Dari KCM hari ini..... semoga kampungku tercinta Muara Labuh Solok Selatan selalu dibawah lindungan Allah SWT............... Pihak Balai Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) menyebutkan, status aktivitas Gunung Kerinci (3.860 mdpl) di perbatasan Provinsi Sumbar dan Jambi dinaikkan dari aktif normal menjadi waspada menyusul terus meningkatnya aktivitas gunung berapi tertinggi ke dua di Indonesia itu. "Status waspada ditetapkan mulai Jumat (6/8) Pukul 10.30 WIB setelah adanya informasi dari Pos Pengamatan Gunung Kerinci, yang menyebutkan aktivitas gunung itu terus meningkat," ujar staf informasi Balai TNKS, Agung Nugroho dalam penjelasan tertulis di Padang, Sabtu (7/8). Sebelumnya tanggal 2 Agustus 2004, Balai TNKS mengeluarkan Pengumuman No.S.546/VI-T.4/PMF/2004 ditandatangani wakil Kepala Balai TNKS, Ir. Kholid Indarto, yang menyatakan status Gunung Kerinci adalah aktif normal, namun karena aktivitasnya terus meningkat maka dinaikan menjadi waspada mulai Jumat (6/8). Ia menambahkan, dengan status aktif normal dan ditingkatkan menjadi waspada, maka masyarakat dilarang melakukan pendakian atau memasuki kawasan Gunung Kerinci. Gunung Kerinci berada dalam kawasan TNKS atau tepatnya di perbatasan Kabupaten Kerinci (Jambi) dengan Solok Selatan (Sumbar) dan menjadi salah maskot utama taman nasional seluas 1.375.349,9 hektare itu. Menurut Agung, larang pendakian Gunung Kerinci juga berdasarkan hasil rapat koordinasi Balai TNKS dengan tim Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Ditjen Geologi dan Sumberdaya Mineral serta pihak Pos Pengamatan Gunung Kerinci pada tanggal 30 Juli 2004. "Dalam rapat diketahui terjadi kenaikan aktivitas Gunung Kerinci dan ditetapkan dalam status aktif normal lalu dinaikan menjadi waspada," tambahnya. Ia menjelaskan, kenaikan aktivitas tersebut ditandai semakin banyaknya terjadi letusan asap di puncak Gunung Kerinci dengan warna putih tebal, kehitaman sampai hitam pekat. Kemudian, bau belerang di puncak gunung sangat tajam dan terjadi hujan abu dengan ketebalan sampai satu centimeter. Belerang itu telah sampai turun ke tanaman di sekitar kaki Gunung Kerinci. Selanjutnya, menurut catatan seismik/kegempaan, kadang-kadang tercatat gempa hembusan terus menerus sedangkan gempa vulkanik masih dalam keadaan normal. Sehubungan dengan aktivitas-aktivitas yang terus meningkat itu, maka diputuskan, Gunung Kerinci ditutup untuk pendakian oleh masyarakat dan pengunjung sampai pemberitahuan lebih lanjut, tegas Agung Nugroho. "Kepada para pengunjung diminta untuk mematuhi larangan pendakian Gunung Kerinci demi keselamatan bersama," tambahnya. (Ant/nik)
____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting ------------------------------------------------------------ Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib ____________________________________________________