bunga 18% juga dari kemarin kemarin sudah segitu ... margin bank aja yang makin berkurang kecuali banknya berani naikin bunga kredit ... kalau nggak naikin yah NIM tentunya akan ada efeknya
On 9/12/08, exindo_trade <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Tul...maksud hati menurunkan inflasi, tapi kenyataannya dengan naiknya > suku bunga, harga barang produksi terpaksa harus dinaikkan, karena > bunga kredit juga naik. Akhirnya inflasi tetep aja tinggi. Apalagi > perbankan sekarang sudah tidak melihat SBI lagi sbg acuan untuk suku > bunga deposito/simpanannya. Hingga ada yg berani memberikan deposito > hingga 12 bahkan 13 persen. Akibatnya jelas, bunga kredit akan sangat > tinggi, bahkan diramalkan bisa kembali ke level 18%.Efek buruknya, > ekspor malah kehilangan daya saing. sektor riil semakin macet, dan > mati suri. Apalagi harga2 komoditas yg selama ini jadi 'jualan' > Indonesia, ancur semua. > Dengan kondisi seperti ini, gak aneh kalo asing melarikan modalnya > keluar dari Indonesia. Dengan keluarnya modal asing, likuiditas > semakin tipis, sehingga bank akan kesulitan untuk menghimpun dana, dan > pada gilirannya kesulitan mengucurkan kredit. Sekali lagi, sektor riil > mendapat tambahan pukulan. > > So...kalo kondisi ini diproyeksikan ke IHSG, akan ancur sampai mana > Indeks BEI kita? > --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com <obrolan-bandar%40yahoogroups.com>, > "jos_martino" <[EMAIL PROTECTED]> > wrote: > > > > Kenaikan Rate yg TERUS-MENERUS selama 5 bulan telah mengakibatkan > > berbagai masalah mulai dari IMPOR yang merajalela, EKSPOR turun > > DRASTIS, Sektor Riil TERHAMBAT sampai naiknya Kredit Macet. > > > > Sampai SUATU TITIK kenaikan RATE tidak lagi membuat IDR MENGUAT > malah > > sebaliknya yang TERJADI. INVESTOR PADA KABUR !!!!! > > > > rgs, > > JM > > > > >