Pak Oentoeng, Pola seperti inikah yang terjadi pada TRUB?
On 10/19/08, Provokator Saham <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > > --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "jsx_consultant" > <jsx- > [EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Bozz dalam arti Organised people yg memutarkan bursa saban hari > malah > > embah perkirakan untung besar. Coba tanya pak oentoeng... > > Ketika booming bursa beberapa saat lalu, memang banyak big player yg > ngaku2 jadi Bozz. > Maklum selama ini mereka gampang banget nyari duit, jadi sampe "lupa > daratan." > Lupa bahwa networking itu tetap perlu dipertahankan... > > Setelah muncul "gempa bumi" diiringi tsunami besar datang... > Kenyataanya semua "bozz gadungan" tersebut digulung ama bursa. > Ini juga berlaku buat yg mengaku2 sbg bandar terbesar, terkuat, > terkenal dst... > Pada akhirnya "Bozz Tulen" yg masih berjaya... > > Kinerja portfolio mereka utk tahun ini gain ratusan persen yg saya > ketahui, kalau sampai ribuan persen dg skala big money saya tdk tahu, > walaupun tdk menutup kemungkinan bisa. > Karena mereka juga bermain di future market saat komoditas melejit > kemudian drop sekarang ini, juga di forex ketika IDR bergoyang. > > > > > Bandar dalam arti big shareholder suatu emiten tentu terpukul, > > karena nilai portfolionya turun tapi bukan berarti mati. > > > > Embah kasih contoh nyata pada krisis 1997: > > - Sebuah emiten industri ikan terpukul utang dollar karena > > dollar naik dari 2000 keatas 10000. > > - Say perusahaan tsb punya ratio DER = 1 (Debt = Equity) > > - Maka ketika USD naik 5x maka utang menjadi menjadi 5 kali > > lebih besar atau rugi kurs = 4 kali equity. > > - Akibatnya modal menjadi = MINUS sebesar 3 kali modal awal. > > > > Apakah BD nya diam ?. > > > > Ini yg dia lakukan: > > - Karena harga ikan diexport dalam USD, maka keuntungan naik tinggi. > > - Dengan sentimen kenaikan kurs, harga saham DIGENJOT tinggi > > sekali, sesudah itu baru dia distribusi terus menerus, sampai > > harga sahamnya engga ada nilainya. > > Kalau perlu saya perjelas maksud skenario Embah di atas... > Distibusi barang dari harga ribuan kemudian turun hingga ratusan > bahkan sampe mentok ke 50 pun jadilah. > Bandar akan supply semua barang dia sampe habis! > Sekali lagi saya sebutkan, bahwa Bandar sedang "menitipkan" > portofolionya ke pasar. > > Pertanyaannya kapan dia akan ambil kembali? > Suka2 mereka...mau 2-5 tahun lagi atau puluhan tahun kemudian. > Dan yg parah kalau melalui mekanisme RI. > Mestinya semua "investor" nggak akan menebus right mereka. > So...mereka bisa "buy back" dg harga sesuka hati mereka... > Kalau toh didelisting maupun pailit, duit mereka juga sdh di tangan. > > Dalam kondisi begini untuk para Nyangkuters lihat kembali FA saham2 > yg anda pegang sekarang, jgn sampai "saham2 preman" yg anda > perem...jadi peuyeum pun masih mending lho; masih bisa dimakan. > Kekekekk... > >