Pak DE ini bener2 kayak pakde saya.
Selalu konsisten dgn filosofi nya
Memang sudut alpha tetap sekitar 30 derajat,
Walaupun price channel nya makin lebar saja.

Thanks for putting it on pictures - now we just turn off the comp and go
to sleep for another few years

Rgds pak DE – dari A3K

________________________________________
From:  [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Dean Earwicker
Sent: Saturday, March 22, 2008 11:31 AM
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]
Subject: [obrolan-bandar]  (for newbie investors only)
Met siang, hari Sabtu yang cerah...

Maaf saya beberapa saat ini jarang posting, selain kesibukan kantor, sy
melihat "kerusuhan" di bursa masih cukup genting, sehingga posting ini
saya tahan sampai liburan, krn ini untuk long term investor only.

Beberapa saham bluechip terkoreksi cukup dalam. Ya, cukup dalam untuk
membuat orang keringet dingin dan diare kronis, hehe... sekilas saya
melihat psikologi pasar seperti kehilangan "pegangan". Jawara seperti
BUMI, BBRI, ANTM dan AALI sepertinya terlihat sudah gamang. "Singit" kata
kawan saya..

Tapi apakah benar seperti itu?

TA:
Coba di review chart yang saya gambar. Saya melihat semuanya masih well
maintained oleh Bozz. Gambar SEMI LOG PRICE CHANNEL adalah batas
fear/greed dari gerakan saham yang secara long term UPTREND. Harga akan
bergerak naik terus sampai semua orang takut ketinggalan, dan akan
bergerak turun terus sampai semua orang cut loss. Gitu aja terus dari
dulu. Metode inilah yang menyelamatkan saya dari beberapa crash terakhir.

Buat mereka yang mau di reksadana saham, tampaknya sekarang adalah saat
yang tepat untuk masuk, karena hampir semua big caps masuk di teritori
"murah" alias lower price channel.

FA:
Kenaikan harga komoditi kemarin pastinya "berbekas" dong di lapkeu.

ME (macro economy):
Fed rate cut yang TIDAK diiringi dengan pertambahan inflasi (=kenaikan
harga komoditi), mengindikasikan adanya perubahan perilaku pasar. Tinggal
kita awasi benchmark dari inflasi yaitu harga minyak mentah (dan benchmark
dari economic growth yaitu gold (inverted)). Dari dalam negeri masalah BBM
yang jadi kendala. Cepat atau lambat pemerintah HARUS hapuskan subsidi
secara progresif.

Ada indikasi akan ada fresh money setelah SBY melakukan roadshow ke Dubai
bbrp waktu lalu.

Turunnya harga komoditi seharusnya berimbas positif untuk menekan inflasi
dan membuka kesempatan pemerintah untuk menurunkan suku bunga.

BA:
Udah dibahas ama Embah. hehe..

Note: Sebetulnya yang saya sampaikan SAMA dengan yang sudah disampaikan
oleh beberapa member disini, cuma mungkin dengan cara lebih
straightforward tanpa bumbu-bumbu romantika bursa saham...hehe. Bukannya
saya tidak percaya loh, cuma menjernihkan otak kita agar lebih rasional
dan tenang.

Caranya?
1.      Pelajari perilaku pasar. Butuh waktu, tapi worth it lah. Serius.
2.      Pilih saham yang mudah dibaca chartnya. Yang trendnya jelas. Yang
likuid. Yang sponsornya (bd) besar. Nggak ada gunanya pake TA pada saham
yang trendnya berantakan/tidak likuid/bd nya gak jelas, cuma nyape2in aja.
3.      D i s i p l i n.

Semoga membantu, dan jangan lupa Optimis sajalah™ :)

Regards,
DE



Kirim email ke