Pak Jul, Coba BACA pelan pelan tulisan embah ini:
> Embah cuman ingatkan: > - Jangan sampai tulisan anda melecehkan LAMBANG dan SIMBOL negara. > - Jangan sampai tulisan anda meremehkan ajaran sosial/ekonomi > suatu Agama. - Embah tidak menujukan tulisan ini KESESEORANG. - Embah cuman mengingatkan kepada sesama member, dan embah TIDAK MENILAI tulisan SESEORANG pada case INI, anda yg sedang menilai, embah tidak menilai lagi MALES dan CAPE... - Embah cuman mengingatkan : JANGAN SAMPAI tulisan anda..., dan embah engga bilang: TULISAN SI X melecehkan INI dan ITU... --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, jul <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Embah, > > Menyatakan suatu pendapat yang negatif > seperti sentimen, ejekan, menjelekan dimuka umum itu tidak baik, dan > seharusnya tidak diperbolehkan, tetapi karena bentuk > komunikasi yang kita bina disini adalah tertulis, ada kalanya apa yang > ingin kita sampaikan menjadi berbeda pengertiannya, sehingga > seharusnya apa yang disampaikan oleh member tidak serta merta > diasosiasikan sebagai sesuatu yang negatif sebelum dilakukan > konfirmasi lebih lanjut, hal ini akan lebih baik demi menjaga > komunikasi yang berkelanjutan. > > Hal kedua, bilamana yang dibicarakan bukan mengenai saham dan dunianya > mungkin bisa dikatakan OOT dan tidak sebaiknya diperpanjang. Tetapi > mengingat apa yang terlihat didalam dunia persahaman itu juga luas > sekali, dari mulai matematis/fisika/eksakta sampai dengan psikologi, > sistem kenegaraan, ideologi termasuk juga mau tidak mau menyinggung > masalah agama juga. (sistem kepercayaan). > > Jadi Embah, kalau boleh saya sarankan, atas nama kebebasan berbicara > yang juga didukung oleh undang2 negara, lebih baik kita tidak terlalu > ketat memberikan aturan, biarkanlah saling mengisi dan saling > mencerahkan, selama tidak melakukan penghinaan, ejekan, menyangkut > pribadi ataupun badan ataupun institusi apapun. Apapun yang > dibicarakan sebaiknya emang bermutu, bilamana tidak bermutu tidak usah > ditanggapi biar tidak berkepanjangan. > > sebagai contoh, bisa saja kita membicarakan mengenai Suku, Agama, Ras > maupun Antar Golongan (psstt.. bukannya larangan berbicara menyangkut > SARA itu warisan orba?) tanpa harus menjadikan suatu sentimen yang > negatif, atau bernada ejekan/penghinaan. > > Sebaliknya, tidak mengandung SARA pun bilamana mengandung ejekan > sebaiknya dilarang/dihindari, kalau perlu emang di BAN juga tidak apa2 > sebagai hukuman. > > Regards, > > Jul > ps: Maaf kalo rada panjang, oh ya, menurut hemat saya, usulan joke > dari Pak DE itu tidak apa2 sebaiknya tidak ditanggapi negatif sebab > saya lihat intentionnya adalah joke, dan tidak bermaksud menjelekan > siapa2. > > Wednesday, March 26, 2008, 6:29:53 PM, jsx_consultant wrote: > j> --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "Peter Alimin" > j> <peteralimin777@> wrote: > >> > >> Ya, kan skrg ada UU ITE, dendanya miliaran... > >> belum jadi Milyarder, kena denda duluan... > >> > > j> Apasih UU ITE ?. > > j> Embah ingat ama case ARSWENDO yang gara gara bikin angket > j> daftar orang terkenal harus MASUK BUI karena dianggap > j> melecehkan agama. > > j> UANG: bener2 yang punya kuasa, karena ketika dirobek orang, > j> orangnya masuk bui. Jadi jangan maen2 dengan lambang Negara. > > > Jul >