Taufiq Utamakan Putra Minang * Terungkap dalam Dialog di Padang Ekspres Oleh redaksi Selasa, 14-September-2004, 08:41:47 121 klik
Padang, Padek-First Gentelmant H Taufiq Kiemas Datuk Basa Batuah mengingatkan agar Putra Minang tetap berperan penuh dalam membangun bangsa. Jika dipercayakan lagi Hj Megawati Soekarnoputri Puti Reno Nilam menjadi Presiden RI, maka Putra Minang akan menjadi prioritas dalam penyusunan kabinet. "Melalui beberapa syarat penting, Putra Minang itu harus komunikatif, loyal, jujur dan pintar. Yang pasti, dia haruslah tokoh yang memiliki pandangan yang jauh ke depan dalam melihat dan menyelesaikan persoalan bangsa," tegas Datuk Basa Batuah ketika menyempatkan diri bertandang ke Harian Pagi Padang Ekspres bersama rombongan, Senin (13/9). Datuk Basa Batuah didampingi Menteri Agama RI, Said Aqil Almunawar, Menteri Pariwisata I Gede Ardika, Gubernur Sumbar, Zainal Bakar, Wali Kota Padang, Drs H Fauzi Bahar MSi, Bupati Padangpariaman, Muslim Kasim, Anggota DPP Partai Golkar Aulia Rahman, Tokoh Minang Amunizal Amin, Adang Ruchyatun dari Mega Center, Anggota DPR RI, Rusdi Zen, Yusirwan Uyun, Dirut TVRI, Syarifudin Alambai, Dirut PT Jasa Marga, Rizaldi Gustian, SE AK M Hum dari Mega Center dan Drs DP Datuk Labuan dari DPP Partai Golkar. "Ibu Mega sudah menyebut nama satu orang untuk duduk di jajaran menteri. Dia adalah Azyumardi Azra," ujarnya. Azyumardi Azra saat ini adalah Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarifhidayatullah Ciputat Jakarta. Dia asli putra Lubuk Alung Padangpariaman. Azyumardi Azra dipersiapkan untuk menggagas pendidikan nasional yang berkualitas. Mengingat Ranahminang terkenal dengan pendidikan di pulau Sumatera. "Pers harus mendorong tokoh-tokoh minang untuk berkiprah di tingkat nasional. Jangan segan mengusulkan, menyebutkannya. Jika memenuhi syarat, kenapa tidak? Tetapi tentu saja tidak semua menteri dari Ranahminang," tambahnya. Datuk Basa Batuah menyatakan jika Hj Megawati Soekarnoputri Puti Reno Nilam dipercayakan kembali, Ranahminang akan menjadi prioritas. "Seperti masa jayanya dulu. Ranahminang melahirkan guru-guru berkualitas. Seperti ayah saya, sampai merantau ke Palembang untuk mengajar. Begitu juga ayah Aulia Rahman," paparnya lagi. Menjawab pertanyaan wartawan koran ini, Datuk Basa menyatakan, peluang putra Minang cukup terbuka. Tidak saja hanya menteri, tetapi banyak tempat-tempat strategis yang layak ditempati. Baik jabatan politis maupun karier. "Dalam sejarahnya, putra Minang turut andil besar membangun bangsa ini. Ada yang bergerak dalam bidang pendidikan, maupun dalam bidang politik. Pimpinan-pimpinan partai, seperti PSI, Sjahrir, Murba Tan Malaka, Masyumi M Natsir. Saya pikir tak perlu diragukan lagi. Tentu, hari ini putra Minang lebih hebat dari mereka yang dulu. Karena sudah banyak yang profesor," ujarnya. Bahkan sambil berseloroh, Datuk Basa Batuah menyatakan, jika saja tidak ada orang Minang, entah bagaimana bangsa ini. Soal jabatan stategis, ia juga menyatakan soal jabatan karier maupun politik. "Jadi, kesempatan Putra Minang harus sangat besar," jelasnya. Di sisi lain, menjawab pertanyaan wartawan seputar kebebasan pers, ia menyatakan tidak akan ada wartawan yang dipenjara. "Kadang-kadang kebebasan itu sering dilanggar sendiri oleh pers. Beruntung, Ibu Mega itu sangatlah arif. Pers haruslah membatasi diri, mana yang pantas mana yang tidak. Tiga tahun kepemimpinan Mega, saya pikir pers cukup bebas bersuara. Inilah demokrasi. Selagi pemberitaan tidak fitnah, cover both side, semuanya akan akan aman. Kadang-kadang presiden diam saja melihat berita yang sebenarnya benar-benar berlebihan. Untunglah presidennya pendiam. Menempatkan posisi tidak asal bicara saja," papar Taufiq. Taufiq dan rombongan ke Harian Pagi Padang Ekspres, pukul 11.05 WIB. Usai temu ramah yang dipandu Penanggung Jawab Harian Pagi Padang Ekspres, Sutan Zaili Asril, didampingi Pemimpin Redaksi Wiztian Yoetri, Redaktur Pelaksana, Oktaveri, Pimpinan Redaksi Koran Pagi Posmetro Padang, Jayusdi Effendi, Taufiq langsung menghadiri acara Muhammadiyah Jalan Sawahan. Akhir acara ramah tamah kemarin, Harian Pagi Padang Ekspres memberikan kenang-kenangan berupa Padang Ekspres Edisi Minggu yang sudah dibingkai khusus. Sebelumnya, Datuk Basa Batuah berkenan membubuhkan tanda tangan dan pesan di Harian Pagi Padang Ekspres edisi Minggu. Setelah penyerahan Edisi Minggu yang dibingkai tersebut, Datuk Basa nyeletuk, "Baru saja saya ambil edisi ini untuk dibingkai." Dengan senang hati Datuk Basa Batuah menerima dan mengangkat edisi Minggu setelah menerima penyerahan dari Pemimpin Redaksi, Wiztian Yoetri. Tunggu Pilpres Menjawab pertanyaan wartawan usai menghadiri acara Muhammadiyah, Taufiq menyatakan, jabatan strategis untuk orang nomor satu di Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) dan Jaksa Agung akan ditentukan Pasangan Capres/Cawapres Megawati-Hasyim Muzadi usai pilpres tahap kedua 20 September mendatang. Menanggapi kemungkinan pergantian Kapolri, Dai Bachtiar sekaitan kembali terjadinya teror berupa ledakan bom di Indonesia, terakhir di depan Kedubes Australia Kuningan Jakarta, Taufik mengungkapkan saat ini dirinya belum mengetahui kemungkinan tersebut sebab kewenangan untuk itu berada ditangan Presiden. Tidak Mungkin KKN Menanggapi pernyataan salah seorang warga Muhammadiyah tentang kian merebaknya KKN di era reformasi dan pemerintahan Megawati saat ini, Taufik kala berkunjung ke Gedung Dakwah Muhammadiyah Sumbar mengungkapkan bahwa pemerintah pusat tidak mungkin melakukan perbuatan itu karena anggaran yang dialokasikan dalam APBN Lebih besar mengalir ke daerah-daerah. "Di era reformasi sekarang pemerintah melakukan KKN sebab 80 persen anggaran APBN telah diberikan ke daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia. Apalagi setiap pengeluaran negara harus diketahui dulu oleh DPR," katanya. Menanggapi pertemuan singkat antara warga Muhammadiyah dengan Fungsionaris PDIP, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumbar, Drs Shofwan Karim Elha MA membantah pertemuan itu bernuansa politik yang akan menggiring Muhammadiyah mendukung pasangan Mega-Hasyim. Dirinya mengemukakan bahwa Muhammadiyah mulai dari pusat hingga daerah-daerah secara organisatoris bersikap netral atau tidak memihak kepada salah satu pasangsan calon presiden. "Muhammadiyah secara kelembagaan mulai dari pusat sudah jelas netral. Kalau ada warganya yang mendukung salah seorang pasangan capres itu sah-sah saja. Tapi kita cuma mengingatkan kepada seluruh warga pada Pilpres 20 Sepetember mendatang dapat berikan hak suaranya sesuai hati nurani atau kepada pasangan yang dianggap mampu membawa perubahan bangsa ini kedepan," kata Shofwan. Sebelumnya, dalam kunjungan ke Mesjid Nurul Iman Padang, Taufik berjanji akan mengusahakan atau membantu permohonan tentang akan dijadikannya masjid tersebut sebagai Masjid Nasional seperti yang ada di beberapa daerah lainnya di Indonesia. Antara lain Masjid Istiqlal, Masjid Agung Surabaya dan Masjid Agung Palembang. Menanggapi adanya bantuan Taufik itu, Gubernur Sumbar, H Zainal Bakar yang pada saat itu mendampingi Taufiq menyatakan bahwa bantuan itu merupakan darah segar bagi Sumbar untuk berlanjutnya pembangunan sehingga terwujud menjadi Masjid Nasional. Selama ini, menurut salah seorang pengurus mesjid, kelanjutan pembangunan Nurul Iman hanya mempertahankan bantuan dari infaq dan sedekah. Sebelum melaksanakan lawatannya di Padang, Taufiq sehari sebelumnya pulang ke kampung halamannya di Tanahdatar, peletakan batu pertama Masjid Syekh Burhanuddin di Ulakan Pariaman. Saat keluar dari Pangeran Beach Hotel, Taufiq dan rombongan sempat dihentikan massa yang bergaung dalam Koalisi Relawan Arus Bawah (KRAB) pendukung Mega-Hasyim. Mereka ini sebelumnya adalah pendukung fanatik Amien Rais. Menurut Koordinator KRAB Sumbar, Yul Afnedi KRAB terdiri dari elemen anak muda muda, seperti Amien Rais Fans Club (AFC), Forum Masyarakat Kota Padang (Formapad), Aliansi Pemuda Islam (API) Sumbar dll. (Laporan Tim Padek, Padang) ____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting ------------------------------------------------------------ Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib ____________________________________________________