Setelah lama pasang action dan bicara dengan moncong misil buat naikin crude
oil,udah saatnya cooling down. Liat aja nanti apa maunya...

AS Usul Buka Kedubes dan Jalur Penerbangan
Sabtu, 19 Juli 2008 | 01:17 WIB

Ankara, Jumat - Pemerintah Iran, Jumat (18/7), mengaku tidak keberatan atau
terbuka dengan tawaran untuk berbicara dengan Pemerintah AS mengenai rencana
membuka perwakilan di Iran sekaligus membuka jalur penerbangan langsung
AS-Iran dan sebaliknya. Menteri Luar Negeri Iran Manouchehr Mottaki mengaku
mengetahui usulan atau rencana AS itu dari berbagai laporan di media massa.

Seperti disebutkan oleh harian The Guardian edisi Kamis lalu, AS berencana
membuka kantor perwakilan diplomatik di Iran. "Saya kira selama ini banyak
warga AS—seperti pelajar, akademisi, pengusaha, dan artis—yang ingin
berkunjung ke Iran. Kami jelas mendukung perkembangan yang menarik di antara
dua belah pihak seperti itu," kata Mottaki.

Ia menambahkan, saat ini terdapat beberapa perusahaan AS yang telah siap
beroperasi di Iran. Namun ia tak mau menyebutkan nama-nama perusahaan itu.
Hubungan diplomatik antara Iran dan AS terputus sejak 1980. Oleh karena itu,
rencana AS tersebut merupakan perkembangan luar biasa dari pemerintahan
Presiden AS George W Bush.

Sikap AS dinilai mulai berubah. Perubahan ini antara lain ditunjukkan dengan
keikutsertaan Wakil Menlu AS William Burns dalam pertemuan tingkat tinggi
dengan Iran di Geneva. "Partisipasi AS ini merupakan pendekatan positif.
Saya harap perkembangan positif ini dapat berlanjut selama proses
perundingan. Jika semuanya berjalan baik, hasilnya pun pasti positif," kata
seorang menteri Iran.

Di pertemuan Geneva itu, juru runding nuklir dari Iran, Saeed Jalili, akan
bertemu dengan Kepala Urusan Kebijakan Asing di Uni Eropa Javier Solana
untuk membahas tawaran bantuan dari Inggris, Perancis, China, Jerman, Rusia,
dan AS. Tawaran bantuan dari enam negara itu akan diberikan kepada Iran
apabila Iran bersedia membekukan program pengayaan uraniumnya.

"Kami berjanji akan meninjau tawaran bantuan mereka dan ide untuk
melanjutkan perundingan ini. Sebaliknya, kami juga punya usulan. Kami akan
membahas hal itu nanti," kata Jalili.

Apa pun yang terjadi dalam pertemuan, Jalili berharap proses perundingan
berjalan "baik dan konstruktif". Ia yakin itu akan tercapai jika AS dan lima
negara lainnya memakai pendekatan konstruktif dan menghindari kesalahan yang
sama. "Yang paling penting adalah pendekatan yang digunakan," kata Jalili,
seperti dikutip kantor berita ISNA.

Pilih dialog

Menlu Turki Ali Babacan juga menegaskan, Turki lebih memilih jalur dialog
untuk menyelesaikan berbagai perselisihan dan konflik yang sebenarnya
berawal dari sikap saling tidak percaya itu. "Kami harap pertemuan itu bisa
berhasil," ujarnya.

Pemerintah Turki juga mengatakan, Iran mempunyai hak memiliki tenaga nuklir
untuk kepentingan damai atau pemenuhan kebutuhan sumber energi alternatif.
Namun Turki juga mempunyai sikap yang sama dengan negara lain, yakni
menentang pemanfaatan tenaga nuklir untuk membangun persenjataan nuklir.

Untuk membantu menyelesaikan isu nuklir ini, Babacan mengaku pihaknya
berusaha keras untuk memfasilitasi dialog antara Pemerintah Iran dan
komunitas internasional. Turki diyakini bisa menjadi penengah karena
memiliki hubungan baik dengan semua pihak. (AFP/LUK)

Kirim email ke