Kalau mau mempertimbangkan analyst research, sebaiknya pertimbangkan
juga*mana yang punya client base (aka money) yang besar.
*
The bad news is, salah satunya adalah Merril Lynch :(

Maybe they're too pessimistic, but in the other hand, *they have the ability
to make things happen. (!)*

Pernah nggak terpikir, misalnya saham XXXX sekarang harganya 6000. Kalau
analis A bilang saham XXXX mau ke 8.000, analis B bilang ke 4000, maka
kemungkinan *kedua target itu tercapai*, dengan kata lain, kemungkinan range
nya adalah +/- 2000 (*plus diskon*)

Tinggal kita tebak, mau turun baru naik atau sebaliknya.

Di 2007 ini terjadi di PTBA, PGAS (!) dan ANTM, dan mungkin TLKM (cmiiw)

Kok bisa dua target atas bawah tercapai? Wew, tanya sama bandarnya aja
hehe... janjian kale..

Karena analist perusahaan besar pasti gak asal cuap, ada "pride" dibaliknya,
karena kunci sukses di bisnis finansial adalah "trust".

Gimana bisa dapet trust kalau target analis gak kecapai (atas maupun bawah)
? heheh... tapi ini gak selalu kejadian, kadang juga analis bisa meleset
jauh dari kenyataan, either salah ketik atau salah gaul..
*
Size does matter. 'nuff sed.*


Regards,
DE

On Dec 19, 2007 2:31 PM, Sang Pemula <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

>   Kadang2 analis sekuiritas itu gak netral juga, mereka ngeluarin
> rekomendasi berdasarkan pesanan dan kepentingan2 tertentu. Patut dicatat,
> analisis2 yg dikeluarkan kan berdasarkan asumsi2, asumsi2 inilah yg lantas
> diutak atik supaya menghasilkan nilai wajar tertentu yg mereka bilang target
> price.
>
> Dlm hal ini saya lbh percaya analis teknikal, ga mungkin bohong, kan
> grafiknya langsung keliatan.
> Kalo fundamental ya itu tadi, asumsi nya bisa di utak atik semau2nya.
> Tinggal reasoning nya aja dibuat biar tampak masuk akal.
>
> Contoh :
> Harga rata2 minyak thn dpn, 100$, bisa masuk akal, alasannya trend harga
> minyak msh naik, konflik di tim teng blm selesai, perubahan iklim membuat
> musim dingin yg dingin luar biasa menimbulkan tekanan pd sisi permintaan
> dll.
> Sebaliknya, 70$, bisa jg masuk akal, alasannya, harga minyak saat ini sdh
> terlalu tinggi dan sifatnya spekulatif tdk mencerminkan keseimbangan antara
> penawaran dan permintaan. Negara2 OPEC jg siap menggenjot produksinya,
> Konflik di Irak hampir usai, apalagi ketika Bush diganti dgn presiden dr
> demokrat yg kebijakan LN nya lbh bersahabat & tdk konfrontatif.
>
> Yg bagusnya kalo ada di milis ini, yg telaten mencatat rekomendasi2 dr
> analis2, lalu nanti ditunggu dilihat kenyataannya, setelah itu hasilnya
> diumumkan di milis ini, so kita2 tau analis mana yg sering ngaco, mana yg
> emang beneran melakukan analisa jujur.
>

Kirim email ke