saya pernah baca mengenai dampak penurunan suku bunga...
ada beberapa tipe investor...(spekulan)

1. ada yang meminjam uang dari bank, dan berspekulasi bahwa suku 
bunga akan turun. trus dia minjemin ke orang lagi ke orang dengan 
suku bunga tetap. artinya kalau suku bunga turun, di bayar ke bank 
dengan suku bunga turun dan menerima pendapatan dengan suku bunga 
tetap dari orang ke tiga. namun kalau naik, maka dia merugi, karena 
pendapatnnya lebih kecil daripada pengeluaran bunga ke bank..

2. sektor perumahan, karena yang biasa dipakai sebagai prinsip para 
developer adala OPM (other people money) mereka tidak punya uang 
sendiri, tapi meminjam dari bank. jika suku bunga turun, maka jumlah 
yang harus mereka bayarkan akan lebih sedikit ke bank. artinya mereka 
makin untung.

subprime mortgage mungkin terjadi akibat kenaikan suku bunga AS yang 
terus -meneruss sehingga mau tidak mau harga jual rumah juga harus 
dinaikan, untuk ,enutupi kerugian akibat kenaikan suku bunga. karena 
harga naik, maka masyarakat tidak mampu membeli rumah, yang 
mengakibatkan kredit macet luar biasa ini. saat ini AS kelimpungan 
(atau mungkin pura - pura kelimpungan, bikin resesi - resesi-an agar 
dollar melemah supaya produknya bersaing dengan china) karena kredit 
macet dan defisit perdagangan yang makin besar, pengangguran makin 
tinggi da berbagai masalah lainnya..

untuk mengatasi itu, maka suku bunga secara tiba - tiba diturunkan 
dan mungkin bisa turun lagi agar dollar makin melemah....

AS ga bodoh, pastilah sebelumnya mereka (insider) sudah tau pasti 
suku bunga akan diturunkan, mereka tau pasti sudh jauh - jauh hari 
ambil tindakan, tapi pura - pura ga tau, pas bursa cras seduia, mreka 
pura - pura terlhat bingung...

bedanya orang AS dan Asia (khususnya indo)
kalau AS itu penuh persiapan dan planning
orang indo cenderung reaktif

liat aja hotel - hotel yang bookingnya kosong, tiba -tiba h-1 
langsung penuh... AS ga sebodoh itu, tetap hati - hati...

Kirim email ke