Saya pikir masuk akal alasan Om Halim. Sptnya tdk mungkin mereka ngebid
diharga 2500, sementara harga dah 2175.

Bisikan sekuritas saya, kabare max Cuma  2000 perak.

 

________________________________

From: obrolan-bandar@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Halim Mintareja
Sent: Saturday, 18 October 2008 4:51 PM
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: Re: [obrolan-bandar] Re: Buanyak Banget yg Ngincer BUMI

 

cuman propaganda aja...

maklum... hitungan saya..pada bidder swasta cuman mau bid di kisaran
1000-1500

alasan...
Memang harga wajar bumi di kisaran 2500-an
Cuman siapa yang mau beli block sale di harga wajar. Irrational. Dengan
beli block sale di saat krisis likuiditas..artinya mereka harus commit
tidak bisa jualan dalam waktu dekat karena pasar jelek.

Jadi mereka harus menyediakan dana untuk menjaga agar harga saham tetap
stabil di atas harga beli mereka.

Orang BU harus jual saham di harga diskon

Good luck & disclaimer

2008/10/18 jsx_consultant <[EMAIL PROTECTED]
<mailto:[EMAIL PROTECTED]> >



--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com
<mailto:obrolan-bandar@yahoogroups.com> , "icchanks" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

>
> Sekarang Farallon yang ngincer...Siapa kira2 yang dapet???
>

BUMI dijelek jelekin tapi yang mau beli malah para market
CELEBRITIES ... hehehe...

BUMI dan Bakri, dua duanya depannya pake B tapi BEDA BANGET !!!

Beritanya dari koran Tempo

Texas-Farallon Ikut Bidik Bumi
Bakrie mengajukan syarat bisa membeli balik saham Bumi.
JAKARTA - Sejumlah perusahaan investasi raksasa disebut-sebut ikut
membidik saham PT Bumi Resources Tbk yang sedang dijajakan Grup
Bakrie.

Beberapa manajer investasi mengungkapkan, perusahaan pengelola dana
investasi dunia itu bakal bergabung dalam sebuah konsorsium bersama
tiga badan usaha milik negara: PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, PT
Aneka Tambang, dan PT Timah.

Anggota konsorsium swasta itu adalah Texas Pacific Group, Northstar,
dan Noonday Asset Management-Farallon Capital. "Lead consortium-nya
adalah Texas Pacific," ujar sumber Tempo yang ikut dalam proses
negosiasi. Sedangkan dari BUMN, yang akan menjadi lead consortium
adalah Bukit Asam.

Texas Pacific merupakan perusahaan investasi asal Amerika Serikat,
yang memiliki "kepanjangan tangan" di Indonesia lewat Northstar
Pacific milik Patrick Walujo. Sedangkan Noonday merupakan partner
Farallon-juga asal Amerika. Bersama Grup Djarum, Farallon merupakan
pemilik Bank Central Asia. Perusahaan lain yang disebut-sebut ikut
nimbrung dalam transaksi ini adalah Ancora Capital Management milik
Gita Wirjawan.

Hingga kemarin, proses negosiasi antara konsorsium swasta-BUMN itu
dan Grup Bakrie kabarnya masih alot. Penyebabnya, PT Bakrie &
Brothers selaku pemilik saham Bumi mengajukan sejumlah syarat.

Pertama, ada opsi pembelian balik saham buat Bakrie di kemudian hari.
Kedua, Bakrie kabarnya meminta dua petingginya tetap dipertahankan
oleh investor baru, yaitu Nalinkant Rathod dan Ari S.
Hudaya. "Negosiasi ini yang belum rampung," kata sumber
tadi. "Kemungkinan saham Bumi yang dijual pun tidak 35 persen, cuma
sekitar 10 persen."

Sumber lainnya mengatakan adanya sejumlah syarat itulah yang membuat
beberapa taipan, seperti Tomy Winata, Grup Djarum, dan Putera
Sampoerna tidak berminat. Avenue Capital yang pekan lalu sempat
mencapai kesepakatan awal untuk membeli 35 persen saham Bumi seharga
Rp 2.500 per saham pun kabarnya bakal undur diri. "Tapi, Putra
Sampoerna telah memberikan pinjaman US$ 50 juta ke Bakrie di saat-
saat awal kejatuhan harga saham," ujarnya.

Direktur Keuangan Antam Djadja Tambunan tidak menampik kabar adanya
pembicaraan soal rencana akuisisi itu. "Tapi kami belum mengatakan ya
atau tidak," katanya kemarin.

Di lantai bursa, harga saham tiga emiten Grup Bakrie yang kemarin
mulai diperdagangkan kembali anjlok hampir 10 persen. Akibatnya,
ketiga saham itu terkena auto rejection sehingga tidak bisa lagi
dilakukan jual-beli.

Saham PT Bakrieland Development, yang pada penutupan perdagangan
Senin pekan lalu seharga Rp 150, anjlok 10 persen menjadi Rp 135.
Saham PT Bakrie Sumatera Plantations merosot 9,78 persen ke level Rp
415 dari posisi Rp 460. Begitu pula PT Bakrie Telecom, turun 9,73
persen ke level Rp 167 dari Rp 185.

Bakrie & Brothers, Rabu lalu, menjelaskan bahwa 15,3 persen saham
Bakrieland telah dijual ke Avenue Luxembourg SARL seharga US$ 46
juta, sedangkan 5,6 persen saham Bakrie Sumatera dilego ke Longines
senilai US$ 10 juta. Penjualan Bakrie Telecom dan Bumi Resources
masih dalam proses. METTA DHARMASAPUTRA | WAHYUDIN FAHMI | ARI ASTRI
YUNITA




------------------------------------

+ +
+ + + + +
Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus
kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas.
+ + + + +
+ +Yahoo! Groups Links


   (Yahoo! ID required)

   mailto:[EMAIL PROTECTED]
<mailto:[EMAIL PROTECTED]> 



 

 

Kirim email ke