Don't worry Pak, kalo menurut saya tindakan yang diambil BI untuk
menahan BI rate udah cukup logis kok.

1.      consensus pasar adalah untuk bi rate di HOLD di meeting hari ini
2.      masih ada beberapa pelaku pasar yang meramal BI rate akan
dinaikin hari ini (mentok atas di 9,75%), jadi udah lumayanlah BI rate
di hold
3.      mulai awal tahun depan kemungkinan BI rate akan turun secara
progresif, makanya bursa saham juga harusnya bisa mulai rebound seiring
dengan diturunkannya BI rate. Nah obligasi juga bakalan naek dong kalo
udah diturunin BI rate nya. 

 

ayo mulai koleksi saham.... Menurut saya BUMI bisa langsung terbang kalo
udah menyentuh titik terendah, katakanlah di 1.500 an... soalnya udah
banyak pihak yang berebutan bumi... katakanlah PTBA, ANTM

mudah2an bumi bisa naek deh ngangkat indeks. hehehehe

 

Warm regards,

Suganda Wihardjo

 

________________________________

From: obrolan-bandar@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of didi hernandi
Sent: Thursday, November 06, 2008 1:46 PM
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: Re: [obrolan-bandar] BI rate 9,50; Mohon Pencerahan Suhu2 OB

 

Gila BI, musim nurunin rate malah dia ga berani nurunin... nanti waktu
musim rate pada naik, dia ikut naik biar ga ada outflow katanya..
busyet, makin ancur aja nih obligasi... ngarepin inflow hot money lagi?
tapi kapan? wong diluar jg lg pada ancur, narikin duit bukan krn faktor
spread BI Rate dg rate diluar tp terlebih karena emang BU.. Whadduh...
BI.. BI.. dari taun jebot punya anak2 perusahaan juga pada ancur
semua...  

Atau BI Rate ga diturunin, apa karena Pemerintah yg katanya mau buyback
SUN, kaga jadi atau blum ada uang utk buybacknya? Atau kira2 ada
pertimbangan lain yak? Mohon pencerahan dari suhu-2 OB.. Thanks a lot.

Piiss..

Didi

 

________________________________

From: Gunslie <[EMAIL PROTECTED]>
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Sent: Thursday, November 6, 2008 1:28:15 PM
Subject: [obrolan-bandar] BI rate 9,50

Siaran Pers 
Judul BI Mempertahankan BI Rate Pada Tingkat 9,5% 
Sumber Data Biro Hubungan Masyarakat Tanggal 6-11-2008 Hits 177 
Contact Biro Humas, Telp : (62-21) 381-7187 Fax : (62-21) 350-1867,
E-mail : [EMAIL PROTECTED] id <mailto:[EMAIL PROTECTED]>  
Lampiran 
No. 10/ 54 / PSHM / Humas

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada hari ini memutuskan untuk
mempertahankan BI Rate pada tingkat 9,5%. Keputusan tersebut diambil
setelah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap perkembangan ekonomi dan
keuangan, baik dalam negeri maupun luar negeri, serta arah perkembangan
laju inflasi.

Dalam menghadapi gejolak keuangan global yang berlanjut dan perlambatan
ekonomi dunia yang makin nyata, Bank Indonesia memandang penting untuk
menjaga kebijakan moneter yang tepat, sehingga dapat mencapai
keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dengan upaya menjaga stabilitas
moneter. Di dalam negeri, tekanan inflasi mulai mereda, meskipun laju
inflasi masih cukup tinggi mencapai 11,77% (yoy). 

Dengan memperhitungkan beberapa faktor risiko serta tekanan inflasi yang
masih akan timbul hingga akhir tahun, Bank Indonesia memprakirakan
inflasi IHK pada akhir tahun 2008 akan berada pada kisaran 11,5%-12,5%
(yoy) dan pada 2009 akan turun pada kisaran 6,5%-7,5%. Dari sisi nilai
tukar, Bank Indonesia senantiasa melakukan kebijakan stabilisasi rupiah
yang diarahkan pada upaya menghindari gejolak nilai tukar yang terlalu
tajam.

Kinerja sektor perbankan masih tetap baik. Indikator-indikator utama
seperti CAR, NPL dan PDN perbankan menunjukkan ketahanan dalam
menghadapi gejolak pasar. Pertumbuhan kredit mulai menurun, sementara
risiko kredit tetap terjaga meskipun ke depan masih perlu diwaspadai.
Kondisi likuiditas perbankan yang mulai longgar juga telah memberi
keleluasaan bagi perbankan dalam menjalankan usahanya. 

Bank Indonesia akan mengoptimalkan penggunaan seluruh instrumen
kebijakan moneter yang tersedia, sembari terus melakukan koordinasi
dengan Pemerintah dalam mencermati perkembangan dan prospek perekonomian
global, regional dan domestik untuk mengamankan stabilitas ekonomi
jangka menengah. 

Analisis selengkapnya mengenai kondisi perekonomian pada Oktober 2008
akan dimuat dalam publikasi Tinjauan Kebijakan Moneter yang dapat
diakses melalui website Bank Indonesia (http://www.bi. go.id
<http://www.bi.go.id> ) pada tanggal 13 November 2008.

Jakarta, 6 November 2008
Direktorat Perencanaan Strategis 
dan Hubungan Masyarakat

 


















 

 


This email and any attachments are confidential and may also be privileged.  If 
you are not the addressee, do not disclose, copy, circulate or in any other way 
use or rely on the information contained in this email or any attachments.  If 
received in error, notify the sender immediately and delete this email and any 
attachments from your system.  Emails cannot be guaranteed to be secure or 
error free as the message and any attachments could be intercepted, corrupted, 
lost, delayed, incomplete or amended.  Standard Chartered PLC and its 
subsidiaries do not accept liability for damage caused by this email or any 
attachments and may monitor email traffic.

 

Standard Chartered PLC is incorporated in England with limited liability under 
company number 966425 and has its registered office at 1 Aldermanbury Square, 
London, EC2V 7SB.

 

Standard Chartered Bank ("SCB") is incorporated in England with limited 
liability by Royal Charter 1853, under reference ZC18.  The Principal Office of 
SCB is situated in England at 1 Aldermanbury Square, London EC2V 7SB. In the 
United Kingdom, SCB is authorised and regulated by the Financial Services 
Authority under FSA register number 114276.

 

If you are receiving this email from SCB outside the UK, please click 
http://www.standardchartered.com/global/email_disclaimer.html to refer to the 
information on other jurisdictions.

<<image001.jpg>>

Reply via email to