Ok......argumen yg bagus...  saya gak akan bantah

Pada 21 Juni 2008 10:52, Bandar Bola <[EMAIL PROTECTED]> menulis:

>   Pak Vivid, justru logika yang seperti itu yang saya challenge.
> Mengorbankan kepentingan investor retail dan kepentingan ekonomi nasional
> yang lebih besar demi alasan likuiditas itu yg tidak bisa saya terima. Tanpa
> tender-offer pun di market sekarang banyak sekali saham perusahaan yang
> sudah tidak likuid karena mayoritas saham sudah dipegang investor jangka
> panjang. Belum lagi mekanisme buy-back, berarti harus dilarang juga dong,
> karena akan mengurangi likuiditas saham di market. This kind of logic
> thinking is absolutely absurd.
>
> Dengan adanya strategic-investor yang masuk ke market dengan dana besar
> (karena harga jual yang premium), bagi saya itu adalah semacam "quasi
> Foreign Direct Investment". Dana hasil penjualannya dapat digunakan untuk
> lebih menggerakkan ekonomi baik di market maupun untuk investasi lainnya.
> Jangan terlalu kuatir bahwa perusahaan2 yang bagus akan di-take-over.
> Menurut saya, justru saya sangat ingin kalo perusahaan2 yang bagus baik yang
> masih private maupun yang sudah listed untuk dikuasai oleh strategic
> investor yang competent (nggak peduli KTP atau paspornya apa). Bagi saya,
> pasar modal hanyalah vehicle untuk menuju ke tujuan peningkatan ekonomi
> nasional. Jangankan jadi tidak likuid, di-go-private aja juga saya okay2
> saja koq, asal prosesnya melindungi kepentingan retail investor, dan
> perusahaannya tetap jalan dengan bagus walau sudah go-private. Kalo-pun
> perusahaan merasa perlu lagi untuk dapatkan modal kerja, mereka bisa saja
> melakukan right-issue, atau secondary offering, atau bisa saja melakukan
> re-listing kembali (case CPRO).
>
> Coba kita aplikasikan logika berpikir Pak Fuad ini ke case nyata APEX
> misalnya. Group Medco sebagat pemilik dan pengelola APEX boleh dianggap
> sukses untuk membesarkan APEX, dan retail investor kebanyakan percaya kepada
> mereka. Sekarang ujug2 ada perusahaan sekelas MIRA (sorry to say, yang
> ngurusin truk2 semen aja ngap2-an, dan belum ada reputasi sama sekali di
> bisnis rig) mau take-over APEX. Kira2 wajar nggak kalo retail investor nggak
> percaya dengan kehandalan MIRA untuk mengelola APEX. Sangat wajar dong. Nah,
> mereka ini mau jual sahamnya ke mana dengan harga yang baik kalo nggak lewat
> "obligatory tender-offer".
> Tolong diingat, umunya hanya dengan case akuisisi-lah nilai wajar
> perusahaan akan ter-unleashed. Sebaliknya, kalo memang retail investor
> percaya dengan kemampuan MIRA untuk semakin membesarkan APEX, toch mereka
> bisa tidak menjual sahamnya lewat mekanisme itu. Discretionary decision
> tetap dipegang oleh retail investor, and that's the beuaty of this concept.
>
> Untuk case HMSP, tolong diingat bahwa harga tender-nya di Rp.10,600 itu
> menciptakan net-worth untuk investor (karena harganya pra-akuisisi, hanya di
> level lima-ribu-an). Ya nggak heran lah, kalo hampir 60% shareholder menjual
> sahamnya via tender-offer ini, bukan hanya retail investor lho pak,
> institution investor bahkan ikutan juga. Anda tahu nggak ada puluhan trilyun
> yang di-pump ke bumi Indonesia via tender offer ini, dan that' real cash,
> man. Every body happy with the expense of "liquidity of HMSP".  Fair deal
> nggak? Ya fair dong. HMSP tetap berkinerja baik, employment tetap jalan,
> pajak naik terus, capital gain masuk lagi ke IDX dan ke sektor real (SGRO
> dan Sampoerna Telekom dll).
>
> Just my 2 cents. Peace ya pak.
>
> Regards,
> Bandar Bola
>
>
> 2008/6/20 vividtrader [EMAIL PROTECTED]:
>
>>   Masuk akal koq logikanya Pak Fuad Rahmany.....   Bapepam LK kapok
>> dengan tender offer HMSP oleh Phillip Morris....  dulu HMSP blue chip
>> likuid.... sekarang gak likuid dan karena terlalu kecilnya saham di publik
>> sampe HMSP dikeluarin dari perhitungan IHSG....  makanya aturannya harus
>> diubah...
>> Klo semakin banyak akuisisi yg WAJIB diteruskan dgn tender offer seperti
>> yg aturan sekarang lama2 bisa habis perusahaan yg listing (terutama
>> perusahaan2 bagus krn yg diakuisisi pasti perusahaan bagus).
>>
>>
>>  <[EMAIL PROTECTED]>
>> .
>>
>>
>  
>



-- 
http://www.vividtrader.blogspot.com

Kirim email ke