Ini SEPERTInya scenario menghadapi keluarnya lap keuangan
Quartal 1.

GROWTH STOCK dengan pertumbuhan Profit yg sangat tinggi
membuat valuasi harga sahamnya juga sangat tinggi.
Harga saham ini sangat TERGANTUNG dengan continuitas per
tumbuhan laba. JIka PREDIKSI pertumbuhan tidak tercapai maka harga
saham bisa terpangkas meskipun labanya MASIH GEDE.

Akibatnya GROWTH STOCK ini SANGAT-SANGAT SENSITIF dengan
pengumuman lap keuangan Q1 dimana harga komoditas lagi
VOLATILE.

Jadi untuk menghindari UNEXPECTED SURPRISE pada lapku Q1,
harga saham DIMUNDURKAN DULU...

Nah coba pikirkan emiten komoditi mana yg LAP Q1 nya BAGUS
yaitu untung GEDE tapi pertumbuhan profitnya akan DIBAWAH
EKSPEKTASI analist ?.

Jangan jangan Profit BUMI Q1 2008 negatif seperti Q4 2007
... just kidding...hehehe...

--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Ardomoro Winarto
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Hari INCO terjun, besok giliran ANTM diterjunin
>
> James Arifin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:          kayaknya nggak
gobloq deh bandarnya. Nggak mungkin ke 5xxx lah
>
>   On 4/22/08, Dick Q <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
he..he..he..setuju Pak.
>   Anyway tadi saya call teman di soroako utk memastikan gak ada
cerita2 aneh di sono.
>   INCO barang bagus, sy collect terus utk setiap penurunan 500.
>   Kalau mau ke 5xxx makin banyak saya makan. Kapan lagi dapet
barang bagus dgn harga discount ;)
>   Cheers,
>   DQ
>     ----- Original Message -----
>   From: Angelo Ferdinand
>   To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
>   Sent: Tuesday, April 22, 2008 11:16
>   Subject: [obrolan-bandar] Saham INCO = TOILET PAPER??
>
>
> Sebuah renungan sederhana : SEGIMANA ANJLOK SIH PENDAPATAN/LABA
INCO Q1 JUmat nanti sampai sahamnya dibuang kayak Toilet Paper untuk
sebuah emiten yang tak punya hutang dan di manage dengan management
world class dan multinasional dan merupakan anak perusahaan dari
perusahaan raksasa Vale yang sahamnya di bursa dow masih relatif
stabil??
>
> Laporan Keuangan INCO 2007 menyatakan bahwa rata2 harga Nickel
sepanjang tahun 2007 "HANYA" US$ 29.400an, padahal tahun 2007 (H1)
adalah puncak naiknya harga nickel sampai sempat mencapai rekor
sepanjang abad US$54rebu/ton.
>
> Nah, mari kita lihat pergerakan harga nickel 2008 sampai sekarang,
rata2 dapat dikatakan di angka 28.800/ton - 29.500/ton dan bermain di
range itu.
>
> Tahun 2007 INCO sempat dilanda mogok kerja cukup lama, tahun 2008
TIDAK.
> OK lah, cogs 2008 naik karena harga BBM Industri, BUT, labanya mau
anjlok segimana dalam sih? Hutang gak punya, kendala di lapangan
tidak terdengar.
>
> EPS tahun 2007 12,4cents = Rp.1150,-/saham. Anggaplah turun 1/3 nya
jadi 750,-/saham karena eskalasi production cost, bonus karyawan
pasca mogok, turunnya harga jual nickel, dll..
> Apakah gak menarik, megang INCO yang terkenal royal membagi hampir
seluruh EPS menjadi
> deviden dengan harga misalnya 7rebu dan deviden 750/tahun?
>
> Sekali lagi ini cuma renungan sederhana yang sudah memasukkan
asumsi pesimistis, yakni laba anjlok 1/3, hehehe. Padahal, harga
nickel lme saat ini tidaklah seanjlok harga rata2 penjualan nikel
INCO 2007.
>
> So? Kalau saya, saya mau tampung lagi INCO kalo berani diguyur
sampai <6rebu. Soalnya udah kenyang asam garam dikocok oleh bandar
ISX. Sering kocokannya berlebihan dan over acting.
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> ---------------------------------
> Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.
Try it now.
>


Kirim email ke