Sorry tapi saya setuju dengan Cleo, bangsa Indonesia tidak kalah rasisnya kok 
dibandingkan dengan Malaysia.

Daripada marah2in negara lain mari kita lihat akar permasalahan yg sebenarnya, 
kenapa batik, wayang, reog dll bisa dipatenkan oleh Malaysia? Ini tidak terjadi 
baru tahun ini, tapi sudah sejak bertahun2 yg lalu dan apa tindakan pemerintah 
Indonesia? Kenapa sekarang baru heboh? Kenapa selalu kecolongan? karena yg 
diurus adalah hal2 bodoh - video porno, keperawanan siswi sma, selingkuh 
pejabat, dll.

Kita dipandang rendah oleh bangsa lain karena ulah kita sendiri, jangan samakan 
kenyataan dengan mimpi. di Indonesia semua itu serba terbalik seperti bizzaro 
world, berapa banyak anak bangsa yg briliant yg terusir dari negeri ini? kenapa 
cuma yg tidak berkualitas yg bisa jadi PNS maupun pejabat? Saya kenal banyak 
sekali kawan yg briliant di bidangnya masing2 yg akhirnya harus terusir dari 
negara ini dan jadi rebutan banyak negara lain dengan iming2 jaminan finansial, 
kesehatan, dll. Saya juga kenal banyak anak pejabat menengah sampai atas yg 
sekolah keluar negeri hanya utk gonta ganti mobil, dugem, memakai narkoba dan 
sekolahnya tidak pernah selesai tapi begitu pulang bisa dengan mudah menduduki 
jabatan di perusahaan2 hanya berbekal "koneksi". TANYA KENAPA?

...
  ----- Original Message ----- 
  From: Mudy Situmorang 
  To: obrolan-bandar@yahoogroups.com 
  Sent: Saturday, December 08, 2007 8:20 AM
  Subject: OOT RE: [obrolan-bandar] Tidak ada yang benci orang Indonesia


  Mumpung sabtu pagi, mohon ijin bicara OOT Overstee Mbah..

   

  Malaysia itu per definisi Negara rasis (berbasis ras, membedakan ras). Masih 
tersisa beberapa negara rasis di dunia.

  Malaysia adalah negara (Ras) Melayu. Ras lain (India, Cina, dsb) secara 
sistematis, konstitusional, dan diatur dengan perundang-undangan memiliki hak 
dan kewajiban berbeda dibanding ras Melayu. Sistematis artinya antar ras 
diberlakukan segregasi untuk mencegah percampuran, demi mempertahankan 
kemurnian ras Melayu. Dengan kata lain ras non-melayu di Malaysia yang tidak 
melakukan perlawanan mengaku sebagai ras kelas 2 dan kelas 3 (sampai gak dapet 
kelas alias paria:).

   

  Berbeda dengan kerusuhan atau sikap rasis di Indonesia, terjadi melanggar / 
bertentangan dengan perundang-undangan dan falsafah bangsa. Orang keturunan 
Arab, Cina, India, Belanda, Jerman, di Indonesia diakui hukum sebagai warga 
negara yang setara dengan saya yang keturunan ke 23 dari Si Raja Batak, atau 
dengan Sultan Hamengkubuwono, yang notabene Raja Jawa. Soal ada warga keturunan 
yang perlu berjuang merebut hak-haknya itu wajar-wajar saja, tetapi hak itu 
sudah ada pada mereka sejak lahir, dan dijamin oleh konstitusi.

   

  Warga keturunan Malaysia untuk meraih persamaan harus melawan konstitusi dan 
falsafah negara rasis Malaysia. Sekalipun jarang ada kerusuhan tetapi status 
mereka adalah ras kelas dua (arab), kelas tiga (cina), kelas empat (india). 
Saya jamin kalau warga keturunan di Indonesia mau menjadi ras kelas dua tidak 
akan pernah ada kerusuhan. Tapi berarti sudah bukan lagi Indonesia, karena 
Indonesia didefinisikan 1928 sebagai kesatuan oleh orang-orang bumiputera, 
keturunan belanda, dan keturunan cina.

   

   

   

  Soal PPD, carding, korupsi, Indonesia memang buruk, tapi yang dihina bukan 
soal PPD, carding, korupsi, yang dihina adalah lambang Negara Kesatuan Republik 
Indonesia. Urusannya jauh berbeda. Urusan Garuda gak ada hubungan dengan tidak 
respek, tetapi kebencian.

   

   

   

   


------------------------------------------------------------------------------

  From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of 
Cleopatras Cat
  Sent: 08 Desember 2007 7:41
  To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
  Subject: [obrolan-bandar] Tidak ada yang benci orang Indonesia

   

  Selamat Pagi,

  saya mencoba memberikan tanggapan terhadap postingan Pak Salomo Gaol yang 
kemudian mendapat tanggapan rekan lainnya di OB. 

  ini OOT tapi mudah mudahan Thema seperti ini tidak perlu diperdebatkan lg.

  Tidak ada yang benci terhadap kita, orang Indonesia, yang ada adalah ketidak 
Respekt an mereka terhadap kita. kenapa bisa begitu? karena tingkah laku bangsa 
ini juga baik di dalam maupun di luar negri.

  Bukan rahasia lg kalo moral Ibu Ibu / Bapak Bapak pejabat di negri ini sama 
bobroknya dengan Bus PPD yang dulu saya lihat waktu saya masih di SD & sekarang 
saya masih lihat lalu lalang di jalan raya. 

  Waktu ada postingan di sini yang bilang kalo negara ini korrupt wah banyak 
yang ngamuk. wong kita ini memang korrupt kok. tidak semua mungkin, tapi sangat 
sebagian besar dari kita ini memang hidup, besar, dibesarkan & mati oleh KKN. 
jadi wajar kalo bangsa lain tidak punya Respekt terhadap negri ini. 

  contoh di dalam negri banyak Ibu Ibu / Bapak Bapak. ada yang bisa bilang ke 
saya berapa lama kontrak Freeport di Irian? berapa seh bagian RI sebenarnya? 

  contoh di luar negri? wah lebih banyak. 

  Indonesien adalah peringkat 1 untuk urusan carding di BKA [Bundeskriminalamt, 
DE], untuk urusan pesan 'memesan terus kabur' via Ebay Europa kita pun 
menduduki Rang 5 besar di Europa [ini 2004, sekarang mungkin sudah nummero 
uno], contoh lain? immigrant gelap asal Indonesien yang makin banyak jumlahnya, 
sah sah saja mencari penghidupan lebih baik di luar negri tapi dengan cara cara 
legal.

  Saya punya puluhan contoh lainnya yang lebih baik tidak perlu saya sebutkan 
karena akan menyinggung perasaan biar pun itu Fakten.

  di setiap bangsa ada yang rassistisch, ada yang tidak. Apa bangsa kita ini 
bukan bangsa rassistisch? ada yang bisa kasih jawaban ke saya?

  Konklusion postingan ini: tidak bijaksana bilang orang Malaysien itu bangsa 
rasis. kalo kita mau dihormati oleh bangsa lain ya kita harus berubah sikap 
dulu. wong kita ini bangsa mencla mencle kok. ndak punya sikap. soal rasisme 
itu apa rasanya kita semua tau karena di RI ini justru banyak bibit bibit SARA 
yang sangat berbahaya.

  Saya pernah numpang tinggal di kampung halaman orang 16 tahun, & saya tau 
kalo RI tidak dibenci di luar negri. so jangan asal kirim postingan yang bilang 
bangsa lain rasis tapi kita ini di RI seperti Alice in Wunderland.

  Tenkiu.

  Cleo.


  Mudy Situmorang <[EMAIL PROTECTED]> schrieb:

  Negara rasis malaysia bukan saingan Indonesia, sekarang juga sudah mulai 
rusuh. Mana ada orang mau jadi ras kelas dua. Cuma orang-orang bego di Malaysia 
yang rela jadi ras kedua dan ketiga. Lagian ras utamanya Melayu, mending 
Jerman, ras utamanya ngaku India J

   

  Udah rasis, katrok, ndeso, nggilani, ...

   

  Ok, balik ke ANTAAAAM.....

   

   


------------------------------------------------------------------------------

  From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of 
ben ben_
  Sent: 07 Desember 2007 17:45
  To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
  Subject: Re: [obrolan-bandar] Bagaimana bencinya orang Malaysia thp Orang 
Indonesia

   

  Cape juga lihat orang indonesia masih liburan ke malon, bli produk malon, 
kagum ama ekonomi malon.

  Ayo indonesia jangan kalah ama malon..Qta negara besar, asal qt bersatu, 
ekonomi tumbuh 7-8%, nggk ada kereusuhan malon is nothing.

  ----- Original Message ----
  From: Salomo Gaol <[EMAIL PROTECTED]>
  To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
  Sent: Friday, December 7, 2007 11:31:01 AM
  Subject: [obrolan-bandar] Bagaimana bencinya orang Malaysia thp Orang 
Indonesia

  Cape saya liat ANTM.

   

  mending baca ini deh buat hiburan.

   

  Regards,

   

  Salomo

   

   


------------------------------------------------------------------------------

  Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search. 





    


------------------------------------------------------------------------------

  Ihr erstes Fernweh? Wo gibt es den schönsten Strand. 

   

Kirim email ke