Dalam dunia investasi dikenal istilah "Value Trap", artinya kurang lebih
"Jebakan Harga/Nilai". Jangan terlalu terpengaruh dengan harga tanpa
melakukan investigasi terlebih dahulu terhadap nilai wajar perusahaan, like
what Buffet said: "Price is what you pay; Value is what you get." Artinya,
harga saham 500 perak itu relatif, bisa murah kalo ternyata value perusahaan
lebih besar daripada harga tsb, atau bisa mahal banget kalo ternyata value
perusahaan lebih kecil daripada harga tsb.

Comparative valuation dengan P/E dan PBV bisa biased kalo tidak hati2,
karena P/E dan PBV adalah angka2 historis. P/E dan PBV seharusnya cuma
menjadi acuan awal saja untuk melakukan valuasi nilai wajar perusahaan.
Adalah penting untuk menghitung cash flow stream di tahun2 ke depan, atau
meng-assess asset quality perusahaaan. Asumsi2 harus dengan beberapa
skenario, baik yg optimis maupun yg pesimis.

Contoh sederhana: TINS waktu harganya di 300-an pra-split (atau 30 perak
post-split), P/E-nya waktu itu juga single digit. Harganya waktu di peak
38,000 pra-split (atau 3,800 post-split) P/E-nya juga single digit.

Ada jenis2 saham yang rentan masuk menjadi value trap, seperti:
1. commodity stock: top-line revenue-nya bisa jeblok puluhan persen hanya
dalam hitungan bulan
2. financial stock: asset quality-nya bisa tiba2 memburuk gara2 kredit macet
dll
3. high leverage stock: interest cost-nya bisa tiba2 lompat gara2 suku bunga
naik, atau nilai equity tiba2 jadi minus karena utang2 valas-nya tidak
di-hedged, atau lebih parah lagi kalo utang2-nya tidak bisa diperpanjang
4. high-good-will stock: kalo ternyata subsidiary yg dulunya dibeli dgn
harga mahal tidak performed, maka nilai equity-nya bisa tiba2 turun drastis
kalo asset tsb di-revaluasi.
5. dan lain2.

Just my 2 cents, tidak bermaksud mem-provokasi atau menakut2-i, apalagi
nantangin Mbah yg demen dgn TINS.


Regards,
Bandar Bola




2008/9/18 simon bolenang <[EMAIL PROTECTED]>

>     Analysisnya bagus, menambah wawasan, tapi untuk  sekarang harga saham
> sudah banyak yg kemurahan, bayangkan ada yg P/Enya cuma 1 - 2 x.
> Apakah perusahaan tsb mau di jual dgn P/E 1 atau 2 bahkan 5x.
> Kalau saya punya uang pasti saya beli perusahaan tsb, toh dalam 1, 2 atau 5
> tahun sudah balik modal, ngak usah pusing2 mendirikan perusahaan.
> Rasa takut ( salah satunya karena margin ) yg menjadi bulan2an Short
> seller, yg membuat saham semakin jatuh dalam, walaupun mempunyai
> fundamental  & prospek sangat bagus.
> Rasanya berbeda dgn krismon 97-98 lalu, Bank2 pada rontok karena salah
> urus.
> Yg membuat takut pemodal kerusuhan mei, sehingga uang lari dari RI.
> Sekarang perBankan berbeda dgn 10 th lalu, pemiliknya juga sudah berbeda
> dan yg paling utama tidak ada yg terseret ke kredit bermasalah di US.
> Jadi sekarang adalah waktunya untuk collect saham ber Fundamental
> bagus,  kerusuhan  "mei 98" semoga tdk terulang.
> .
>
> __,_._,__
>
>

Kirim email ke