Assalamu'alikum wr wb.
Diawal pemerintahan baru ini, kita saksikan unjuk kesungguhannya Pemerintah dalam Program 100 Hari nya. Kita tahu bahwa tidak mungkin pemerintah dapat menyelesaikan kekurangannya dalam waktu 100 hari. Hanya saja deadline 100 hari sudah begitu sering dilontarkan dari sejak era Reformasi ini dan terlebih-lebih pada saat kampanye agar Pemerintah baru dapat bekerja serius dan dapat dengan jelas unjuk kinerjanya bahwa mereka lebih baik dari Pemerintah sebelumnya. Di Kompas kemarin kita baca kesemerawutan terjadi dalam proses penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) baru, dan pagi ini pak Menteri meminta maaf atas kejadian itu. Pak Menteri sekaligus memberikan pernyataan bagitu besar harapan rakyat atas proses penerimaan CPNS ini, dan sampai saat ini organisasinya belum bisa bekerja serius dan konsisten dalam melakukan segala sesuatu. Merubah sebuah budaya kerja (business culture) memang bukan sebuah pekerjaan yang sederhana. Apalagi hal ini terjadi dalam sebuah organisasi besar, atau pada organisasi pemerintahan yang mana rakyat atau masyarakat banyak yang menjadi stakeholdernya. Organisasi ini dibangun untuk meladeni kepentingan rakyat dan digaji oleh rakyat. Apabila Presiden ingin merubah budaya kerja pemerintahannya melalui tangannya pak Menteri, maka yang perlu dimiliki oleh pak Menteri adalah mandat yang kuat dan jelas dimata para pegawai bahwa dia sebagai pemimpin dalam organisasi dan bisa tampak sebagai wakil para pemegang saham. Apakah para meteri kita sudah tampak seperti itu saat ini? Wassalam, R Sampono Sutan (55+) ____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting ------------------------------------------------------------ Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib ____________________________________________________