik. Kasihan masyarakat, 
paling bagus
> > nanti bahannya air laut," terang pria yang selalu menyembunyikan
> > identitasnya, termasuk almamater tempatnya meraih gelar 
insinyur, itu. (jie)
> >
> >
> > ------------------------------
> >
> > 
> >
>




    
  






  

                         


 
   
     Ciao! Salam cuan selalu..
  Terry Astradika 
   
   

       
---------------------------------
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.

Reply via email to