Kepada SS yang saya hormati, Tidak ada yang bisa mengerti maksud anda "belajar sampai menthok" mungkin anda bermaksud dalam arti "semaksimal mungkin". Tetapi apapun artinya, maksud saya adalah, manusia adalah individu tersendiri yang bebas dari segala macam pengaruh tuhan2an/ dewa2an. Kemampuan manusia secara individual jelas terbatas, tetapi manusia yang tergabung dalam suatu system yang direncanakan, mempunyai kemampuan yang tidak terbatas melebihi apapun yang dipercaya dalam segala macam agama dalam memberikan gambaran Tuhannya. Contohnya, semua ilmu pengetahuan hanyalah ditemukan, diciptakan, dan dibuktikan secara se-potong2 seperti: dalil phytagoras oleh phytagoras, teori relativitas oleh Einstein, teori gravitasi oleh Newton, dan lain2nya. Penemuan2 yang se-potong2 ini bisa saja dianggap sebagai potongan kecil dari realitas Tuhan yang tidak ada artinya dan juga tidak berguna sama sekali. Terbukti, semua penemuan2 itu memang tidak berguna, tapi setelah semua penemuan2 itu disatukan dalam berbagai penggunaan yang luas dalam suatu system yang disusun turun temurun oleh manusia2 itu sendiri, barulah teori2 & penemuan2 tersebut mampu memproduksi mobil, pesawat, TV, telepon dll. Semua produksi yang anda nikmati sekarang ini tidak ada nama penemunya tetapi merupakan gabungan teori2 yang tadinya tidak menghasilkan produksi apapun. Produksi2 ini diberi justru nama pabriknya (brandname) bukan nama penemunya. Dengan lain perkataan, makin banyak jumlah manusia yang bekerja pada suatu system tertentu dalam jangka waktu yang tak terbatas akan dipastikan mampu memproduksi, mendesign produk apapun dengan teknology yang tak ada batasnya. Kemampuan manusia2 yang tergabung dalam suatu system justru merupakan bukti eksistensi keberadaan Tuhan sang pencipta yang berkemampuan tanpa batas itu. Untuk bisa mengerti dengan sederhana, pak Ogah akan memperkenalkan dua istilah, "Idea" dan "Realita". Idea adalah sesuatu yang tidak ada, tidak bisa dibuktikan, tidak pernah bisa eksist. Dilain pihak, Realita adalah sesuatu yang eksist yang secara ajaib/misterius bisa ada tanpa ada yang bisa mengerti bagaimana, mengapa, dan untuk tujuan apa dia itu eksist. Semua keajaiban/ kemisteriusan itu akan hilang setelah mengetahui bahwa "lahirnya Realita" disebabkan adanya "eksistensi Idea", tanpa Idea tentu tidak ada Realita. Dan tanpa Realita tak mungkin ada Idea. Kita tak mungkin bisa mengenal "adanya Idea tanpa adanya Realita". Adanya Realita memastikan adanya Idea. Adanya Idea belum tentu bisa menjadi Realita. Idea tanpa Realita bukanlah berarti "eksistensi". Tuhan = Idea, Ciptaannya = Realita. Kalau ada agama yang mengatakan dewa2 yang disembah oleh manusia purba sebagai bukan eksistensi Allah/ Tuhan, tentu saja tidak benar, semua yang eksist datangnya tentu dari Idea (Tuhan penciptanya), semua kita adalah Realita dari adanya Idea (sang pencipta), sedangkan kekuasaan, kekuatan, dan kemampuan sang pencipta itu akan dibuktikan melalui kumpulan manusia2 yang tergabung dalam suatu system yang menghasilkan produk2 teknologi yang sangat mengherankan yang tak mungkin diciptakan oleh hanya 1 atau dua manusia. Kita manusia tak perlu diciptakan karena adanya Tuhan, tapi keberadaan Tuhan ini yang memerlukan kita manusia untuk menyalurkan atau membuktikan keberadaannya. Artinya, tanpa kita manusia, tidak ada Tuhan. Adanya kita manusia inilah yang menjadikan Tuhan itu ada. Dari pemahaman filsafat akan "Idea" & "Realita" inilah umat beragama kemudian menggunakannya sebagai bukti keberadaan Tuhan itu tapi dengan pemahaman yang diplesetkan untuk menguatkan hanya kepercayaan mereka yang benar dan yang lainnya salah. Padahal pemahaman "Idea" & "Realita" yang sesungguhnya bukanlah bukti adanya Tuhan yang menciptakan kita tapi sebaliknya, Kitalah yang menciptakan eksistensi adanya Tuhan. Untuk lebih mendalami apa yang saya maksudkan, sebaiknya diberi contoh. Muhammad Ali itu adalah juara tinju dunia pada waktunya. Sebelum dia menjadi juara dunia dalam tinju, dia itu tak bisa apapun dan tak ada satupun yang percaya dia itu calon juara dan memang tak perlu siapapun untuk memaksakan bahwa dia akan menjadi juara. Sewaktu ada pelatih yang ahli dalam melatih calon2 petinju juara dunia dan menemukan bakat juara pada diri Muhammad Ali ini, si pelatih bisa yakin pada dirinya sendiri, bahwa suatu saat nanti dia pasti berhasil melatih Muhammad Ali ini untuk menjadi juara tinju. Keyakinan si pelatih ini tak juga perlu dipercaya, maupun dipaksakan untuk dipercaya pada semua orang. Untuk membuat orang lain percaya pada keyakinan si pelatih ini, tentu saja si pelatihlah yang harus berjuang menjadikan Muhammad Ali jadi juara dunia sehingga barulah semua orang akan percaya pada keyakinan sipelatih tersebut. Si pelatih = adalah Idea yang membuat Muhammad Ali jadi juara dunia tinju = Realita. Idea tidak mungkin bisa dikatakan "ada" tanpa adanya realita. Kalau si pelatih anda analogikan sebagai "Tuhan"=idea, Muhammad Ali itulah = hasil ciptaannya. Artinya kita semua adalah merupakan eksistensi Tuhan, Tuhan membutuhkan kita untuk bisa eksist seperti juga si pelatih Muhammad Ali membutuhkan Muhammad Ali untuk bisa membuktikan eksistensinya. Kalau ada umat beragama yang menyatakan bahwa kita tidak bisa melawan kekuasaan Tuhan, tentu saja bukan merupakan bandingan untuk diadu. Kalau si Muhammad Ali mau diadu jotos dengan si pelatihnya, tentu saja pelatihnya akan kalah, artinya Tuhan yang tidak eksist itu tak mungkin bisa mengalahkan manusia yang diciptakannya sendiri. Muhammad Ali justru membutuhkan si pelatih agar bisa eksist menjadi realita. Sedangkan kita manusia membutuhkan Tuhan/ Idea untuk bisa menguasai alam semesta. Realita dan Idea harus bekerja sama dalam menundukkan, menguasai, dan memerintah Alam semesta ini, dan menciptakan atau menambahkan hal bagian2 baru untuk eksist di alam semesta ini. Dalam banyak ajaran agama selalu menekankan bahwa manusia tidak mungkin menciptakan alat apapun yang lebih hebat dari manusia itu sendiri dan melebihi ciptaan Tuhan karena manusia tidak sesempurna Tuhan sehingga apapun yang diciptakan manusia tidak bisa mengalahkan si manusia itu sendiri yang menjadi ciptaan Tuhannya. Pada kenyataannya manusia menciptakan "penggaris" yang berfungsi untuk menciptakan garis yang se-lurus2nya melebihi lurusnya garis yang dibuat oleh tangan manusia yang menciptakan penggaris itu sendiri, artinya penggaris adalah ciptaan manusia yang terbukti bisa membantu manusia membuat garis yang lebih sempurna lurusnya yang tidak bisa dibuat oleh manusia sendiri tanpa dibantu penggaris ciptaannya itu. Idea tanpa Realita tidak mungkin sempurna, Idea akan menjadi sempurna setelah sang Idea berubah menjadi Realita. Idea adalah bukan realita, Tuhan adalah bukan realita. Tuhan adalah Idea yang tidak sempurna yang menjadi sempurna setelah Tuhan itu berubah menjadi Realita yaitu kita manusia yang tergabung dalam suatu system yang memproduksi segala macam keajaiban teknology. Tidak pernah ada satupun agama yang mampu menunjukkan realitas gambaran Tuhan junjungannya. SEBALIKNYA REALITAS TUHAN JUSTRU DIBUKTIKAN DALAM PRODUK2 SCIENCE YANG BERKEMBANG TANPA BATAS DENGAN MENUNJUKKAN SEGALA MACAM KEAJAIBAN TEKNOLOGY MELALUI SYSTEM GABUNGAN KERJA SAMA UMAT MANUSIA TANPA PERLU SALING MENYEMBAH SATU DENGAN LAINNYA. EKSISTENSI TUHAN SEBAGAI IDEA SANG PENCIPTA HANYA BISA DITEMUKAN DALAM REALITAS SCIENCE YANG TERUS BERKEMBANG TANPA BATAS MELALUI KERJA SAMA TURUN TEMURUN UMAT MANUSIA YANG TIDAK PERLU DIIKAT OLEH AGAMA MANAPUN JUGA. DILAIN PIHAK ETIKA MORAL SCIENTIST MERUPAKAN SEBAGIAN DARI SEKIAN BANYAK SYSTEM KONTROL YANG DIKEMBANGKAN SCIENCE DALAM MENYEMPURNAKAN EKSISTENSI TUHAN ITU SENDIRI DALAM PRODUK2 TEKNOLOGY YANG TEPAT GUNA. KESIMPULANNYA TIDAK ADA SATUPUN AGAMA YANG BENAR YANG MAMPU MEMBUKTIKAN EKSISTENSI TUHANNYA MELALUI PENYEMBAHAN2 KITAB SUCI ATAUPUN NABI2. TERBUKTI AGAMA ADALAH SUATU KESALAHAN MANUSIA DIMASA LAMPAU YANG AKHIRNYA HANCUR DENGAN SENDIRINYA TANPA PERLU DIHANCURKAN. UMAT MANUSIA YANG DIWAKILI PARA SCIENTIST DARI BERBAGAI BIDANG SEKARANG INI MENYADARI UNTUK PERLU MENCEGAH TERULANGNYA KESALAHAN MASA LAMPAU YANG MEMBAWA KEGAGALAN TUHAN UNTUK MENJELMA MENJADI REALITAS YANG ABADI. DUNIA DALAM SYSTEM SEKARANG DAN MASA MENDATANG AKAN MENEMPATKAN SETIAP UMAT MANUSIA PADA BIDANG YANG SESUAI DARI HASIL SELEKSINYA UNTUK SALING MENUNJANG MEMBANGUN, MEMELIHARA, DAN MENCIPTAKAN PRODUK2 BARU YANG LEBIH MENYEMPURNAKAN IDEA2 / GAMBARAN TUHANNYA DIMASA LALU. Jadi kembali kepada istilah anda tentang "menggunakan akal sampai methok", sesungguhnya tak perlu, karena akal anda akan berkembang terus dan tak akan pernah menthok kalau anda mau belajar terus tanpa berhenti. Sebaliknya agama itu adalah tipuan2 pemimpin/penguasa zaman dahulu yang sudah menthok tak bisa lagi digunakan dizaman sekarang kecuali untuk menjerumuskan sebagian umat manusia yang terkebelakang yang berupa perbudakan2 melalui terror kepercayaan. Manusia modern yang berpendidikan cukup tidak akan mungkin bisa di-takut2i dengan neraka ataupun disogok dengan sorga agar mematuhi pemimpin2 agama yang telah kehilangan sumber nafkahnya seperti yang mereka kerjakan dimasa lalu. Systim keuangan, perdagangan, dan pemerintahan didunia sekarang ini telah menutup kemungkinan2 dimasa depan bagi manusia2 yang menggunakan dogma agama dalam mengumpulkan harta kekayaan. Manusia dimasa datang harus bersaing dalam bidang keakhliannya masing2 untuk merebut posisi dalam suatu system, sedangkan dogma agama tak memberi bekal pada siapapun untuk mampu memenangkan persaingan ini. Manusia yang hanya berbekal dogma agama akan lebih merupakan beban kita berupa subsidi pengangguran besar2an. Semua Pendidikan formal SD s/d SMA yang ada diseluruh negara didunia ini adalah bekal dasar untuk membebaskan rasa takut manusia dari pengingkaran dogma2 agamanya. Itulah sebabnya mutu sekolah2 di Indonesia SD s/d SMA ternyata bukan membebaskan ras takut manusia dari pengingkaran dogma2 agamanya, tapi sebaliknya justru menjerumuskan generasi penerus bangsa Indonesia ini pada KEBIADABAN OBSESI AGAMANYA. Tidak ada pilihan yang lebih tepat daripada melarang semua kegiatan pengajaran semua agama dari sekolah2 formal di Indonesia, kecuali sekolah2 agama tentunya. Agama hanyalah institusi Sosial yang bersifat entertainment yang dibutuhkan manusia sama seperti mereka membutuhkan bioskop, nonton wayang, nonton sandiwara dll. Agama bukanlah kebenaran mutlak, tapi sama seperti gambaran kebenaran sewaktu anda membaca cerita wayang, maupun superman. Kita bisa menggunakan agama untuk membandingkan kebenaran seperti kita membandingkan kebenaran dan kesalahan sewaktu membaca cerita komik dll. Jadi kalau anda membaca cerita detektive untuk belajar membunuh tentu sama dengan percaya agama yang memusuhi agama lainnya. Cerita detektive, disatu pihak berguna untuk mencegah kriminal, tapi dilain pihak sangat berbahaya karena justru tindakan kriminalnya juga bisa meningkat. Demikianlah pengertian ajaran agama, akan berguna kalau anda mampu menggunakannya untuk membahagiakan manusia lainnya, tapi bisa pula dijadikan neraka bagi manusia yang lainnya. Oleh karena itu agama tidak boleh dijadikan dasar hukum apapun untuk menegakkan keadilan ataupun kebenaran siapapun. Anda tak perlu ragu2 lagi, saya memastikan bahwa tidak ada satupun agama yang terbukti benar. Semua ajaran agama sama2 berdosa dalam menjerumuskan umatnya dimasa lalu kedalam kebencian untuk diselesaikan dengan saling membunuh. Nabi Muhammad dideklarasikan sebagai nabi justru oleh WARAQAH seorang pendeta Yahudi yang menemukan tanda2nya dalam kitab suci Yahudi. Waraqah sendiri adalah paman terdekat dari Siti Khadijah turunan seorang ratu kerajaan Arab dimasa lalu yang Genealogy (silsilah) keluarganya musnah dihancurkan kekuasaan Islam dizaman kalifah Abu Bakar. Ajaran utama Muhammad adalah melarang penyembahan semua patung2 dihadapan batu Kabaah yang waktu itu hanya setinggi dada dan lebih kecil dari lingkaran pinggang manusia yang didirikan dimuka gubuk kayu yang tua peninggalan clan2 Yahudi yang berkuasa dizaman dahulu. Arab = berarti Nomad, sama sekali bukan referensi sebuah bangsa apapun. Arab sendiri terdiri dari berpuluh suku bangsa, meskipun bahasanya berbeda tapi root bahasanya sama yaitu Aramaic yang mendominasi jazirah Arab sebelah Utara. Cerita tentang bangsa Arab & Yahudi yang digambarkan dalam Bible maupun Quran dan kitab2 Yahudi lainnya, ternyata sama sekali tidak menyokong penemuan2 Arkeologist yang ada. Ibrahim yang dikatakan sebagai bapaknya Arab melalui anaknya yang bernama Ismail, dan Yahudi melalui anaknya yang bernama Iskak ternyata tidak bisa dibuktikan kebenarannya, sebaliknya bukti2 yang ada adalah bahwa Arab itu adalah kumpulan bangsa yang berkeliaran di jazirah Arab utara, sedangkan Yahudi adalah yang disebut Sedantary yang merupakan kumpulan suku2 yang root bahasanya bukan Aramaic. Meskipun sulit untuk ditemukan riwayat kerajaan2 Arab yang besar dizaman dulu, tapi dipastikan AlQuran membuat kesalahan fatal dengan menunjukkan masa lalu Arab yang mundur sebagai zaman Jahililiah. Bukti2 arkeologist menunjukkan peninggalan2 budaya tertinggi didunia yang berasal dari masa lalu Arab masih bisa kita temukan didalam Pyramid2 di Mesir, maupun tulisan2 clan2 tertentu bangsa Yahudi. Semua ilmu pengetahuan yang katanya berasal dari Arab sesungguhnya merupakan peninggalan2 teknologi tinggi yang selamat dari sisa2 pemusnahan oleh kekuasaan Islam. Afghanistan adalah contoh yang sangat ideal untuk menggambarkan bagaimana ciri2 kewajiban ajaran Islam yang selalu harus memusnahkan segala macam masa lalunya yang dianggap bertentangan dengan ajaran agamanya. YANG SANGAT MENARIK ADALAH, BANGSA NOMAD DIJAZIRAH ARAB UTARA BERHASIL MENDIRIKAN KERAJAAN2 BESAR DIKEMUDIAN HARI DAN MENAKLUKAN KERAJAAN2 DIJAZIRAH SELATAN DENGAN PEMIMPIN2 WANITA YANG DISEBUTNYA RATU. CLEOPATRA, DAN RATU SHEBA, HANYA SEBAGIAN YANG BISA SAYA SEBUTKAN DISINI, TAPI DIPASTIKAN KETURUNAN FIRAUN SEMUANYA WANITA2 YANG DIJADIKAN RATU2 DI KERAJAAN2 UTARA MAUPUN SELATAN. SISTEM KEKELUARGAAN SUKU2 YANG BERADA DIJAZIRAH UTARA YANG SEKARANG KITA KENAL SEBAGAI BANGSA2 ARAB SANGAT BERBEDA DARI BANGSA2 LAINNYA DISEBELAH SELATAN MAUPUN DIDUNIA UMUMNYA. BANGSA ARAB TERBUKTI SATU2NYA BANGSA DIDUNIA YANG MEMPRAKTEKKAN SISTEM MATRIACHART DIMANA WANITA MELAMAR LAKI2 DAN MEMBERIKAN MAHAR. Jadi bukanlah suatu kebetulan kalau Muhammad dilamar dan diberi mahar oleh Siti Khadijah untuk diangkat menjadi suaminya. Memang sukar dibayangkan, dan memang kita akui sukar untuk menerangkan selengkapnya bagaimana pengaturan sistem Matriachart ini dalam suatu keluarga Arab dimasa lalu, karena semua tulisan telah dimusnahkan oleh kalifah2 yang menggantikan kedudukan Muhammad setelah berhasil membunuh Nabi besar tersebut. Terbutkti secara sangat meyakinkan sekali bahwa Muhammad tidak pernah beristri lain selama Siti Khadijah hidup, sedangkan juga dipastikan, bahwa Muhammad berumur lebih dari 56 tahun sewaktu Siti Khadijah meninggal. Tetapi jalan cerita riwayat Nabi Besar itu berubah 180 derajat dan sukar dimengerti hanya dalam waktu 4 tahun sebelum kematiannya beliau bisa diceritakan dalam Al Quran yang dipercaya umat Islam sekarang ini bisa menikahi lebih dari 40 wanita dimana Aisyah yang masih berumur 6 tahun dinyatakan sebagai istri Muhammad yang paling dikasihinya. Istri lainnya yang juga ditonjolkan adalah Zainab yang merupakan Istri Kalifah Umar yang menggantikan Kalifah Abu Bakar. Tapi keanehan ini akan bisa dimengerti bila anda mengetahui bahwa "MUHAMMAD" = bukan nama nabi, melainkan sebuah panggilan dalam bahasa Arab yang merupakan gelar yang berarti "junjungan kita", "yang terhormat paduka", dll. Kesimpulannya, Muhammad yang merupakan suami Khadijah itulah yang dikatakan sebagai Nabi yang nama sebenarnya tidak kita ketahui (konon bernama asli "Akhmad") karena telah dimusnahkan oleh kelompok Abu Bakar. Sedangkan Kaliph2 selanjutnya, Abu Bakar & Umar, juga dipanggil dengan nama "Muhammad" karena dianggap pengganti Nabi besar sebelumnya. Besar kemungkinan yang dimaksudkan Muhammad sebagai suami Aisyah adalah Kaliphah Umar ini yang istrinya bernama Zainab dipersembahkan kepada junjungannya waktu itu yaitu Abu Bakar yang juga bernama Muhammad. Jadi Zainab istri Umar akhirnya diperistri Muhammad (=Abu Bakar), dan Aisyah anak Abu Bakar akhirnya diperistri oleh Muhammad (=kaliph Umar). Semua ini menjadi jelas, sewaktu terjadi perselisihan dimana Aisyah dituduh berzinah dan hampir dirajam oleh Ali (menantu Muhammad Nabi) yang pada waktunya Aisyah menolak pengangkatan Ali untuk menjadi Caliph menggantikan ayahnya Abu Bakar, dan menunjukkan Umar yang jadi suaminya sendiri untuk menjadi Caliph pengganti Abu Bakar. Meskipun akhirnya Ali mengalah, tapi setelah kematian Umar, Ali mengangkat diri sebagai Caliph pengganti Umar yang ditentang oleh Aisyah yang berakhir dengan pembunuhannya di padang Karbala. Untuk lengkapnya sebaiknya anda membaca juga buku2 Islam terbitan pihak Syiah, sehingga anda mendapatkan gambaran yang jelas. Pak Ogah tidak ingin menulis terlalu panjang karena cukup saya pastikan disini, semua konspirasi dan kejanggalan2 dalam Al Quran disini semuanya mengarah pada bukti2 yang sangat meyakinkan bahwa AlQuran bukanlah ajaran Nabi Muhammad yang merupakan suami Siti Khadijah. Nanti kalau sempat saya akan terjemahkan ringkasan sejarah Arab berdasarkan penemuan2 arkeologist yang membuktikan kenyataan banyak hal yang bertentangan dengan Al Quran dan juga tidak menyokong pemahaman yang sempit dari Ibnu Khaldun pada abad ke 14 yang merupakan Sufi pertama yang menuliskan sejarah bangsa Arab dalam ruang lingkup pemahaman kehidupan sekitarnya pada waktu itu. Yang jelas arti "Muhammad = pemimpin yang kita junjung dalam arti bahasa Arab", sedangkan karakter Muhammad sebagai suami Siti Khadijah sangat berbeda dengan Muhammad sebagai suami Aisyah/ Zainab yang banyak istrinya. Dari penemuan2 arkeologist/ epigraph clan Yahudi yang menceritakan perang Yahudi-Islam pada abad ke 7 & 8 diceritakan musuhnya dibawah pemimpin yang dipanggil anak buahnya sebagai Muhammad, sedangkan Muhammad yang kita kenal sebagai Nabi suaminya Khadijah sudah wafat pada thn 632. Artinya disini jelas bahwa yang dimaksud dengan Muhammad disini Abu Bakar, dan Umar. Dalam suksesi kepemimpinan dizaman dahulu kala adalah lumrah diambil dari keluarga terdekat ataupun istri yang tersayang yang umumnya dianggap sebagai permaisuri yang berhak menunjuk pemimpin penggantinya. Jadi, Muhammad Nabi suami Khadijah yang tewas dibunuh Abu Bakar akan menjadi alasan kuat bagi Abu Bakar untuk mengangkat dirinya secara syah setelah memberi pernyataan bahwa Aisyah anaknya adalah suami nabi besar tersebut. Dilain pihak perkawinan dizaman dahulu tidak sama dengan pernikahan dizaman sekarang yang umum membuat pesta besar2an. Perkawinan dulu tidak perlu pesta2an tapi cukup memberi mahar dan ada saksi kedua belah pihak, tanpa perlu tanda tangan ataupun foto apapun. Jadi istri2 seorang laki2 yang meninggal seringkali baru diketahui sebagai istrinya sewaktu menghadiri upacara pemakamannya atau pada acara sembahyangnya. Itulah sebabnya, merupakan hal yang wajar bagi Abu Bakar yang mengambil alih kekuasaan Nabi Muhammad secara paksa untuk kemudian mengumumkan bahwa anaknya Aisyah adalah suami nabi besar tersebut. Abu Bakar kemudian mengangkat dirinya menjadi pemimpin baru dengan gelar yang sama sebagai "Muhammad" yang oleh Umar kemudian memberikan istrinya kepada Muhammad yang baru ini agar bisa mempertahankan kedudukan dirinya sebagai orang kedua dalam kekaliphan Abu Bakar. Setelah Abu Bakar meninggal, untuk mensyahkan kedudukannya sebagai Caliph Umar pun akhirnya mengangkat dirinya menjadi "Muhammad" dengan menikahi Aisyah yang menjadi pewaris tunggal Caliph Abu Bakar. Meskipun penemuan2 arkeologist menyokong urut2an pengganti Muhammad ini, tetapi kejadian sesungguhnya tak seorangpun yang tahu karena semua bukti2 telah dimusnahkan oleh kaliph2 berikutnya. Meskipun demikian, spekulasi apapun yang dibuat Hadist2 resmi yang diakui umat Islam umumnya tidak ada yang bisa menyokong kebenaran catatan dalam Al Quran maupun hadist2 yang digunakan oleh umat Islam di Indonesia. Terlalu banyak Hadist2 yang bertentangan dengan hadist Bukhari yang banyak digunakan di Indonesia, terbukti Hadist2 yang bertentangan dengan keterangan dalam Hadist Bukhari maupun Hadist lainnya yang banyak dipercaya umat Islam umumnya, ternyata harus dilarang disemua negara2 Islam meskipun Hadist2 yang dilarang tersebut juga berbahasa Arab dan berumur sangat tua. Bagi pak Ogah tak perlu membuang waktu untuk mempelajari maupun membedakan mana AlQuran palsu dan mana yang tidak. Selama suatu sumber tidak reliable tak perlu kita menyembah, apalagi merasa berkewajiban untuk menunaikan perintah2 yang ada didalamnya. Lebih tidak masuk akal lagi ternyata kewajiban itu melestarikan kebencian turun temurun terhadap bangsa Yahudi maupun orang yang dianggapnya kafir untuk halal ditumpahkan darahnya. Tidak bisa percaya Islam dianggap penghinaan yang layak dibunuh, sedangkan ancaman, penghinaan, dan tindakan terror terhadap Yahudi maupun orang kafir tidak dianggap sebagai tindakan pelanggaran yang patut dihukum melainkan justru diberi pahala yang berlipat. Ogah SS wrote: > Krn saya tahu Pak Ogah lulus perguruan tinggi mendahului saya beberapa > tahun, tentulah Pak Ogah lebih tua dari saya. Agar tdk terlalu kaku, > saya akan panggil sampeyan dg kata "mas." Semoga anda menerima. > > Mas, saya mengamati tulisan sampeyan di mimbar_bebas. Contohnya saya > kopi di bawah ini: > Kemampuan pikir anda memang ada batasnya yaitu Al Quran, tapi manusia > lainnya berpikir tanpa batas, karena Tuhan itu memberi manusia pikiran > yang berkembang, sehingga Tuhan yang tanpa batas itu akan terlihat > eksistensinya pada pikiran manusia. (Tuhan disini = rencana sang > pencipta). Tuhan itu menciptakan manusia agar dia sendiri bisa > kelihatan eksist melalui seluruh potensi umat manusia bukan hanya satu > atau sekelompok manusia. Islam itu bukan eksistensi Tuhan melainkan > eksistensi penulisnya yaitu keturunan Abu Bakar yang hanya bertujuan > mempertahankan posisinya sebagai pemimpin bangsa Arab. Oleh karena itu > jangan mengurung diri didalam tempurung dunia Islam, lihat lah keluar, > tak ada satupun bangsa didunia yang bisa menghargai bangsa Arab dengan > agama Islamnya. Arab dengan Islamnya dipelajari sebagai sisa2 > peninggalan sejarah kebudayaan manusia biadab dizaman dahulu untuk > dijadikan contoh bahwa sekarang kita sudah tidak lagi seperti dizaman > dulu sebagai bukti kemajuan umat manusia. > > Kesimpulan atau lebih tepat dugaan saya adalah sebagai berikut: > Sampeyan ingin org2 beragama mau dan berani menggunakan akalnya sampai > menthok! Tdk menelan secara dogmatis apa2 saja yg dikatakan kitab suci > atau org2 yg dianggap suci atau hebat. Bisa jadi kesimpulan saya ini > juga sangat bias ......... bias oleh keingian saya yg spt itu. > > Dg menggunakan akal sampai menthok, kebanyakan org takut akan berujung > pd keingkaran pd agama. Menjadi liarlah kasarnya. Sementara nampaknya > sampeyan yakin betul, menggunakan akal sampai menthok dlm memahami suatu > ajaran agama hasilnya justru suatu "kebijaksanaan." Yah semacam > spiritualism-lah. Lagi, disini bisa jadi saya bias oleh keyakinan saya > tentang hal tsb. Utk dpt memahami sesuatu sampai menthok kita hrs berani > berdiri di sudut netral, mandiri utk menggunakan akal budi yg kita > miliki. Ini yg kayaknya menjadi penghambat kebanyakan org yg dg gampang > menganggap sampeyan wong edan. > > Terus terang mas, secara logika saya banyak meragukan isi kitab suci. > Ada juga yg benar, tapi banyak juga yg ngaco. Hanya saya tdk tahu bukti > sejarah yg mendukung tdk validnya suatu ayat. Dlm hal ini saya banyak > belajar dr tulisan sampeyan. Misalnya, saya meragukan Muhammad. Sampeyan > nulis Muhammad yg nabi dan ada lagi Muhammad yg lain. Apakah mereka > individu yg berbeda? > > ss --------------------------------------------------------------------- [oe] i tuoi dati sono in pericolo... http://groups.yahoo.com/group/soasiu Your use of Yahoo! Groups is subject to http://docs.yahoo.com/info/terms/