uh, sangat sangat setuju pak (sambil manggut-manggut 1000x) ada yg bilang JSE ini skrg gak ubahnya spt meja rolet yg ada kontrol tersembunyi, suka2 bandar mengatur perputarannya. terserah bandar mau dibawa kemana. termasuk mau bangkrutin pemain kecil. nasib ya nasib.....
----- Original Message ----- From: Angelo Ferdinand To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Tuesday, April 22, 2008 2:12 PM Subject: Re: [obrolan-bandar] Scenario lapku Q1....Re: Saham INCO = TOILET PAPER?? Tapi mbah, kalo diteliti lagi, emang market kita suka kocak mbah. Coba liat pasca keluarnya lapkeu BMRI, sahamnya terus merosot, bahkan sampai keluarnya RUMOR lap keu Q1 yang katanya di +1.4T laba bersih, tetap gak ada yang narik. Masa sih urusan inflasi (sering dijadikan kambing hitam) terus terusan mengabaikan fakta PASTI soal profit yang berketerusan bahkan sampai Q1 2008? Lucu kan? TINS lap keu Q1 udah keluar laba 51% lebih gede dari Q1 2007, bahkan pasca keluarnya lap keu Q1, tin lme naik tiada henti....sahamnya? bodoh amat, turunin ah.....Lucu kan? ANTM dengan segudang berita positif (bahkan tidak ada kerusakan tanur mogok 3 bulan gak produksi ala 2007 :) )bahkan udah fleksibel boleh nawar Herald max (artinya, ni emiten cukup borju dan berduit) dan barusan lap keu 2007 EPS 538,-..eee.....sahamnya ikutan turun juga.....Lucu kan? Seturun turunnya saham karena kekecewaan ekspektasi (faktor psikologis) seperti General Eletric, hari itu hanya turun 12% mbah, abis itu rebound pelan, TAPI ini?? wuih, sadis turunya INCO, ampe gemetar...hahaha Tipikal paham kapitalis, kalo punya 2 Trilyun di tangan, saham sempurna juga bisa di'separohin' dengan mendompleng suatu kondisi negatif, seperti inflasi, CA, krisis beras, CB, Pajak Ekspor, ah...mau kadal mah kadal aja, gak usah dompleng sentimen ini itu... 2008/4/22 jsx_consultant <[EMAIL PROTECTED]>: Ini SEPERTInya scenario menghadapi keluarnya lap keuangan Quartal 1. GROWTH STOCK dengan pertumbuhan Profit yg sangat tinggi membuat valuasi harga sahamnya juga sangat tinggi. Harga saham ini sangat TERGANTUNG dengan continuitas per tumbuhan laba. JIka PREDIKSI pertumbuhan tidak tercapai maka harga saham bisa terpangkas meskipun labanya MASIH GEDE. Akibatnya GROWTH STOCK ini SANGAT-SANGAT SENSITIF dengan pengumuman lap keuangan Q1 dimana harga komoditas lagi VOLATILE. Jadi untuk menghindari UNEXPECTED SURPRISE pada lapku Q1, harga saham DIMUNDURKAN DULU... Nah coba pikirkan emiten komoditi mana yg LAP Q1 nya BAGUS yaitu untung GEDE tapi pertumbuhan profitnya akan DIBAWAH EKSPEKTASI analist ?. Jangan jangan Profit BUMI Q1 2008 negatif seperti Q4 2007 ... just kidding...hehehe... --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Ardomoro Winarto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Hari INCO terjun, besok giliran ANTM diterjunin > > James Arifin <[EMAIL PROTECTED]> wrote: kayaknya nggak gobloq deh bandarnya. Nggak mungkin ke 5xxx lah > > On 4/22/08, Dick Q <[EMAIL PROTECTED]> wrote: he..he..he..setuju Pak. > Anyway tadi saya call teman di soroako utk memastikan gak ada cerita2 aneh di sono. > INCO barang bagus, sy collect terus utk setiap penurunan 500. > Kalau mau ke 5xxx makin banyak saya makan. Kapan lagi dapet barang bagus dgn harga discount ;) > Cheers, > DQ > ----- Original Message ----- > From: Angelo Ferdinand > To: obrolan-bandar@yahoogroups.com > Sent: Tuesday, April 22, 2008 11:16 > Subject: [obrolan-bandar] Saham INCO = TOILET PAPER?? > > > Sebuah renungan sederhana : SEGIMANA ANJLOK SIH PENDAPATAN/LABA INCO Q1 JUmat nanti sampai sahamnya dibuang kayak Toilet Paper untuk sebuah emiten yang tak punya hutang dan di manage dengan management world class dan multinasional dan merupakan anak perusahaan dari perusahaan raksasa Vale yang sahamnya di bursa dow masih relatif stabil?? > > Laporan Keuangan INCO 2007 menyatakan bahwa rata2 harga Nickel sepanjang tahun 2007 "HANYA" US$ 29.400an, padahal tahun 2007 (H1) adalah puncak naiknya harga nickel sampai sempat mencapai rekor sepanjang abad US$54rebu/ton. > > Nah, mari kita lihat pergerakan harga nickel 2008 sampai sekarang, rata2 dapat dikatakan di angka 28.800/ton - 29.500/ton dan bermain di range itu. > > Tahun 2007 INCO sempat dilanda mogok kerja cukup lama, tahun 2008 TIDAK. > OK lah, cogs 2008 naik karena harga BBM Industri, BUT, labanya mau anjlok segimana dalam sih? Hutang gak punya, kendala di lapangan tidak terdengar. > > EPS tahun 2007 12,4cents = Rp.1150,-/saham. Anggaplah turun 1/3 nya jadi 750,-/saham karena eskalasi production cost, bonus karyawan pasca mogok, turunnya harga jual nickel, dll.. > Apakah gak menarik, megang INCO yang terkenal royal membagi hampir seluruh EPS menjadi > deviden dengan harga misalnya 7rebu dan deviden 750/tahun? > > Sekali lagi ini cuma renungan sederhana yang sudah memasukkan asumsi pesimistis, yakni laba anjlok 1/3, hehehe. Padahal, harga nickel lme saat ini tidaklah seanjlok harga rata2 penjualan nikel INCO 2007. > > So? Kalau saya, saya mau tampung lagi INCO kalo berani diguyur sampai <6rebu. Soalnya udah kenyang asam garam dikocok oleh bandar ISX. Sering kocokannya berlebihan dan over acting. > > > > > > > > > > > > > > > --------------------------------- > Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. >